Menjadi Jurnalis Muda? Siapa Takut!

Rusti Dian
Mass and Digital Communication Student, Faculty of Social and Political Science Atma Jaya Yogyakarta University
Konten dari Pengguna
7 Mei 2018 7:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rusti Dian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Apakah di sekolah kalian ada ekstrakurikuler Jurnalistik?
Apa aja sih yang dilakukan sama anak-anak Jurnalistik?
ADVERTISEMENT
Ah, kerjaannya cuma nulis, foto-foto, sama bikin mading. Itu aja.
Eits, jangan salah! Jurnalistik tidak se-“biasa” yang kalian pikirkan kok! Jadi dalam ekstrakurikuler Jurnalistik itu ada macam-macam kegiatan. Memang tidak jauh dari literasi dan fotografi. Tapi, semua itu bisa dilakukan dengan bahagia tanpa beban lho.
http://assets-a1.kompasiana.com
Mungkin menurut kalian anak-anak Jurnalistik itu serius, banyak membaca, tidak santai, sok sibuk karena kebanyakan deadline. Bagi anak-anak Jurnalistik yang memang memiliki minat tinggi di bidangnya pasti menganggap kalimat-kalimat itu biasa. Atau justru menertawakannya.
Mengingat bahwa kini Indonesia darurat akan minat baca atau literasi. Nah, di sinilah kerja jurnalis muda diuji. Mereka harus bisa mengembalikan minat baca terutama pada generasi muda karena nantinya merekalah yang akan menjadi generasi penerus bangsa.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu, maraknya berita-berita hoax juga menjadi tantangan tersendiri bagi para jurnalis muda untuk terus berkarya. Mereka harus bisa mengubah stigma masyarakat yang pernah (bahkan sampai saat ini) menjadi pengonsumsi berita hoax dan berita yang sebenarnya tidak pantas untuk menjadi pembicaraan publik (read : gosip).
Oleh karena itu, perlu adanya pembekalan sejak dini untuk para jurnalis, khususnya jurnalis muda yang masih duduk di bangku sekolah. Mereka harus diberi pelatihan khusus etika, cara kerja, dan teknis menjadi seorang jurnalis. Agar mereka tidak hanya menjadi jurnalis biasa melainkan jurnalis yang profesional di bidangnya.
Menggeluti bidang jurnalistik tidak bisa jika hanya didasarkan pada hobi atau perasaan suka. Mempelajarinya pun harus keseluruhan, jangan setengah-setengah. Karena pekerjaan seorang jurnalis adalah mengungkap fakta yang sebenar-benarnya. Tidak memandang apakah itu baik atau buruk. Masyarakat harus tahu kebenarannya.
ADVERTISEMENT
Mengingat bahwa jurnalis muda identik dengan jurnalis sekolah, mereka harus membuat sekolah menjadi baik dengan berita yang selalu di-update serta memperbanyak sarana literasi siswa. Dijelaskan dalam sebuah artikel bahwa sekolah akan dipandang baik jika ada mading yang bermanfaat serta perpustakaan yang nyaman. Nah, hal-hal itulah yang menjadi perhatian khusus para jurnalis muda.
Jadi, jangan takut untuk menjadi jurnalis muda! Selain melatih berorganisasi, banyak benefit lainnya yang didapatkan dari ekstrakurikuler jurnalistik lho. So, kapan kalian akan mulai menjadi jurnalis muda?
Penulis : Rustiningsih Dian Puspitasari