Ekowisata, akan menjadi trend baru berwisata pilihan para traveller

Rusthesa Latritiani
Forestry Extension - Ministry Environment and Forestry Republic of Indonesia Currently stay at Teluk Cenderawasih National Park, West Papua
Konten dari Pengguna
29 Agustus 2020 11:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rusthesa Latritiani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Liburan biasanya identik dengan kegiatan wisata. Banyak orang memanfaatkan waktu liburan tersebut di akhir pekan, atau sengaja mencari waktu liburan dengan mengambil cuti. Wisata alam, sampai saat ini masih menjadi primadona dikalangan wisatawan. Pemandangan yang menyejukan mata, suasana asri yang tenang serta kondisi udara yang bebas polusi menjadi pelepas penat dari hiruk pikuk kota.
Obyek wisata alam di Kampung Aisandami, Papua Barat
Kondisi terkini, nampaknya para wisatawan/traveller sudah lebih sadar dalam menjaga kawasan wisata alam. Dimana pada saat berwisata, para wisatawan tidak lagi membuang sampah sembarangan, tidak mengambil, menyentuh atau merusak flora dan fauna yang dilindungi, yang mereka temui sepanjang berwisata alam dan juga tidak menggunakan flash pada saat memotret fauna.
ADVERTISEMENT
Seiring dengan berjalannya waktu, para wisatawan/traveller tidak hanya sekadar menikmati pemandangan alam yang ada. Minat para wisatawan/traveller semakin berkembang dan bervariasi. Beberapa diantaranya mungkin tertarik pada upaya konservasi alam, serta peduli dan ingin ikut mempelajari budaya, kearifan lokal dan adat istiadat masyarakat setempat yang tinggal di sekitar destinasi wisata. Hal ini dikenal dengan istilah ekowisata/ecotourism. Menurut International Union For Conservation of Nature (IUCN), Ekowisata adalah perjalanan bertanggung jawab secara lingkungan dan kunjungan ke kawasan alami, dalam rangka menikmati dan menghargai alam (serta semua ciri-ciri budaya masa lalu dan masa kini) untuk mempromosikan konservasi, memiliki dampak kecil dan mendorong keterlibatan sosial ekonomi masyarakat lokal secara aktif sebagai penerima manfaat.
Dalam kegiatan ekowisata, wisatawan akan ditemani dan dipandu oleh masyarakat lokal untuk mengenal lebih jauh obyek wisata yang dikunjungi. Pada kesempatan ini, biasanya pemandu akan menunjukan dan menjelaskan secara detail hal-hal yang belum diketahui wisatawan. Tidak hanya itu, wisatawan juga diajak untuk mempelajari kebiasaan adat dan budaya masyarakat setempat.
ADVERTISEMENT
Mengenal ekowisata, maka tidak pernah jauh dari masyarakat dan Desa Wisata. Desa wisata merupakan desa yang ditunjuk sebagai destinasi wisata, karena potensi alamnya yang menarik sebagai obyek wisata, serta dikelola oleh masyarakat lokal yang bertanggung jawab sehingga keutuhan dan kekayaan alam yang ada didalamnya tetap terjaga.
Sebagai gambaran lebih lanjut, Kampung Aisandami yang merupakan salah satu Desa Wisata di Papua Barat, tepatnya berada di Kabupaten Teluk Wondama yang termasuk juga dalam salah satu daerah penyangga Taman Nasional Teluk Cenderawasih.
Kampung Aisandami dikelola oleh salah satu kelompok ekowisata yaitu Kelompok Ekowisata Wadowun Beberin. Ada banyak kegiatan ekowisata yang dapat dilakukan disini diantaranya adalah: 1) Menokok sagu dan belajar membuat papeda, disini kita akan diajarkan bagaimana menokok sagu dengan alat tokok yang biasa digunakan oleh masyarakat, dan sekaligus belajar mengolahnya menjadi papeda, makanan khas masyarakat Papua; 2) Berjalan menyusuri/Trekking ke Bukit Papisyowi untuk pengamatan Burung Cenderawasih, disini kita akan diajak menyusuri jalan di hutan yang mengarah ke sebuah Menara, yang mana dari Menara tersebut, biasanya dapat terlihat banyak burung Cenderawasih yang sedang menari-nari di atas pohon;
Menara pengamatan burung Cenderawasih
3) Trekking mangrove dan “bameti”, tidak hanya menikmati teduh nya hutan mangrove, namun kita juga diajarkan “Bameti” yaitu cara mencari Bia-bia (kerang) di lumpur secara tradisional, dengan menggunakan peralatan seadanya, bahkan dengan tangan kosong; 4) Berenang/Snorkeling di Selat Numamuram, disini kita bisa menkimati pemandangan bawah laut yang dihiasi terumbu karang cantik serta melihat bangkai pesawat tempur milik Jepang yang jatuh pada saat Perang Dunia II, dan jika beruntung kita bisa bertemu lumba-lumba, penyu dan dugong, yang tengah asik berenang di permukaan laut; 5) Bersampan/Canoeing menggunakan perahu dayung buatan masyarakat lokal, yang dihiasi dengan lukisan Papua khas Kampung Aisandami. Dengan perahu dayung ini kita dapat menyusuri perairan Aisandami, dan menikmati indahnya pemandangan matahari tenggelam di perairan Aisandami.
Bersampan dengan perahu dayung buatan masyarakat lokal
6) Menginap di homestay, milik masyarakat lokal Kampung Aisandami.
ADVERTISEMENT
Sudah banyak wisatawan lokal maupun manca negara yang menghabiskan liburan mereka dengan melakukan ekowisata di Kampung Aisandami. Jika teman-teman berminat untuk melakukan ekowisata di Kampung Aisandami, bisa secara langsung menghubungi instagram mereka di @aisandamiecotour.
Salah satu homestay milik masyarakat lokal
Bukankah, ekowisata itu sangat menyenangkan. Tidak hanya melakukan kegiatan wisata tetapi kita juga menambah wawasan dan ikut berkontribusi dalam perekonomian masyarakat setempat. Sebagai wisatawan/traveller yang mendukung kegiatan ekowisata, kalian dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:
- Mempersiapkan diri dengan mempelajari budaya, sejarah, dan adat istiadat masyarakat lokal/setempat.
- Memilih dan memastikan agen wisata atau operator tour yang menjalankan bisnis ramah lingkungan dan mendukung usaha kecil masyarakat setempat.
- Mendengarkan dan menghormati arahan dan saran dari pemandu lokal.
ADVERTISEMENT
- Bersikap ramah dengan setiap masyarakat setempat yang anda jumpai.
- Menyesuaikan diri dengan lingkungan dan kebiasaan mayarakat setempat.
- Tidak mengganggu dan menghormati adanya tempat-tempat sakral.
- Membeli hasil kerajinan masyarakat setempat, dengan begitu anda turut mendukung usaha mereka. Jika ingin melakukan tawar-menawar, lakukan dengan sewajarnya.
Souvenir berupa kalung yang dibuat dari bahan-bahan alam
- Berbagi dan bercerita dengan masyarakat setempat terkait kebiasaan dan kegiatan yang mereka lakukan sehari-hari.
- Membagikan informasi kegiatan ekowisata yang anda lakukan kepada keluarga, teman atau orang-orang disekitar anda, dengan begitu anda turut membantu mempromosikan kegiatan usaha kecil yang masyarakat lokal.
Foto bersama pemandu wisata dengan wisatawan lokal dan manca negara yang berkunjung ke Kampung Aisandami