Laki-laki itu jelas ramah, mampu membuat orang-orang nyaman padanya. Senyum tidak pernah lepas dari bibirnya, sama halnya dengan Profesor Patra. Cocoklah mereka sebagai keluarga. Pada sisi tertentu Layla juga bisa menampilkan banyak senyum dengan wajah manisnya, meski di sarang dia lebih menunjukkan wajah aslinya yang lebih dingin. Namun Loga baru sadar senyum keluarga ini memiliki banyak arti. Terutama saat Goul tadi menepuk bahunya lalu menyuruhnya duduk. Meski dia tersenyum namun sebenarnya dia sedang menggarisbawahi apa yang dia katakan.
“Aku tidak suka ceritaku dipotong.”
Biscu bahkan sempat menahan napas saat Goul mengatakannya. Bagaimana bisa dia terlihat menakutkan meskipun sedang tersenyum? Bahkan nada suaranya tidak meninggi. Justru lembut dengan penekanan.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
Bebas iklan mengganggu
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
Gratis akses ke event spesial kumparan
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814