Bang Yos: Penghentian Mendadak Reklamasi Bisa Rusak Iklim Investasi

21 November 2017 15:38 WIB
Sutiyoso (Foto: ANTARA/Reno Esnir)
zoom-in-whitePerbesar
Sutiyoso (Foto: ANTARA/Reno Esnir)
ADVERTISEMENT
Mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso menyambangi Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno di Balai Kota untuk makan siang bersama. Dalam pertemuan itu, Bang Yos, sapaan Sutiyoso, rupanya memberi saran kepada Anies dan Sandi terkait kebijakan mereka soal penghentian proyek reklamasi.
ADVERTISEMENT
"Intinya, saya ingin memberikan win-win solution. Bagaimana pun investasi itu besar, ya, mungkin melibatkan investor asing. Kalau tiba-tiba saklek kita batalkan, barangkali itu menimbulkan juga iklim investasi yang tidak baik di Indonesia," tutur Bang Yos, di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (21/11).
Namun, Bang Yos juga menjelaskan, sebagai kepala daerah, Anies dan Sandi berhak untuk menyelamatkan lingkungan Jakarta dengan kebijakan yang diterapkannya. Yang terpenting, menurut Bang Yos, nelayan di Teluk Jakarta tidak terlantar.
"Tadi sudah saya berikan saran bagaimana mencari win-win solution. Yang paling penting adalah nelayan ini juga terurus," ucap Sutiyoso.
Sandiaga Uno dan Sutiyoso (Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sandiaga Uno dan Sutiyoso (Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan)
Sutiyoso mengatakan proyek reklamasi pulau sebenarnya bukanlah hal yang tabu. Sejak bertahun-tahun yang lalu, kata dia, reklamasi sudah dilaksanakan di Indonesia, bahkan luar negeri.
ADVERTISEMENT
Yos mencontohkan negara tetangga, Singapura. Menurut dia, negara yang luasnya tak lebih besar dari Jakarta itu melakukan reklamasi secara besar-besaran. Namun, hal itu tak menjadi masalah lantaran negara tersebut sudah menyiapkan Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) dengan baik.
"Nah saya melihat reklamasi yang berjalan sekarang ini AMDAL-nya belum selesai, persyaratan-persyaratan langsung jalan secara intens. Itu tentu menimbulkan peluang untuk digempur abis," lanjut Sutiyoso.
"Nah sekarang kan gubernur baru menerima keadaan seperti itu tapi harus bisa ambil langkah paling bijaksana lah," pungkasnya.