Beli Rumah Murah Pakai KPR, Masa Cicilan Lebih Lama Ternyata Banyak Untungnya

Rumah Murah
Rumah Murah
Konten dari Pengguna
15 Februari 2020 4:53 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rumah Murah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kontrak KPR. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kontrak KPR. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Membeli rumah murah secara mencicil KPR atau Kredit Pemilikan Rumah, dilakukan hampir sebagian besar masyarakat, sekalipun yang dibeli masuk kategori rumah murah. Pasalnya, harga rumah murah setidaknya berada di kisaran ratusan juta rupiah.
ADVERTISEMENT
Data Bank Indonesia mengungkapkan, hanya seperempat konsumen yang membeli rumah secara tunai sekali bayar lunas. Hal itu mengacu pada survei harga properti residensial yang dikeluarkan oleh BI, sebanyak 76,02 persen konsumen pada kuartal III-2019 memilih membeli hunian dengan cara ini.
Membeli rumah melalui KPR sendiri, punya banyak keleluasaan. Mulai dari pengaturan uang muka, besar angsuran, hingga masa cicilan. Jika ingin beban cicilan ringan, tentu opsinya memperbesar uang muka. Demikian sebaliknya.
Lantas bagaimana dengan masa cicilan KPR? Ada anggapan, semakin panjang masa cicilan KPR, maka lebih menguntungkan. Apa alasannya?
Dalam jangka waktu panjang, nilai uang cenderung turun akibat tergerus inflasi. Cicilan KPR sebesar Rp 1,5 juta saat ini misalnya, akan terasa lebih ringan pada lima tahun mendatang.
Tenor panjang KPR bikin cicilan lebih ringan. Foto: kumparan
Sebaliknya, nilai rumah yang kita cicil cenderung akan meningkat terus dalam jangka panjang.
ADVERTISEMENT
Dengan jangka waktu cicilan KPR yang lebih panjang, maka akan mendapatkan nilai angsuran yang lebih rendah. Hal ini membuat beban keuangan bulanan menjadi lebih ringan. Bagi bank sendiri, strategi mengecilkan nilai cicilan, merupakan cara untuk menjangkau nasabah kelas menengah ke bawah yang lebih banyak.
Dengan masa cicilan KPR yang lebih panjang dan nilainya lebih rendah, pada saat yang sama nasabah juga bisa mendapatkan beban pembayaran uang muka atau down payment (DP) yang lebih kecil. Dengan DP yang lebih kecil, bank juga bisa lebih banyak menjual produk KPR-nya.
Dengan beban cicilan yang ringan dan DP pembelian rumah melalui KPR yang rendah, tentu nasabah juga jadi lebih leluasan mengatur keuangan rumah tangganya.
Tenor KPR panjang bikin leluasa mengatur keuangan. Foto: Shutterstock
KPR tenor panjang bisa dibilang cocok digunakan oleh para pekerja dengan mendapat penghasilan rutin atau bulanan. Pekerja yang memiliki pola gaji seperti ini diantaranya buruh, pegawai kantoran, atau PNS.
ADVERTISEMENT
Ada Juga Risikonya
Meski demikian, masa cicilan KPR yang lebih panjang juga bukan berarti tanpa risiko. Salah satunya adalah beban psikologis yang lebih lama, karena harus menanggung beban utang KPR. Risiko lainnya adalah rentang terhadap gejolak ekonomi jangka panjang.