Mempercantik Diri Melalui Subliminal Message?

Pasti setiap perempuan pernah merasa insecure, ditambah lagi dengan adanya standar kecantikan yang tinggi. Tentu hal ini membuat banyak perempuan ingin mengubah dirinya agar terlihat lebih cantik dan menarik di depan orang-orang. Berbagai cara yang dilakukan oleh perempuan agar dapat terlihat cantik mulai dari perawatan hingga operasi plastik.

Pada saat ini, subliminal message merupakan salah satu cara dan sudah banyak beredar di berbagai platform, terutama Youtube. Subliminal message yang beredar ini dirumorkan dapat mempercantik diri kita. Namun, apakah itu benar?

Source: freepik.com

Apa itu subliminal message?

Subliminal message atau pesan subliminal adalah stimuli yang berada di bawah ambang batas persepsi atau kesadaran sehingga tidak disadari secara sadar (Adi Gunawan, 2020). Subliminal message merupakan sebuah pesan yang dibuat untuk memengaruhi pikiran dan tingkah laku, di mana akan terus-menerus ditangkap dan diserap oleh otak bawah sadar kita.

Pikiran merupakan bagian dari pemprograman subliminal. Menurut The American Heritage Dictionary, definisi dari pikiran adalah kesadaran kolektif dan proses tak sadar dalam organisme berakal yang mengarahkan dan memengaruhi perilaku mental dan fisik. “Setelah pikiran bawah sadar menerima ide, ia mulai mengeksekusinya.” hal ini dikemukakan oleh Dr Joseph Murphy, di mana pikiran bawah sadar menerima apa yang terkesan padanya atau apa yang secara sadar dipercayai oleh orang tersebut.

Bagaimana pikiran bawah sadar bekerja? Untuk memengaruhi pikiran, perasaan, dan perilaku diperlukannya kemampuan untuk melewati kesadaran kita dengan menutupi pesan dari pikiran sadar dan mengarahkannya ke pikiran bawah sadar.

Subliminal message dalam mempercantik diri

Beredarnya subliminal message di berbagai situs platform menjadikan sarana, terkhusus bagi kaum perempuan yang ingin mempercantik diri. Berbagai macam pesan subliminal yang dapat ditemukan, seperti menambah tinggi badan, mencerahkan kulit, hingga mengubah warna rambut. Biasanya subliminal message ini dibuat dalam bentuk video dengan menampilkan foto-foto perempuan cantik (biasanya model atau artis terkenal seperti Kendall Jenner, Gigi Hadid atau Dua Lipa) sebagai bentuk afirmasi sehingga hal tersebut tentu membuat para perempuan tertarik untuk mencoba menggunakan pesan subliminal sebagai cara dalam mengubah tampilan.

Namun, apakah subliminal message ini benar-benar dapat mengubah diri kita? Well it’s too good to be true. Para ahli belum menemukan fakta ilmiah di balik efektivitasnya penggunaan subliminal message sebagai cara untuk mengubah diri. Melainkan, penelitian menunjukkan bahwa adanya pengaruh dari efek plasebo yang merangsang pikiran dengan hal-hal positif sehingga membuat para pengguna subliminal message ini yakin dengan hasil positif yang didapatkan. Selain itu, penyampaian subliminal message ini hanya sebuah sugesti. Di mana hal ini bertujuan menembus faktor kritis pikiran sadar yang berfungsi dalam menyaring informasi yang masuk ke pikiran bawah sadar tanpa ada halangan sehingga pesan yang diterima dapat memengaruhi atau mengubah perilaku.

Kesimpulan

Jadi, bagi kalian yang menggunakan subliminal message dan merasa bahwa adanya perubahan dalam fisik kalian. Sorry to say, tapi itu hanya sebuah sugesti di mana pikiran kita telah terpengaruhi dengan hal-hal positif yang didapatkan (efek plasebo). Walaupun mungkin sekarang kalian merasa kurang cantik atau masih insecure dengan diri sendiri, ingat bahwa “You are beautiful in your own way”. Setiap orang memiliki kelebihan dan kecantikannya tersendiri serta tidak harus terpaku pada standar kecantikan yang ada.

Referensi

Karam, R., Haidar, M., Khawaja, A., & Laziki, G. (2017). Effectiviness of Subliminal Messages and Their Influence on People’s Choices. European Scientific Journal, 13(17). http://dx.doi.org/10.19044/esj.2017.v13n17p262

Gunawan, A. (2020). Subliminal Message: Efektif atau Tidak?. Asosiasi Hipnoterapi Klinis Indonesia.

Reza, F. (2016). PEMAHAMAN TENTANG PESAN SUBLIMINAL (Tinjauan Aspek Kualitatif dan Kuantitatif). WACANA, 15(1). https://doi.org/10.32509/wacana.v15i1.40