Pendidikan yang Memerdekakan, Seberapa Penting?

Ruslin HMS
Instruktur KKG Dikbudpora Kab. Bima
Konten dari Pengguna
14 September 2020 9:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ruslin HMS tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Guru berpose bersama siswanya usai kegiatan belajar mengajar (KMB) tatap muka terbatas di SMA Negeri 3, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Senin (7/9). Foto: Syaiful Arif/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Guru berpose bersama siswanya usai kegiatan belajar mengajar (KMB) tatap muka terbatas di SMA Negeri 3, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Senin (7/9). Foto: Syaiful Arif/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jangan pernah menyalahkan seekor ikan karena dia tidak bisa memanjat pohon, demikian pula dengan monyet, tak elok bila kita menganggapnya bodoh karena tak mampu berenang. Demikian pula dengan peserta didik. Dua kisah tersebut adalah contoh yang menyadarkan kita bahwa semua anak memiliki kemampuan yang tidak seragam.
ADVERTISEMENT
Pendidikan yang memerdekakan bagi anak merupakan suatu keharusan. Desain program yang ditawarkan oleh sekolah harus merepresentasikan upaya kaum pendidik sejati untuk benar-benar mengabdikan diri pada pendidikan berorientasi pada anak. Sekolah dan segala element penduduk harus menyadari dan peka peka terhadap situasi dan karakteristik pada masing-masing anak. Siswa seperti halnya buku, mereka perlu dibaca. Apa dan bagaimana kebutuhannya.
Guru perlu memikirkan praktik pembelajaran yang dapat merepresentasikan pendidikan yang memerdekakan bagi siswa. Penerapan pembelajaran yang menggunakan pendekatan problem possing dan open ended adalah contoh pilihan yang bijak. Dua pendekatan pembelajaran ini merupakan pembelajaran yang merangsang siswa untuk meningkatkan kreativitas siswa. Problem possing adalah pendekatan yang menyebabkan siswa dapat mengajukan banyak permasalahan dari stimulus yang diberikan. Siswa diberi kebebasan untuk menemukan sebanyak mungkin permasalahan yang diajukan. Pendekatan Open ended adalah sebuah pendekatan pembelajaran yang menuntun siswa untuk memberikan jawaban sebanyak-banyaknya yang mungkin, dari sebuah permasalahan. Dampak yang terjadi, siswa menjadi lebih kreatif karena dapat menemukan beragam jawaban yang mungkin. Konsep pembelajaran cooperative learning dan konstruktivisme adalah dasar pijakan pendekatan ini.
ADVERTISEMENT
Praktik pembelajaran yang memberikan ruang bagi peserta didik mengembangkan diri sesuai minat dan kebutuhan. Sekolah memberikan jaminan bahwa pendidikan yang diselenggarakan memfasilitasi bagi pencapaian tumbuh dan kembangnya peserta didik. Kurikulum sengaja didesain dengan mempertimbangkan karakteristik peserta didik dan tuntutan zaman. Sebagai outputnya, peserta didik diharapkan mampu mengambil peran yang untuk membangun masyarakat dan bangsa.
Gaung pendidikan yang memerdekakan di Indonesia terus dikumandangkan oleh pemerintah. Seiiring promosi yang dilakukan, hampir semua elemen dan pegiat pendidikan membicarakannya. Hanya saja di beberapa daerah dan wilayah, issue ini masih ditanggapi dingin karena dianggap sesuatu yang asing. Pemahaman yang kurang memadai akan pentingnya program ini menjadikannya hanya sebuah angin lalu. Seharusnya pemangku kebijakan di daerah mewajibkan semua sekolah untuk mengakomodir program ini sebagai visi misi sekolah. Kegiatan-kegiatan yang menunjang program ini seyogyanya dipersiapkan oleh seluruh warga sekolah.
ADVERTISEMENT
Sebagai kaum pendidik tentu kita adalah aktor utama pendidik harus mengambil peran dalam menyukseskan program ini. Mari kita memulainya dari diri sendiri, dari hal yang terkecil, dan lakukan sekarang.
Ki Hajar Dewantara pencetus pendidikan yang memerdekakan