Satlak Prima: Soal Eki Febri Hanya Miskomunikasi Saja

31 Agustus 2017 19:53 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Eki Febri Ekawati, atlet tolak peluru (Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
zoom-in-whitePerbesar
Eki Febri Ekawati, atlet tolak peluru (Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
ADVERTISEMENT
Kasus keterlambatan pembayaran dana akomodasi yang menimpa salah satu atlet cabang tolak peluru, Eki Febri Ekawati, menjadi polemik yang berkembang dalam 24 jam terakhir.
ADVERTISEMENT
Bermula dari keluh kesahnya di media sosial terkait belum dibayarkannya hak sebagai seorang atlet selama pemusatan latihan nasional (pelatnas) hingga berakhirnya ajang SEA Games 2017, kasus soal atlet asal Kuningan, Jawa Barat, ini tak henti mengundang pertanyaan: bagaimana bisa dana akomodasinya telat dibayarkan sejak Januari lalu hingga kini?
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi, dalam keterangannya kepada pewarta di Kantor Kemenpora, Kamis (31/8), pun meminta kepada Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) untuk segera menyelesaikan masalah pembayaran akomodasi atlet.
"Secara teknis saya telah meminta kepada Satlak Prima dan PPK (Pejabat Pembuat Kebijakan, red) bertanggung jawab dan menyelesaikan soal mekanisme aliran dana akomodasi atlet selama pelatnas (pemusatan latihan nasional, red)," kata Imam.
ADVERTISEMENT
Menjawab permintaan Menpora, Pejabat Pembuat Kebijakan Satlak Prima, Bagian Keuangan, Chandra Bhakti, memberikan penjelasan terkait kasus yang menimpa Eki kepada kumparan (kumparan.com).
"Setelah ditelusuri selama pelatnas ternyata Eki ini menempati rumah kos-kosan terhitung dari Januari hingga Maret sehingga pihak kami sulit untuk membuatkan prosedur untuk dibuatkan laporannya. Sehingga kami harus betul-betul membuatkan verifikasi biaya kelayakan untuk biaya sewa kos-nya Eki dan ditambah lagi bahwa laporan yang kami terima dari PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia, red) sendiri baru pada Juni lalu," ujar Chandra kepada kami.
"Nah, laporan dari Grand Gucci (tempat kos penginapan Eki selama pelatnas, red) sendiri baru akan dikirim pada Senin (4/9) mendatang, lengkap dengan segala surat-surat dan tagihan biaya selama menginap dan begitulah prosedurnya, sesuai dengan yang tertera untuk pembuatan laporannya," sambung pria yang juga menjabat sebagai Asisten Deputi Kemenpora ini.
ADVERTISEMENT
Eki Febri usai meraih emas tolak peluru. (Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA)
zoom-in-whitePerbesar
Eki Febri usai meraih emas tolak peluru. (Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA)
"Ini murni masalah komunikasi saja, semuanya akan kami selesaikan sesegera mungkin dan untuk total akomodasi Eki selama pemusatan latihan hingga berakhirnya SEA Games ini kami akan berikan sebesar Rp.121 juta," jelasnya.
"Jika kami ingin membayarkan honor atlet itu harus sesuai prosedur dari APBN. Prosedur itu kami jalankan setelah kami mendapatkan data lengkap dari si atlet (Eki) mengikuti pelatnas, yakni dari PASI, karena bagaimanapun juga, setiap atlet yang mengikuti pelatnas sudah ada anggarannya dan perlu diingat untuk mendapatkan dananya harus menyelesaikan prosedur terlebih dahulu," tutup Chandra.