11 Tahun Hilang, Slip Gaji Rp 2 Juta Iptu Sugeng Kembali

16 Agustus 2017 14:08 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pertemuan Sugeng dengan Badrun (Foto: Facebook Sugeng Iryanto)
zoom-in-whitePerbesar
Pertemuan Sugeng dengan Badrun (Foto: Facebook Sugeng Iryanto)
ADVERTISEMENT
Pepatah "jika sudah rezeki, tak akan lari ke mana" sepertinya tepat untuk menggambarkan kisah Iptu Sugeng Iryanto ini. Sebelas tahun lalu, slip gaji Sugeng yang berupa amplop berisi uang dan catatan gaji, hilang. Tahun ini, tiba-tiba seseorang bernama Badrun mengembalikan amplop dan isi slip gajinya.
ADVERTISEMENT
Kisah ini berawal pada Oktober 2006. Saat itu Sugeng yang berpangkat brigadir dengan senang hati berangkat ke kantor polisi tempatnya bekerja untuk mengambil gaji. Setelah itu slip yang berisi gajinya disimpan dan dia melanjutkan pekerjaan rutin yakni melakukan penyelidikan kasus.Slip itu berisi gaji seperti yang tertera di bagian luar slip yaitu Rp 2.071.500.
Sore hari, Sugeng kembali ke rumah. Di tengah jalan dia mampir ke masjid di Jalan Polowijen untuk salat Asar.
"Setelah melaksanakan salat entah bagaimana slip gaji saya tertinggal. Antara putus asa dan gundah gulana karena pegangan saya hanya gaji tersebut, saya berusaha mencari slip gaji tersebut ke sana ke mari termasuk kembali ke masjid tempat saya salat Asar pada saat itu. Namun saya kembali dengan tangan hampa, slip gaji beserta isinya hilang tanpa bekas," cerita Sugeng di akun Facebooknya, Jumat (11/8/2017).
ADVERTISEMENT
Sugeng lalu kembali ke rumah. Dia begitu sedih karena uang tersebut seharusnya digunakan untuk membayar tukang bangunan yang sudah merenovasi rumahnya yang bocor.
Sugeng bercerita kepada istri soal musibah yang menimpanya. Istri Sugeng sempat menangis karena uang tersebut merupakan harapan satu-satunya pemasukan mereka.
"Saya berusaha pasrah dan ikhlas. Saya instropeksi diri dan menyerahkan semuanya kepada Allah SWT," katanya.
Waktu berjalan, Sugeng dan istri sudah mengikhlaskan uang tersebut. Dia juga sudah meminta kepada tukang bangunanya agar diberikan waktu melunasi pembayaran.
Tahun 2013 Sugeng lulus seleksi perwira dan perlahan kebutuhannya bisa tercukupi. Dia bahkan sudah lupa soal slip gaji yang hilang itu.
Namun tiba-tiba pada tanggal 10 Agustus 2017, Sugeng yang sudah menjabat sebagai Kanit Resmob Polres Malang Kota ditelepon oleh Bripda Didik, anggotanya di kepolisian. Dia menanyakan perihal uang yang hilang 11 tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Sugeng mengingat kembali dan membenarkan peristiwa itu. Dia tidak percaya ternyata ada orang yang berniat mengembalikan uang yang hilang itu.
"Subhanallah, 11 tahun yang lalu, dan uang gaji saya kembali. Bukankah ini sebuah kebesaran Tuhan yang ditampakkan di depan saya? Bukan nilainya sebenarnya tapi siapakah orang yang berhati mulia tersebut," kata Sugeng.
Tak lama setelah menerima telepon itu, Sugeng dipertemukan dengan seseorang yang menemukan uangnya, dia adalah Badrun Sinbad. Badrun adalah wakil kepala sekolah bagian kurikulum di SMKN3 Kota Bima, NTB.
"Beliau katakan bahwa dia menunggu waktu 11 tahun untuk dapat mengembalikan slip gaji saya," ucap Sugeng.
Menurut Sugeng, kala itu Badrun sedang salat Asar di masjid. Dia menemukan ada slip gaji berisi uang yang terjatuh di sana.
ADVERTISEMENT
Badrun sempat mencari-cari dan bertanya pada orang-orang di sekitar masjid adakah yang mengenal Sugeng Iryanto. Dalam slip gaji itu memang tertulis Sugeng Iryanto.
Namun usahanya sia-sia, tidak ada yang tahu Sugeng Iryanto. Badrun yang saat itu harus segera berangkat ke Bima akhirnya memutuskan membawa uang berserta slip gajinya.
"Beliau harus balik ke Bima maka dibawalah serta uang gaji tersebut ke Bima karena takut bila diserahkan orang lain orang tersebut tidak amanah," ujarnya.
Sebelas tahun berlalu, akhirnya pada Agustus 2017 Badrun berkesempatan kembali ke Malang untuk mengikuti pelatihan VEDC di Jalan Arjosari. Selama pelatihan dia juga mencari pemilik uang dan slip gaji yang dulu ditemukannya.
"Dari bertanya kepada masyarakat sekitar sehingga bisa terhubung dengan anggota saya Bripka Didik. Saya Terharu bahkan hampir menangis mengetahui slip gaji saya masih utuh bahkan ditambah isinya," katanya.
ADVERTISEMENT
Badrun lalu menyerahkan uang tersebut kepada Sugeng, namun ditolak. Sugeng mengatakan ingin memberikan uang tersebut kepada Badrun karena terkesan dengan kejujurannya.
Bukannya menerima, Badrun malah menolak uang tersebut. Akhirnya keduanya sepakat uang tersebut digunakan untuk membeli kambing di hari raya Idul Adha nanti.
"11 tahun yang penuh dengan penantian namun mengalirlah pahala selama waktu tersebut dan biarlah Allah SWT yang memberi balasan amal ibadah beliau di dunia dan akhirat," ucap Sugeng.
Sugeng mengucapkan terima kasih atas kejujuran Badrun. Dia berharap apa yang dilakukan Badrun bisa menjadi contoh bagi yang lain.
"Berbanggalah warga Bima karena memiliki salah satu warga seperti beliau dan saya sampaikan kepada Bapak Walikota Bima beserta jajarannya agar memperhatikan beliau karena sosok seperti Saudara Badrun amatlah langka dan layak mendapatkan apresiasi atas kejujuran beliau," katanya.
ADVERTISEMENT
Sugeng juga berdoa agar Badrun diberikan umur yang pajang dan rezeki yang berkah. Silaturahmi keduanya juga bisa terus terjalin.
"Semoga Allah memanjangkan umurnya, memberikan hidayah serta inayah, memberi rezeki dan cinta yang tak pernah putus kepada Saudara Badrun beserta keluarga dan sejuta doa kebaikan lainnya yang tak bisa saya sebutkan di sini," tutup Sugeng.
Badrun dan keluarga (Foto: Facebook/Badrun Sinbad)
zoom-in-whitePerbesar
Badrun dan keluarga (Foto: Facebook/Badrun Sinbad)