“Bagaimana?” tanya Layla yang baru saja masuk sarang.
Biscu bisa mencium aroma lavender sejak pintu dibuka. Aroma itu selalu membuat dadanya bergetar sejenak. Jika orang-orang selalu menganalogikannya dengan kupu-kupu, lain dengan Biscu. Itu tawon, bukan kupu-kupu. Mengepak di dada namun membuat bising di dalam kepala. Suara-suara itu tidak berhenti: “Jangan salah tingkah”, “Bersikap keren dikit”, “Apa ada kotoran di wajahku?”, “Apa wajahku aneh hari ini?”, “Jangan overacting”. Setelah suara-suara itu mereda, biasanya Biscu buru-buru mengambil ceret dan memanaskan air sambil berkata, ”Kamu mau minum apa?” pada Layla. Tepat seperti yang ia lakukan sekarang.
“Kamu bikin kopi?”
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
Bebas iklan mengganggu
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
Gratis akses ke event spesial kumparan
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814