5 Fakta Mengenai Autobahn Jerman

Konten dari Pengguna
21 Oktober 2018 14:22 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Roy Sidharta tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
5 Fakta Mengenai Autobahn Jerman
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Autobahn (Foto: Pixabay)
Bagi sebagian besar orang Indonesia, jalan raya (atau lebih dikenal dengan jalan tol) hanyalah merupakan suatu sarana untuk membantu kendaraan-kendaraan beroda empat atau lebih untuk bergerak dari satu tempat ke tempat lain.
ADVERTISEMENT
Ini sangatlah berbeda dengan orang-orang Jerman, karena bagi mereka jalan raya di Jerman atau yang dikenal dengan ‘autobahn’ (sebutan resmi Bundesautobahn yang berarti jalan raya federal) lebih dari sekadar sebuah jalan raya, tetapi sebuah simbol kemajuan teknik dan kebudayaan berkendara Jerman.
Jaringan jalan yang panjangnya kini mencapai sekitar 13.009 kilometer ini merupakan sebuah kebanggaan yang bagi orang Jerman dianggap membedakan mereka dengan negara-negara Eropa lainnya. Berbagai pihak menggembar-gemborkan bahwa autobahn merupakan salah satu jalan raya terbaik di dunia, dan bahkan tempat paling tepat untuk menguji kecepatan maksimum mobil yang kita kendarai.
Kondisi inilah yang kemudian menciptakan berbagai mitos dan legenda mengenai autobahn. Untuk memahaminya, berikut adalah 5 fakta mengenai autobahn Jerman:
ADVERTISEMENT
1. Semua Autobahn dibiayai oleh Pemerintah Federal Jerman
Ilustrasi Jalan Raya (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Jalan Raya (Foto: Pixabay)
Pemerintah Federal Jerman sangat serius dalam menangani pembangunan dan perawatan autobahn. Dari sejak awal pembangunannya, juga telah mengimplementasikan berbagai inovasi teknis untuk mewujudkan visi yang dapat mengakomodir kelancaran dan arus lalu lintas yang cepat.
Sebagai contoh, salah satu kecanggihan teknik pembangunan yang diperkenalkan Jerman di tahun 2016 adalah metode pemasangan beton lapis ganda yang diharapkan dapat menjadikan jalan autobahn menjadi lebih kuat dan bertahan lama. Metode ini memungkinkan untuk mengurangi tingkat kebisingan dan penahanan beban yang lebih tinggi.
Salah satu aspek yang sempat membuat Jerman dikagumi oleh dunia adalah seluruh sarana jalan raya federal dibiayai langsung oleh pemerintah. Tetapi dalam berapa tahun terakhir, telah terjadi perubahan yang disebabkan oleh kenyataan bahwa biaya untuk pembangunan dan perawatan autobahn setiap tahunnya terus meningkat.
ADVERTISEMENT
Sebagai contoh adalah rencana peningkatan autobahn jalur A20 yang menghubungkan beberapa kota di utara Jerman. Sebelumnya, di tahun 2017 diperkirakan biayanya adalah sebesar € 100 juta, tetapi baru masuk awal tahun 2018 biaya sudah meningkat 50 persen.
Bahkan dari segi kualitas juga mulai banyak yang mempertanyakan. Berdasarkan laporan Komisi Eropa, kualitas jalanan autobahn Jerman berada pada posisi ke-6 di bawah Belanda, Perancis, Portugal, Austria dan Denmark.
Di musim panas 2018 lalu, banyak yang menyangsikan daya tahan beton autobahn untuk menghadapi musim panas yang ekstrim. Deutsche Welle sempat melaporkan beberapa jalur autobahn yang jalanannya mengalami keretakan pada saat temperatur mencapai 360 C.
Untuk menghadapi berbagai tantangan di masa mendatang, Pemerintah Jerman telah mencanangkan untuk mengalokasikan sekitar € 269 miliar bagi pembangunan infrastruktur jalan untuk 15 tahun ke depan. Tetapi Jerman juga pragmatis sehingga kemudian dalam beberapa tahun terakhir telah menggandeng pihak swasta untuk membantu pengelolaan autobahn.
ADVERTISEMENT
"Sebagian besar pekerjaan pembangunan dan renovasi autobahn dikerjakan oleh Pemerintah Federal tetapi dalam beberapa tahun terakhir, Jerman telah menjajaki opsi untuk investasi swasta,” jelas Beraldo Gianluca, Direktur Teknik Pansuevia yang perusahaannya mendapatkan kesempatan dari Pemerintah Jerman untuk merenovasi jalur autobahn jalur A8 di bagian Selatan Jerman di tahun 2015.
2. Autobahn Gratis
Sejak tahun 2005, Pemerintah Jerman telah memperkenalkan penerapan pemungutan biaya 'maut' (kata Jerman yang berarti ‘tol’) bagi truk yang beratnya melebihi 7,5 ton.
Kebijakan ini diterapkan untuk membantu pembiayaan pembangunan dan perawatan autobahn. Keunikan dari maut ini adalah dimasukkannya unsur lingkungan hidup sebagai salah satu komponen yang perlu dibayarkan untuk membiayai dampak dari emisi polutif yang dikeluarkan oleh mesin-mesin besar truk.
ADVERTISEMENT
Pemasukan yang diterima Pemerintah Jerman dari tol ini tidaklah kecil, sekitar € 4,8 miliar untuk tahun 2017 dan bahkan Menteri Transportasi Jerman Andreas Scheuer memproyeksikan bahwa pemasukan akan bertambah menjadi € 7,2 miliar dalam beberapa tahun ke depannya.
Salah satu yang kini menjadi kontroversial di Uni Eropa adalah skema Pemerintah Jerman yang ingin memberlakukan tol bagi kendaraan pribadi yang kemudian digugat oleh beberapa negara tetangganya khususnya Belgia, Belanda dan Austria.
Adapun faktor yang membuatnya kontroversial adalah sifat diskrimintatif terhadap negara-negara anggota Uni Eropa lainnya dimana para pengemudi yang bukan berkewarganegaraan Jerman diwajibkan membayar tol tersebut, sedangkan orang Jerman sendiri meskipun juga diwajibkan tetapi nantinya akan mendapatkan pengembalian pajak. Hal ketentuan ini bertentangan dengan hukum Uni Eropa. Hingga kini maut untuk kendaraan pribadi masih menunggu proses pemberlakuannya.
5 Fakta Mengenai Autobahn Jerman (2)
zoom-in-whitePerbesar
Menjajal kecepatan mobil di autobahn (Dok: Pribadi/Istimewa)
ADVERTISEMENT
3. Kendaraan Bisa Melaju Tanpa Batas Kecepatan
Sebagaimana ditulis sebelumnya, autobahn diciptakan khusus agar mobil bisa melaju cepat. Seberapa cepatkah? Berdasarkan berbagai pemberitaan, secara resmi di era pasca Perang Dunia Kedua, tercatat kecepatan tertinggi di autobahn yang terekam secara resmi adalah 381 km/jam yang dilakukan dengan menggunakan mobil Porsche 9ff di tahun 2010.
Rekor paling cepat yang pernah dicatat secara resmi adalah 432,59 km/jam yang dilakukan oleh Rudolf Caracciola dengan kendaraan Mercedes-nya. Rekor itu dicatat di tahun 1938 dan hingga kini belum pernah dipecahkan, namun hingga kini terdapat banyak pihak yang menyangsikan proses penghitungan kecepatannya.
Contoh kecepatan di atas merupakan bagian dari proses pemecahan rekor resmi, namun dalam kenyataannya, situasi pembatasan kecepatan atau yang disebut orang Jerman dengan istilah ‘Tempolimit’ cukup unik. Dalam kesehariannya, autobahn bukanlah 100% tanpa batas kecepatan. Sejak tahun 2007, Pemerintah Federal Jerman telah memperkenalkan ‘rekomendasi’ untuk pembatasan kecepatan di autobahn yakni maksimum 130 km/jam untuk kendaraan pribadi.
ADVERTISEMENT
Rekomendasi ini diberlakukan untuk memperkuat keselamatan pengemudi pada ruas jalan atau untuk kondisi tertentu misalnya di tikungan yang tajam dan berbahaya, menjelang pintu keluar dari autobahn atau dalam kondisi adanya perbaikan jalan. Meskipun disebut rekomendasi, tapi jangan disepelekan, masing-masing negara bagian di Jerman sangat serius untuk menerapkan sanksi atau menilang mereka yang melanggarnya.
Anda tentu bertanya, kenapa disebut rekomendasi dan bukan peraturan? Karena hingga kini opini publik Jerman masih terbelah mengenai isu pembatasan kecepatan dan di ranah politik isu ini sama sensitifnya dengan isu pajak. Namun demikian, sebagaimana diungkapkan oleh Thomas Harloff, kolomnis harian Süddeutsche Zeitung, kondisi ini juga tidak terlepas dari kuatnya tekanan yang diberikan oleh kelompok lobi otomotif.
ADVERTISEMENT
“Bahwa Jerman adalah benteng pertahanan terakhir untuk melawan pembatasan kecepatan, tentu ada hubungannya dengan lobi kuat dari kelompok otomotif. ADAC (Allgemeiner Deutscher Automobil-Club) sebagai klub pengendara mobil, dengan anggota sekitar 19 juta orang dan VdA (Verband der Automobilindustrie) yang mewakili kepentingan para pabrikan mobil, yang terus berupaya keras untuk melawan,” ungkap Thomas Harloff. Hasil lobi ini juga yang menyebabkan sekitar 60 % ruas jalan autobahn masih berstatus tanpa batas kecepatan.
Tapi Itu untuk kendaraan pribadi, bagaimana dengan kendaraan berat? Bagi truk, Pemerintah Jerman telah memberlakukan ketentuan maksimum kecepatan 80 km/jam untuk yang beratnya 3,5 – 7,5 ton dan 60 km/jam bagi yang beratnya 7,5 ton ke atas. Sedangkan untuk bus agak bervariatif antara 80 – 100 km/jam tergantung kondisi.
ADVERTISEMENT
4. Autobahn merupakan Salah Satu Jalan Raya yang Aman
Hamburg, Jerman (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Hamburg, Jerman (Foto: Wikimedia Commons)
Mengingat bahwa sebagian besar mengendarai kendaraannya dengan kecepatan tinggi, amankah sebenarnya untuk mengendarai mobil di autobahn? Untuk menjawab pertanyaan itu, mungkin dapat dilihat sejenak angka-angka statistik dari Bundesanstalt für Straßenwesen (Insitut Riset untuk Jalan Raya Federal) mengenai jumlah kecelakaan di autobahn Jerman dimana untuk tahun 2017 mencapai 20.928. Angka ini kecil ketimbang kecelakaan mobil yang terjadi jalan pedesaan (74.166) dan raya biasa (23.690).
Hasil studi yang sama juga menujukkan bahwa angka kematian akibat kecelakaan di autobahn (409 orang) juga jauh lebih kecil dibandingkan di jalan pedesaan (1.795 orang) dan jalan raya biasa (688 orang).
Perlu dipahami bahwa asumsi aman tidaknya mengendarai mobil di autobahn itu bukanlah terletak pada jalannya namun pada orang yang mengemudi dan keamanan kendaraan yang dikemudinya. Berdasarkan pengalaman pribadi penulis, secara umumnya mengendarai mobil di autobahn cukup aman. Marka-marka jalanannya sangat jelas dan kondisi jalanan untuk sebagian besar negara bagian bagus sekali.
ADVERTISEMENT
Tapi ada 2 faktor yang membuat penulis merasa nyaman dan aman berkendara dan bahkan mengebut di autobahn. Pertama adalah susahnya untuk mendapatkan surat izin mengemudi (SIM) di Jerman.
ersyaratan bagi seseorang untuk mendapatkan SIM cukup berat. Seseorang calon pengendara diwajibka untuk mengikuti rangkaian kursus dan tes. Harganya pun tidak murah, rata-rata berkisaran € 1500 hingga € 2000 tergantung dari kondisi dan kebutuhan. Adanya ketentuan ini setidaknya menjadi bahan pertimbangan kita untuk menilai kemampuan sebagian besar orang Jerman dalam mengemudi.
Faktor kedua adalah kebudayaan mengendarai mobil dengan tertib di autobahn dan kepatuhan orang Jerman terhadap peraturan lalu lintas sehingga membuat kita dengan mudah untuk memperkirakan gerakan kendaraan-kendaraan di sekeliling kita.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan buku panduan keamanan mengemudi ADAC dan perusahaan-perusahaan asuransi mobil Jerman, selain mematuhi peraturan lalu lintas secara umumnya, terdapat 8 ‘Golden Rules’ yang harus dipatuhi untuk mengemudi secara aman autobahn yakni:
Ada satu perilaku pengemudi di autobahn Jerman yang dalam beberapa kesempatan dialami penulis dan hingga kini masih dibuat terkagum-kagum yaitu bagaimana cepatnya dan tertibnya para pengemudi menciptakan ‘rettungsgasse’ atau jalur darurat pada saat terjadinya kecelakaan sehingga memudahkan ambulan dan kendaraan unit darurat lainnya tanpa hambatan.
ADVERTISEMENT
5. Arus Lalu Lintas Autobahn Selalu Lancar
Bagi kita di Indonesia yang sudah terbiasa dengan kemacetan di jalan tol, sering berasumsi bahwa di negara maju tidak ada kemacetan atau paling tidak frekuensinya lebih jarang ketimbang Indonesia. Untuk autobahn, kenyataannya memang tidak separah Indonesia. Tapi bukan berarti tidak ada kemacetan atau istilah Jermannya ‘stau'.
Penulis pernah beberapa kali mengalami kemacetan yang parah, yang membuat kita kemudian keluar mobil dan berbincang-bincang dengan para pengendara lainnya. Bahkan di autobahn sekitaran Berlin, hari Senin dan Jumat terkenal sebagai hari macet.
Berdasarkan data yang diterbitkan ADAC, untuk tahun 2017, terdapat sekitar 4000 kemacetan per harinya atau dalam perhitungan mereka sekitar 723.000 kemacetan untuk tahun 2017.
ADVERTISEMENT
Meningkat 4 persen dibandingkan tahun 2016. Angka-angka ini apabila kemudian dikonversi dalam ukuran panjang akan mencapai sekitar 1,4 juta kilometer. Adapun indikator penyebabnya adalah pekerjaan jalan dan adanya peningkatan sebesar 1,3 % dari jarak tempuh truk.