Miniatur Wunderland di Hamburg, Jerman: 1 Pintu Menuju Banyak 'Negara'

Roy Martin Hasudungan
A mid 30s man who is trying to share some stories.
Konten dari Pengguna
4 Agustus 2019 0:53 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Roy Martin Hasudungan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Rathaus Hamburg, Jerman. Sumber: dokumen pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Rathaus Hamburg, Jerman. Sumber: dokumen pribadi
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Generasi milenial global, termasuk Indonesia, saat ini dapat dikatakan sangat menggandrungi traveling, baik wisata domestik maupun mancanegara. Menjadi turis sudah layaknya 'profesi' buat mereka.
Minat tersebut terlihat nyata dengan dipadatinya berbagai pameran travel fairs yang rutin dilakukan di berbagai kota besar, termasuk Jakarta. Saking tingginya animo masyarakat Indonesia untuk menjadi turis mancanegera, setidaknya terdapat 9 travel fairs yang berlangsung sepanjang tahun 2019.
Mengunjungi berbagai negara dalam runutan waktu yang berbeda tentunya menjadi hal yang biasa dan masuk akal. Namun, percayakah anda jika kita dapat berada di lebih dari 5 negara berbeda dalam 1 hari yang sama dengan biaya yang sangat terjangkau? Terlebih bisa merasakan suasana siang dan malam di seluruh negara tersebut dalam 1 hari yang sama?
ADVERTISEMENT
Percaya, sih, kalau yang namanya Doraemon dengan ‘Pintu ke Mana Saja’ itu nyata. Atau katakanlah, teknologi teleportasi di Star Trek itu berhasil ditemukan dan digunakan secara massal.
Namun nyatanya, semua harapan tadi bisa terwujud tanpa perlu menunggu karakter atau teknologi fiksi di film-film tadi menjadi kenyataan. Ya, kita cukup berkunjung ke Miniatur Wunderland yang berada di Hamburg, Jerman.
Bagaimana menuju ke sana?
Dari segi lokasi, Miniatur Wunderland terletak di jantung Kota Hamburg, yang juga menjadi point of interest (POI) utama para turis di sana. Tempatnya juga berada di area Speicherstadt, yang merupakan kompleks pergudangan tua dengan ciri khas batu bata merah. Kompleks ini sudah menjadi bagian dari UNESCO World Heritage Sites.
ADVERTISEMENT
Di area ini, juga terdapat Elbphilharmonie Hamburg di ujung kompleks Speicherstadt, yang katanya merupakan concert hall paling canggih di dunia. Gedung ini dibuka secara resmi tahun 2017 dan menjadi lokasi makan malam para pemimpin negara anggota G20, termasuk Presiden RI, Joko Widodo; dan Ibu Iriana; pada tahun yang sama.
Kawasan Speicherstadt di Hamburg, Jerman. Sumber: Karsten Bergmann dari Pixabay
Menuju ke lokasi Miniatur Wunderland juga sangat mudah. Sebab, akses transportasi umumnya beragam, baik dengan bus umum maupun jalur kereta yang dikenal dengan U-Bahn (U) atau S-Bahn (S).
Jika lewat jalur S-Bahn (S-1 dan S-3), kita dapat turun di Stasiun Landungsbrücken, yang merupakan pelabuhan tua Hamburg dan merupakan salah satu spot utama turis di sana. Dari Landungsbrücken, kita dapat berjalan kaki ke kompleks Speicherstadt, lokasi Miniatur Wunderland, sekitar 10-15 menit, tergantung seberapa cepat kita berjalan.
ADVERTISEMENT
Jika ingin langsung ke Miniatur Wunderland, kita bisa naik U3 dan turun di stasiun Baumwall, lalu berjalan sekitar 600 meter ke lokasi tujuan. Sebagai informasi, tiket kereta harian di Hamburg cukup terjangkau, yakni 7,80 Euro untuk ring 1-2, di mana pusat daerah turis rata-rata berada di ring 1.
Catatan: Jangan lupa juga bawa payung karena Hamburg terkenal dengan kota dengan 4 musim dalam 1 hari.
Miniatur Wunderland menempati salah satu gedung pergudangan di Speicherstadt. Kalau di Indonesia, mungkin terlihat seperti gedung pertokoan atau ruko dengan ukuran besar. Lokasi Miniature Wunderland dimulai di lantai 1 atau naik 1 level dari lantai dasar, karena di Jerman lantai dasar adalah Erdgeschoss dengan simbol E bukan lantai 1.
Landungsbrücken di Hamburg. Sumber: dokumen pribadi
Berapa biaya masuk Miniatur Wunderland?
ADVERTISEMENT
Di lantai 1, kita harus membeli tiket masuk yang dapat dibeli secara langsung di tempat (go-show) atau online sebelum menuju lokasi. Harga tiket untuk orang dewasa adalah 15 Euro, sedangkan untuk anak-anak di bawah 3 tahun gratis.
Perlu diperhatikan, jika kita membeli tiket masuk secara go-show di hari libur, harap siap-siap untuk antre masuk ke dalam Miniatur Wunderland, ya. Lama antrean bisa mencapai 100 menit, jika sedang peak hours.
Namun ketika menunggu, kita bisa menikmati berbagai hidangan makanan dan minuman yang tersedia di kantinnya. Sebagai informasi, untuk soft drink di kantin ini kita dapat gratis, karena termasuk ke dalam harga tiket.
Hal unik dari loket pembelian tiket Miniatur Wunderland adalah mereka me-register setiap pengunjung berdasarkan negara asalnya. Kita cukup bangga karena pengunjung asal Indonesia juga banyak ke sana dan masuk dalam papan daftar negara pengunjung.
ADVERTISEMENT
Apa saja yang dilihat di Miniatur Wunderland?
Sesuai namanya, Miniatur Wunderland bisa dikatakan sebagai diorama miniatur dengan ukuran set yang sangat luas. Luas layout diorama di Miniatur Wunderland mencapai sekitar 1.500 meter persegi di dalam gedung 4 lantai (kalau tidak salah).
Layout diorama Miniatur Wunderland bahkan memiliki jalur miniatur kereta sepanjang 15.400 meter dengan miniatur 1.040 lokomotif dan lebih dari 10.000 gerbong, sehingga merupakan miniatur kereta yang terpanjang di dunia. Jika sudah berkunjung ke Miniatur Wunderland, tentunya Madurodam di Den Haag, Belanda, menjadi sangat kecil dan tertinggal dari sisi detailnya.
Miniatur Wunderland, Hamburg, Jerman. Sumber: Henning Westerkamp dari Pixabay
Memasuki fase pertama sejak loket tiket, kita akan disambut oleh diorama sejarah peradaban Jerman. Di bagian ini, pengunjung dapat mengikuti cerita sejarah berdirinya Jerman dari zaman prasejarah hingga masa modern melalui headset yang tersedia di setiap bagian diorama.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, barulah kita memasuki layout berbagai lokasi di beberapa negara di dunia. Diawali dengan beberapa lokasi di Jerman (Hamburg, Knuffingen, Istana Neuschwanstein--biasa dikenal dengan logo Walt Disney--dan wilayah tengah Jerman).
Kemudian, ada negara-negara lain, seperti Austria (wilayah pegunungan Alpen dan St. Wendelberg), Swiss (Matterhorn, Hammetschwand, Montebello, Graubünden, dan Ticino), Amerika Serikat (Las Vegas, Cape Canaveral, dan Grand Canyon), Italia (Pompeii, Colosseum dan St. Peter’s Basilica), dan Skandinavia.
Apa yang menjadi daya tarik utama Miniatur Wunderland?
Pada setiap bagian layout wilayah atau negara apa pun, Miniatur Wunderland sangat menonjolkan miniatur jalur lalu lintas kereta yang dibuat dengan sangat detail dan menggunakan bentuk lokomotif dan maskapai sesuai dengan aslinya. Bahkan di beberapa bagian, seperti di bagian Kota Hamburg, terdapat miniatur depo/stasiun utama kereta yang mendemonstrasikan lalu lintas kereta yang berpindah jalur.
ADVERTISEMENT
Selain itu, di bagian Swiss, Miniatur Wunderland secara rinci mendemonstrasikan lalu lintas kereta api yang keluar masuk area perbukitan yang terjal dengan setting musim dingin yang dipenuhi oleh salju. Hal ini tidak mengherankan karena pemilik Miniatur Wunderland memang terinspirasi dengan miniatur kereta.
Kereta di Miniatur Wunderland. Sumber: Heiko Wruck dari Flickr
Miniatur Wunderland juga tidak kalah dalam detail di berbagai elemen lain. Termasuk miniatur transportasi selain kereta api, seperti lalu lintas pedesaan dan perkotaan, jalur transportasi darat, dan kendaraan pendukungnya, baik kendaraan kecil, pemadam kebakaran, mobil penumpang, hingga gerobak dan perahu.
Aspek kehidupan dan aktivitas perkotaan, pedesaan, dan pegunungan juga sangat rinci dan menjadi perhatian dalam pengembangan Miniatur Wunderland. Di aspek ini, kita dapat melihat adanya konser di area terbuka (open air) lengkap dengan lighting dan sound system-nya.
ADVERTISEMENT
Tidak kalah detail adalah konser musik orkestra yang berlangsung di dalam gedung Elbphilharmonie Hamburg. Konser di dalam miniatur gedung tersebut dapat kita lihat dari luar karena secara otomatis Elbphilharmonie Hamburg terbuka untuk durasi tertentu. Kita juga dapat melihat suasana pertandingan klub sepak bola Hamburg SV di stadion kebanggaannya, Volksparkstadion.
Namun, detail miniatur yang menjadi daya tarik utama pengunjung adalah Knuffingen Airport. Keunikan dan daya tarik utama dari miniatur airport ini adalah layout yang didesain dengan menggambarkan operasional bandara sesuai aslinya, lengkap dengan lalu lintas pesawat dari taxing hingga take-off atau landing, sesuatu yang tidak ditemukan dalam miniatur bandara di Madurodam di Den Haag.
Operasi ground handling juga sangat detail di miniatur Knuffingen Airport, dengan mobil feeder penumpang, kargo dan mobil untuk refuelling lalu lalang ke lokasi terminal setiap pesawat. Perlu perhatian, pengunjung akan sangat padat dan anda akan kesulitan untuk dapat meilhat dari sangat dekat di bagian Knuffingen Airport ini ketika berlangsung proses take-off atau landing pesawat.
ADVERTISEMENT
Knuffingen Airport di Miniatur Wunderland. Sumber: Günther Simmermacher dari Pixabay
Selain itu, juga terdapat detail lalu lintas kapal pesiar dan kargo dalam ukuran yang cukup besar, kira-kira sebesar lengan remaja. Layout miniatur lalu lintas kapal laut ini dapat kita lihat dari dekat di bagian Skandinavia.
Miniatur Wunderland juga menyisipkan beberapa detail yang unik dan iconic. Jika kita teliti, kita dapat melihat adanya markas Batman dan Superman atau tim Ghostbusters beserta mobilnya yang akan beraksi. Khusus di bagian Knuffingen Airport, jika beruntung, kita dapat menyaksikan Pesawat Millenium Falcon YT dari Star Wars dan pesawat kumbang raksasa melakukan landing atau take off.
Pelengkap keunikan Miniatur Wunderland adalah seluruh areanya dapat menyimulasikan situasi pagi, siang, hingga malam hari dengan permainan pencahayaan indoor yang sangat baik. Menjelang malam, semua layout miniatur, baik perkotaan, pedesaan, hingga pegunungan akan dipenuhi oleh pencahayaan yang hanya berasal dari lampu-lampu jalan, gedung-gedung, atau lampu yang berasal dari kapal, pesawat terbang, dan kendaraan lainnya.
ADVERTISEMENT
Dengan diorama yang sangat rinci tersebut, Miniatur Wunderland tentu dapat menjadi jawaban atas impian untuk mengunjungi berbagai lokasi di beberapa negara dalam 1 hari dan bukan sebuah rocket science. Impian tersebut bahkan diwujudkan dengan biaya yang sangat terjangkau, cukup menyiapkan tiket pesawat pulang-pergi dari Indonesia ke Hamburg, Jerman; dan tiket masuk sekitar 15 Euro saja per orang dewasa.
Cukup murah, bukan? Tentunya jika dibandingkan harus beli tiket pesawat atau kereta lanjutan ke Swiss, Skandinavia, Italia, Amerika Serikat, dan Austria.
#Sesdilu64 #DiplomatMenulis