Rumah Amal dan KNEKS Galakan Webinar Strategi Digital Pascakurban

Agus Eka Prasetyo sedang memberikan materi Strategi Digital Pascakurban Rumah Amal Salman tahun 2022 (Dok: Rumah Amal Salman)

(Rumah Amal Salman, Bandung) - Rumah Amal Salman bersama Komite Nasional Ekonomi Keuangan Syariah (KNEKS), mengadakan webinar "Strategi Digital Pascakurban untuk Peningkatan Jumlah Pekurban” pada Rabu, 27 Juli 2022. Kegiatan ini menghadirkan Ahmad Juwaini (Direktur Keuangan Sosial Syariah KNEKS), Agus Eka Prasetyo (Manajer Marketing Rumah Amal Salman), dan Romi Hardiansyah (Zakat Engineer Rumah Amal Salman) sebagai narasumber.

Di kesempatan awal, Ahmad Juwaini menyampaikan materi mengenai “Kurban dalam Meningkatkan Ekonomi Syariah”. Ia menyampaikan setidaknya ada tiga dampak dari berkurban. Pertama, kurban sebagai wujud dari kepedulian sosial dari pada orang-orang yang mampu/kaya. Mereka memiliki kesempatan untuk memberikan hartanya dalam bentuk hewan kurban untuk kelompok masyarakat yang membutuhkan.

Kedua, momen kurban menjadi ajang jual beli antara peternak, pedagang, dan pekurban itu sendiri. Tahun 2022 setidaknya potensi ekonomi dari jual beli kurban mencapai 24,3 T se-Indonesia. Terakhir, kurban dapat meningkatkan distribusi protein, ketahanan pangan, dan pemenuhan gizi. Hal ini karena orang yang biasanya tidak mampu mengonsumsi daging, pada momen kurban ini bisa memakan daging kurban, baik itu sapi, kambing, kerbau, atau domba.

Di sisi lain, ia mengapresiasi Rumah Amal Salman yang sudah baik mengambil langkah digitalisasi pada momen kurban 2022 karena bisa mengarahkan pada sistem data base kurban secara nasional.

“Strategi digital yang dilakukan pada momen kurban bisa menjadi langkah yang baik. Namun barangkali Rumah Amal Salman juga bisa mengintegrasikannya dengan platform pembayaran berbasis keuangan syariah, sehingga bisa sekaligus menguatkan rantai ekonomi umat muslim,” kata Ahmad.

Menyambut baik pernyataan tersebut, Agus melanjutkan materi dengan bahasan “Strategi Digital Pascakurban”. Bahwa strategi ini menyesuaikan dengan psikologis pekurban di masing-masing lembaga. Tetapi setidaknya ada dua hal yang bisa menjadi perhatian dari masing lembaga untuk menentukan pekurban. Pertama, pekurban tipe core values artinya mereka yang menyasar kurban berdasarkan visi dan misi.

“Orang yang memerhatikan core values biasanya tidak peduli dengan harga, karena mereka lebih mengutamakan esensi kurban dan nilai kebermanfaatan,” kata Agus.

Sedang tipe kedua adalah value money, yakni mereka bisa jadi baru pertama berkurban atau sudah berniat berkurban namun danan terbatas. Maka kami fasilitasi dengan konten penawaran harga. Namun, baik tipe pertama atau kedua untuk menentukan strategi masing-masing lembaga perlu memperhatikan psikologi pekurban itu sendiri.

Berkaca pada momen kurban tahun ini, setidaknya Rumah Amal Salman mengerucutkan strategi pada empat hal. Di antaranya isu pandemi, Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), ekonomi pasca mudik, dan bahan pokok yang naik. Dari isu tersebut Rumah Amal Salman meramunya menjadi konten yang dekat dengan psikologis pekurban. Termasuk strategi voucher generator untuk para pekurban yang dikembangkan oleh Romi Hardiansyah.

Kegiatan webinar ini juga didukung Forum Zakat (Foz) dan Digizakat yang ikut membantu mempublikasikan kegiatan webinar ini sehingga kegiatan diikuti oleh berbagai pegiat lembaga filantropi di Indonesia. ***

---

Rumah Amal Salman adalah lembaga pengelola zakat, infak, sedekah dan lainnya yang berfokus pada pendidikan dan teknologi.

Alamat: Jalan Gelap Nyawang nomor 4, Bandung | Call Center [phone] |www.rumahamal.org| instagram.com/rumahamalsalman/