Ruwi Meita - Kala Koma - chapter 18

Nyawa yang Hilang (18)

24 Juli 2021 21:34 WIB
·
waktu baca 8 menit
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
“Kamu ingin mencabut ucapanmu?” bisik Biscu.
Loga hanya mendesah pedih. Dia dulu selalu bilang pada Biscu jika seseorang pasti akan mati di sekolah ini. Sekarang menjadi kenyataan.
“Saat ini terjadi rasanya lebih berat dari apa yang kubayangkan sebelumnya,” kata Loga. ”Tidak ada yang rela dengan kematian. Sekalipun kamu tidak pernah bicara atau mengenalnya. Aku yakin apa yang kuucapkan dulu lebih mirip intuisi. Aku tidak ingin menyebutnya ramalan atau kutukan.”
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
check
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
check
Bebas iklan mengganggu
check
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
check
Gratis akses ke event spesial kumparan
check
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten