Rumah Amal Survei ke Pesantren untuk Salurkan Bantuan Pendidikan Hingga Sanitasi

Rumah Amal Salman
Rumah Amal adalah Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang telah berdiri sejak Tahun 2007 untuk menghimpun dan menyalurkan Zakat, Infak, Sedekah melalui berbagai program.
Konten dari Pengguna
25 Oktober 2022 17:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rumah Amal Salman tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tim sedang survei ke pondok pesantren yang ada di Sumedang
zoom-in-whitePerbesar
Tim sedang survei ke pondok pesantren yang ada di Sumedang
ADVERTISEMENT
(Rumah Amal Salman, Bandung) – Salah satu dukungan dalam memperingati Hari Santri Nasional setiap tanggal 22 Oktober, Rumah Amal Salman turut berkontribusi memajukan kehidupan santri melalui dukungan ekonomi dan juga akses sanitasi bagi pesanten yang mempunyai kendala air bersih.
ADVERTISEMENT
Pada Rabu, 19 Oktober 2022 Rumah Amal melakukan survei langsung mengunjungi pondok pesantren dengan tujuan bertemu pimpinan pondok. Seperti Pesantren Roudhotul Quran, di sana Rumah Amal menemui Jajang Rohiman untuk mengetahui kondisi pesantren. Jajang menyampaikan pesantren ini dirintis pada tahun 2010. Pada tahun 2022 ini sudaha da 90 santri dari usia SD hingga mahasiswa. Menariknya pondok ini memiliki semangat untuk mendorong santrinya berpendidikan tinggi dan berprestasi di kancah nasional dan internasional. Baru baru ini, ada dua santri yang mewakili Jawa Barat berprestasi dalam ajang MTQ Nasional di Kalimantan Selatan.
Rencananya pada pesantren ini, Rumah Amal Salman akan memberikan dukungan pendidikan bagi anak santri dari kalangan tidak mampu untuk terus melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi. Hal ini sejalan dengan nilai Rumah Amal yang memiliki fokus terhadap dunia pendidikan.
ADVERTISEMENT
Sementara pesantren lainnya berada di daerah Sumedang. Pesantren bernama Pesantren Al Ihsan di Desa Cikawao ini bisa ditempuh dengan jarak 1 jam dari pusat Kota Jatinangor. Lokasi pesantren ini berada di perbukitan sehingga jauh dari sumber mata air. Banyaknya 60 santri membuat kebutuhan air tidak mencukupi, belum lagi kebutuhan air bersih yang juga kurang.
Setiap pagi sebelum berangkat ke sekolah mereka harus mengantri mandi. Waktu yang sempit terkadang para santri juga mengetok pintu rumah masyarakat untuk sekadar ikut mandi. Sebelumnya pesantren sudah mengusahakan untuk membuat pipanisasi di salah satu sumur warga. Namun karena kondisinya dipakai oleh banyak orang kadang air tidak sampai ke bak penampungan. Tidak jarang para pimpinan pesantren juga jadinya membeli air yang harganya tidak murah. Untuk lokasi kedua ini, Rumah Amal rencananya akan membantu akses sanitasi bagi para santri di pelosok Indonesia. ***
ADVERTISEMENT