Soal Rashford dan Lukaku yang Cetak Gol Debut di Liga Champions

13 September 2017 12:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rashford mencetak gol ke gawang Basel. (Foto: Jason Cairnduff/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Rashford mencetak gol ke gawang Basel. (Foto: Jason Cairnduff/Reuters)
ADVERTISEMENT
Halo lagi, Marcus Rashford. Sepertinya kamu tidak pernah berhenti membuat catatan spesial, ya?
ADVERTISEMENT
Oke, ini memang soal Rashford lagi. Menyebut pemuda 19 tahun kelahiran Wythenshawe, Manchester, ini dengan label “luar biasa” agaknya masih terlalu dini. Namun, menyebutnya “spesial” atau “potensial” rasanya tidak berlebihan.
Rashford punya segalanya untuk menjadi pemain besar. Tekniknya bagus, ia juga punya kecepatan dan kemampuan menggiring bola di atas rata-rata. Sudah begitu, ia juga punya keberanian untuk berduel satu lawan satu dengan bek manapun —bahkan yang jauh lebih senior ketimbang dirinya.
Kekurangannya, seperti yang pernah kami laporkan sebelum ini, adalah perkara ketenangan dan mengambil keputusan. Seringkali, Rashford terburu-buru dalam melepaskan tembakan, bahkan ketika tidak berada dalam posisi menguntungkan sekalipun.
Kami menganggapnya sebagai efek samping dari usianya yang masih terbilang belia. Semestinya, seiring bertambahnya umur, pengalaman bermain, dan kian matangnya permainan, Rashford bisa lebih tenang. Namun, untuk saat ini, bolehlah ia sedikit dipuji atas sederet penampilan apiknya.
ADVERTISEMENT
Pada laga Manchester United vs Basel, Rabu (13/9/2017) dini hari WIB, di mana United menang 3-0, Rashford mencetak satu gol. Anehnya, banyak pendukung United sudah berlagak menjadi cenayang sebelum Rashford mencetak gol itu.
Pasalnya, begini… Rashford sudah sering sekali mencetak gol pada debutnya di ajang tertentu. Debut di United dan Liga Europa? Ia sukses mencetak gol. Debut di Premier League? Sama juga. Di Piala Liga Inggris? Sukses juga.
Jadi, sebelum laga melawan Basel, ada saja pendukung yang menebak-nebak kalau Rashford bakal mencetak gol lagi. Hebatnya…. Tebakan mereka benar.
Rashford mencetak gol pada ke-84, tujuh menit setelah ia masuk menggantikan Juan Mata. Gol itu ia buat dengan menyambar umpan tarik datar yang dilepaskan Marouane Fellaini dari sisi kanan. Dengan begitu, ia kini telah mengoleksi tiga gol dari total enam penampilan bersama “Setan Merah” musim ini.
ADVERTISEMENT
Tentu saja, Rashford bukan satu-satunya yang berbahagia. Partner satu timnya, Romelu Lukaku, juga demikian. Sama seperti Lukaku, yang juga mencetak satu gol ke gawang Basel, juga menorehkan gol perdananya di Liga Champions dalam balutan seragam United.
Lukaku kini sudah mencetak enam gol dalam enam pertandingan resmi pertamanya bersama United. Cukup untuk membuat pendukung United memberikan aplaus atas penampilannya.
“Itu bagus. Jika Anda bertanya, saya lebih suka melihat gol dicetak oleh para pemain depan. Bukan saya, tapi banyak orang menilai penampilan dari gol. Jadi, melihat mencetak gol demi gol di awal musim amatlah menyenangkan buat mereka,” kata Manajer United, Jose Mourinho, seperti dilansir situs resmi klub.
Trio pencetak gol United ke gawang Basel. (Foto: Jason Cairnduff/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Trio pencetak gol United ke gawang Basel. (Foto: Jason Cairnduff/Reuters)
Rashford dan Lukaku, berbeda dengan anggapan banyak orang yang menyebut mereka sebagai “duet”, sesungguhnya bermain pada posisi berbeda. Beda halnya dengan Andy Cole dan Dwight Yorke dulu yang sama-sama bermain sebagai ujung tombak.
ADVERTISEMENT
Dalam formasi 4-3-3 (atau 4-2-3-1), Lukaku dimainkan sebagai ujung tombak tunggal, sementara Rashford kerap dimainkan sebagai penyerang sayap ataupun gelandang sayap sebelah kiri. Dengan tidak menumpuk kedua pemain ini di satu posisi yang berdekatan, United pun memiliki opsi lebih. Terbukti pada gol Rashford ke gawang Basel, pemain kelahiran 31 Oktober 1997 itu berhasil masuk dari pinggir dan menemukan ruang menganga di depan gawang Basel.
Pertanyaannya sekarang: bisakah Rashford dan Lukaku mempertahankan kesuburan mereka sampai akhir musim?