KM. Nelayan Bantuan KKP, Bangkitkan Koperasi Nelayan

saiful umam
OB jalan batu, tulisan merupakan pendapat pribadi tidak mewakili tempat bekerja
Konten dari Pengguna
22 Juli 2018 23:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari saiful umam tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
KM. Nelayan Bantuan KKP, Bangkitkan Koperasi Nelayan
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
KM. Nelayan 2017 Bantuan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) ukuran 5 GT
ADVERTISEMENT
Tepat Tanggal 12 Juli 2018 yang lalu diperingati sebagai hari koperasi Indonesia yang ke 71, lahirnya Koperasi di Indonesia telah mengalami sejarah panjang dimulai pada tahun 1896 dan tumbuh kembang sampai pada puncaknya yaitu 2 (dua) tahun setelah Indonesia merdeka dimana pergerakan koperasi di Indonesia mengadakan konggres Koperasi yang pertama di Tasikmalaya pada tanggal 12 Juli 1947, sehingga setiap tanggal tersebut diperingati sebagai hari Koperasi Indonesia.
Koperasi memiliki peran strategis sebagai penopang perkembangan ekonomi di Indonesia dan telah mengalami perjalanan panjang dari masa ke masa, koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat yang berdasaran atas asas kekeluargaan serta relevan dengan kehidupan rakyat Indonesia dari zaman dulu sampai dengan saat ini, memiliki kesamaaan dengan sifat kolektivisme masyarakat, mendekatkan antara produksi dan konsumsi dengan menguasai distribusi, soko guru perekonomian adalah istilah yang tepat untuk mengungkapkan peran strategis Koperasi.
ADVERTISEMENT
Data dari Kementerian Koperasi Perekonomian dan UKM Kontribusi koperasi pada Produk Domestik Bruto Nasional terus meningkat tahun 2016 kontribusi pada Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 3,99% dan tahun 2017 meningkat menjadi 4,48%. Perkembangan koperasi di Indonesia telah melahirkan beberapa koperasi dengan kinerja yang sangat baik dengan asset mencapai triliunan rupiah seperti Kospin Jasa Pekalongan dengan aset Rp.7,03 triliun, Kopdit Lantang Tipo dengan aset Rp.2,59 trilun dan Kisel Jakarta dengan aset sebesar Rp.1,09 triliun.
Momentum peringatan hari koperasi tersebut, harus dimaknai dan digunakan untuk membangkitkan koperasi nelayan yang selama ini masih termaginalkan dengan tujuan mampu mengangkat dan meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan nelayan serta sejajar dengan koperasi-koperasi dengan kinerja terbaik tersebut.
ADVERTISEMENT
Bantuan kapal sebagai stimulus penggerak koperasi nelayan
Kebijakan pemerintah di sektor perikanan sangat berpihak kepada nelayan kecil, hal tersebut ditandai dengan keseriusan Pemerintah memerangi kegiatan illegal fishing dan kegiatan penangkapan di laut terlarang untuk asing, kebijakan tersebut membuka peluang besar bagi nelayan untuk berdaulat memanfaatkan sumberdaya ikan di negeri sendiri. Selanjutnya Pemerintah menyadarai bahwa untuk memanfaatkan peluang tersebut guna meningkatkan kesejahteraan nelayan, agar neayan memiliki kemampuan serta akses menangkap ikan dan memanfaatkan sumber daya ikan, maka dicetuskan program bantuan kapal perikanan kepada nelayan.
Program bantuan kapal perikanan kepada nelayan di salurkan melalui lembaga berbadan hukum dalam hal ini bentuk koperasi nelayan, melalui Koperasi nelayan tersebut pemanfaatan kapal bantuan dapat dikelola dengan menggunakan nilai-nilai dan prinsip-prinsip koperasi untuk mensejahterakan anggotanya, disamping itu bantuan kapal tersebut merupakan stimulant sekaligus modal bagi koperasi untuk mengembangkan dan meningkatkan usahanya.
ADVERTISEMENT
Semangat dan harapan koperasi nelayan penerima kapal bantuan telah tumbuh berkembang dan menggeliat di beberapa wilayah pesisir, Koperasi Kurisi Jaya di Kab. Pangkal Pinang telah menerima bantuan kapal 5 GT sebanyak 2 (dua) unit telah dikelola dan dimanfaatkan dengan baik dan sudah menghasilkan, hasil dari kegiatan penangkapan di laut selain digunakan untuk operasional koperasi digunakan juga untuk melakukan modifikasi kapal dan pembangunan dermaga kayu untuk memudahkan tambat labuh kapal, disamping mengelola kapal bantuan Koperasi Kurisi Jaya mengelola toko jual beli perbekalan dan perlengkapan kapal untuk mensejahterakan 50 anggotanya. Meskipun koperasi baru terbentuk 2 (dua) tahun yang lalu, namun seluruh anggotanya berkomitmen untuk membesarkan koperasi dengan menambah jumlah armada dan usaha bisnis di bidang perikanan. Rapiudin Ketua Koperasi Kurisi Jaya mengatakan bahwa kapal bantuan sebagai penggerak dan tumpuan bagi koperasi yang dikelolanya.
ADVERTISEMENT
Moses Barsala (40), Ketua koperasi LEPP M3 Morlonggar, Kab.Kepulauan Aru yang memiliki anggota sebanyak 58 orang dengan mata pencaharian sebagai nelayan, mengatakan bahwa bantuan kapal dari KKP sangat membantu Koperasi dan kesejahteraan anggotanya dimana saat ini bantuan kapal 3 GT yang telah diterima sudah dimanfaatkan dan telah menghasilkan, Moses menambahkan bahwa sistem pengelolaan bantuan kapal yaitu kapal menjadi asset koperasi dan nelayan mendapat bagi hasil setelah dikurangi dengan iuran anggota dan perbekalan yang disediakan koperasi.
Sementara itu Taher Bin Ahmad ketua Koperasi Lalanusa penerima bantuan kapal 3 GT sebanyak 5 unit, di Kab. Seram Bagian Barat mengungkapkan kapal bantuan telah dimanfaatkan dan sudah menghasilkan dengan penghasilan sekali trip Rp.2 Juta rupiah kotor di potong dengan iuran koperasi dan perbekalan bersih perorang Rp.300 ribu per orang per hari. Taher berkeinginan koperasi yang dikelola dengan modal bantuan kapal, hasilnya kedepan dapat membeli kapal sendiri, sehingga Koperasi lebih mandiri tidak mengharapkan bantuan lagi.
ADVERTISEMENT
Koperasi kelompok Nelayan Tanepa, di Kab. Konawe penerima kapal bantuan 4 unit kapal ukuran 5 GT, bantuan kapal perikanan seperti impian yang sekarang menjadi kenyataan, sebelumnya tidak berfikir akan memiliki kapal. Seluruh anggota Koperasi berkomitmen memanfaatkan kapal bantuan tersebut dan bertekad memajukan Koperasi yang dikelola sebagai tulang punggung untuk mencari nafkah mereka.
Melalui program bantuan kapal yang setiap tahun di berikan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan kepada 100-200 Koperasi bidang perikanan memberikan multiplier effect baik secara langsung kepada koperasi berupa tambahan asset dan modal maupun kepada nelayan berupa peningkatan pendapatan mereka. Kedepan dengan optimisme, semangat yang tinggi dari koperasi-koperasi nelayan penerima bantuan kapal tersebut, akan tumbuh dan lahir menjadi koperasi-koperasi perikanan yang memiliki asset dan volume usaha yang diperhitungkan ditingkat nasional. Faktor kunci yaitu koperasi bekerja untuk kesejahteraan anggota bukan bekerja untuk pemilik modal dan investor.
ADVERTISEMENT
Bahkan bukan keniscayaan lagi, koperasi nelayan kedepan dapat menjadi koperasi yang modern seperti halnya di negara-negara maju salah satu contohnya yaitu Koperasi Fonterra di Selandia Baru yang dimiliki oleh kurang lebih 11.000 peternak Sapi Perah sebagai anggota koperasi yang memasok susu kepada koperasi untuk di proses dan pada gilirannya juga mendapat keuntungan dari kegiatan Koperasi dan memperkerjakan karyawan sebanyak 18.000 orang dengan produk unggulan berupa susu dan produk turunan susu dengan omzet hampir 20 miliar Dollar Selandia Baru pertahun. Fonterra merupakan 10 besar pabrik susu terbesar di dunia mencakup 30 persen pangsa pasar produk susu dan turunan susu di dunia. Masih banyak contoh koperasi sukses lainnya di Negara-negara maju seperti Jepang, Belanda dan Amerika Serikat yang mampu bersaing dengan perusahan multinasional.
ADVERTISEMENT
Tentu untuk membangkitkan Koperasi nelayan, tidak membiarkan tumbuh dan besar sendiri namun perlu dukungan dari seluruh pihak baik Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah serta instansi terkait untuk memberikan bimbingan, pelatihan, asistensi selain teknis berupa manajerial maupun administrasi agar Koperasi Nelayan dapat tumbuh kembang dan menjadi Koperasi Nelayan sehat dan berkualitas untuk mensejahterakan anggotanya. Hal itu penting untuk menghindari stereotip selama ini bahwa Koperasi dibentuk hanya untuk kepentingan individu dan golongan untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah semata, namun prinsip dan asas koperasi yang utama justru diabaikan. Koperasi bangkit, Nelayan Sejahtera.