Review Film Lovely Man: Biar Begini Juga Manusia

Konten dari Pengguna
4 Januari 2022 17:04 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Roswita Hijriyanti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: Netfix
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: Netfix
ADVERTISEMENT
Dunia malam merupakan dua untai kata yang sudah merepresentasikan sesuatu yang dianggap menyeramkan dan penuh teka-teki di dalamnya. Berbeda dengan film Lovely Man yang saya temukan di Netflix, suasana dunia malam dalam film itu justru dipenuhi dengan rasa haru.
ADVERTISEMENT
Film ini mengisahkan tentang seorang remaja perempuan bernama Cahaya, yang selama belasan tahun hidupnya diisi dengan kekosongan tanpa hadirnya sang ayah yang meninggalkannya sedari kecil. Sudah lama ditinggalkan, usianya pun semakin dewasa, Cahaya memutuskan untuk mencari ayahnya ke kota, berbekal dengan secarik kertas yang berisi alamat.
Setiap jalan sudah ia susuri, semilir angin malam sudah dirasakan, akhirnya ia menemukan rumah susun yang merupakan tempat tinggal ayahnya. Namun, ketika Cahaya mengetuk-ngetuk pintu rumah itu, tidak ada balasan dan tidak ada yang membuka pintu. Cahaya bertanya kepada salah satu tetangga mengenai Pak Syaiful (ayahnya), namun tetangga tersebut menjawabnya seperti mengejek dan berkata bahwa Ipuy (nama beken Syaiful) sedang bekerja di dekat jembatan.
ADVERTISEMENT
Cahaya mencari-cari jembatan yang tetangga itu maksud, tetapi yang ditemukan hanya segerombolan waria yang sedang mencari nafkah dipinggir jalan dengan menggoda semua pengendara yang melintasi jalan tersebut. Cahaya bertanya pada salah satu waria itu, namun ia tidak percaya akan apa yang dilihatnya, ia tidak percaya bahwa ayahnya bekerja seperti itu, lalu ia kabur dari sana. Ipuy yang diberi tahu oleh rekan sejawatnya akhirnya pergi juga untuk menyusul orang yang mencarinya itu.
Terkejutlah Ipuy, ternyata orang yang mencarinya itu anaknya sendiri. Ia merasa tidak terima karena anaknya itu datang tiba-tiba, tanpa seizinnya dan tanpa seizin ibunya. Mereka berbincang-bincang dan bertanya kabar, sampai akhirnya Ipuy tahu bahwa anaknya itu sedang mengandung.
ADVERTISEMENT
Bukan tanpa alasan Cahaya datang menemuinya, Cahaya datang ingin meminta penjelasan mengapa sang ayah meninggalkannya sedari kecil. Lalu karena masa lalunya, Cahaya juga sedang mempertanyakan haruskah ia pertahankan kandungan itu atau menggugurkannya? Semua itu akan terjawab jika kalian menonton film Lovely Man.
Teddy Soeriaatmaja sangat berani mengangkat kisah mengenai transgender, terlebih lagi film ini garapan tahun 2012 yang mungkin saja saat itu akses atau pengetahuan seseorang tentang transgender masih dibilang minim. Bahkan hingga saat ini pemikiran mengenai transgender masih menjadi sebuah polemik yang banyak diperbincangkan. Totalitas akting Donny Damara sebagai Syaiful dan Raihaanun sebagai Cahaya semakin memperkuat karakter dalam film ini. Cinematography
Film ini bisa menjadi salah satu cara untuk memperluas pandanganmu akan transgender. Kita jadi cukup mengerti akan sudut pandangnya, walaupun kita sendiri tidak pernah dikelilingi atau turut andil dengan seorang transgender. Dalam film ini bisa dilihat bagaimana gambaran seorang waria ketika sedang mencari pundi-pundi uang atas dasar keterpaksaan atau malah kesukaannya.
ADVERTISEMENT