Restart untuk Marc Marquez: Saatnya Ngebut dan Bersaing Lagi

24 April 2017 20:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Podium teratas pertama Marquez musim ini. (Foto: AP Photo/Eric Gay)
Dua balapan pertama musim ini tak berjalan dengan baik untuk Marc Marquez. Baru di balapan ketiga ia mendapatkan hasil memuaskan.
ADVERTISEMENT
Musim lalu, Marquez tampil brilian. Well, kalau Anda keberatan menyebutnya “brilian", setidaknya Anda masih bisa menyebutnya “konsisten”. Tidak percaya? Mari simak catatannya musim lalu.
Sebelum akhirnya menjadi juara, Marquez hanya enam kali absen dari podium dalam 18 balapan yang tersedia. Dalam 12 kesempatan naik podium, pebalap asal Spanyol tersebut 5 kali menjadi juara.
Namun, bak Jekyll dan Hyde, perjalanan Marquez menunjukkan sisi terburuk begitu musim 2017 dimulai.
Setelah finis di posisi keempat pada balapan perdana di Qatar, Marquez tampak akan memperbaiki catatannya pada seri kedua di Argentina. Pendapat terakhir ini tidak berlebihan jika melihat ia sukses menempati pole di Sirkuit Termas de Rio Hondo.
Yang terjadi? Baru melahap tiga putaran, Marquez crash. Padahal ketika itu ia tengah memimpin balapan.
ADVERTISEMENT
Sementara Marquez selalu mengalami nasib apes, pebalap anyar tim Yamaha, Maverick Vinales, tampil sebagai juara di dua balapan perdana. Vinales unggul dan dianggap jadi penantang serius Marquez.
Peruntungan Marquez baru berubah di Austin, Senin (24/4/2017) dini hari WIB, pada balapan MotoGP Amerika Serikat.
Marquez dengan trofi juara MotoGP Amerika. (Foto: AP Photo/Eric Gay)
Menempati pole, Marquez tampil apik. Selain menorehkan catatan waktu tercepat, ia juga berhasil keluar sebagai pemenang. Sementara itu, Vinales malah gagal menyelesaikan balapan. Roda berbalik.
Marquez memang punya catatan bagus di Circuit of the Americas. Sejak 2013, ia selalu menjadi juara di sana. Ditambah kemenangannya pada 2017 ini, total ia sudah menjadi juara untuk lima tahun berturut-turut.
Tentu, kesuksesan Marquez kali ini bukan hanya karena keberuntungan semata. Setelah gagal di Argentina, Marquez dan tim mekaniknya bertekad mencari setelan motor terbaik untuk GP AS.
ADVERTISEMENT
Sadar bahwa cuaca lebih terik pada saat balapan, Marquez meminta tim mekaniknya melakukan beberapa perubahan. Ia juga meminta timnya untuk tidak menggunakan ban medium di bagian depan.
Marquez ingin sebisa mungkin menggeber motornya pada awal-awal balapan. Oleh karenanya, menggunakan ban medium di depan bukan pilihan bijak.
“Saya juga ingin menguji sampai sejauh mana ketahanan ban ini,” ujar Marquez seperti dilansir Crash.
Rossi selalu berjodoh dengan hari Minggu. (Foto: MotoGP)
Marquez kini menempati urutan ketiga klasemen pebalap, tertinggal 18 poin dari Valentino Rossi yang jadi pemuncak. Rossi sendiri belum pernah menjadi juara musim ini. Namun, karena konsisten naik podium di tiga balapan perdana, ia berhasil mengungguli Vinales dan Marquez di klasemen.
“Ini adalah kemenangan penting buat saya. Setelah balapan di Argentina, penting buat saya untuk comeback dengan cara terbaik, yakni menang.”
ADVERTISEMENT
“Valentino kini memimpin. Mungkin dia bukan yang paling cepat di tiga balapan awal, tapi dia yang paling konsisten. Jadi, saya amat respek padanya dan saya harus belajar dari itu,” kata Marquez.