Biscu membetulkan pegangan tas kresek yang penuh dengan minuman soda dan cemilan di tangannya sebelum membunyikan bel. Loga memaksanya untuk datang ke rumah dengan membawa pesanan yang jumlah nilainya sesuai dengan utang Biscu. Soal uang, Loga kadang bisa sangat perhitungan. Dia tidak akan menagih saat Biscu meminta uang. Tapi Loga akan terus menagih jika statusnya adalah utang.
Biscu yakin Loga hanya ingin menanyakan kondisi Duri setelah Loga meninggalkan kafe tadi. Soda dan cemilan hanyalah semacam tanda kalau mereka akan ngobrol semalaman. Biscu bahkan sudah membawa seragam sekolahnya. Kemungkinan besar dia akan menginap.
Suara televisi lamat-lamat terdengar. Menit berlalu namun pintu belum terbuka. Biscu mengambil ponsel dan segera mengetik pesan. Namun belum sempat dia mengirimnya tiba-tiba pintu terbuka. Mama Loga tersenyum padanya.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
Bebas iklan mengganggu
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
Gratis akses ke event spesial kumparan
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814