Dosen UI Ungkap Kebohongan Mahasiswanya yang Kuliah di Malaysia

23 November 2017 11:06 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Berbohong (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Berbohong (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Fauziah Zen, dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI (FEB UI), mengunggah rentetan cuitan di akunTwitternya. Fauziah menceritakan kisah tentang kebohongan seorang pemuda yang pernah menjadi mahasiswa di FEB UI.
ADVERTISEMENT
Melalui akun Twitter @fauherklots, dosen dengan keahlian di bidang Ekonomi Publik, Analisis Kebijakan Publik, dan Perekonomian Indonesia ini menceritakan kelihaian seorang yang dia yang sebut dengan nama 'Krimi' dalam memerankan kebohongannya.
"Sambil menunggu boarding, wa mau cerita tentang seorang yang "istimewa". Sebut saja namanya Krimi. Mantan mahasiswa kami, angkatan 201x," tulis @fauherklots mengawali cerita keajaiban mantan mahasiswanya.
Mahasiswa yang dimaksud Fauziah diketahui adalah sosok yang ramah, aktif, dan pandai bicara. Dia juga cukup menonjol saat proses belajar di kelas.
Tetapi, masalah kemudian muncul saat ujian semester 1. Mahasiswa tersebut mengatakan bahwa sebagian halaman lembar jawabannya terjatuh dan ditemukan oleh OB. Supaya tak mencurigakan, ia meminta tolong kepada temannya yg lain untuk mengumpulkan lembar jawaban.
ADVERTISEMENT
"Trik ini kadang ditemukan pada beberapa mahasiswa madesu. Mereka perbaiki lembar jawaban tersebut untuk mendapat nilai bagus," lanjut Fauziah.
"Dalam dunia pendidikan, kecurangan akademis adalah big NO. Mau jenius pun, tidak ada artinya kalau tidak punya integritas. Karena itu Fakultas sangat ketat dengan hal seperti ini. Setelah diinterograsi, yang bersangkutan kukuh pada pernyataannya bahwa dia jujur. Wokeh.... Tapi ini masih awal cerita," tambahnya.
Saat memasuki semester 2, "Krimi" kembali melakukan kecurangan saat ujian. Interogasi pun dilakukan pada Krimi.
"Saat diinterograsi oleh dosen, Krimi bisa me-maintain wajah tenang, senyum, dan bertahan dengan pendapatnya. Bahkan ketika kecurangannya jelas-jelas bisa dibuktikan! Biasanya mahasiswa akan terlihat nervous, tapi Krimi tak sedikit pun. Tersenyum tenang," jelas Fauziah di tweetnya nomor 8.
ADVERTISEMENT
Oleh karena kebohongannya tersebut, Krimi kemudian mendapatkan nilai F (failed) di semua mata pelajaran. Hal itu membuatnya di-DO dari Universitas Indonesia.
Setelah di-DO kisah Krimi belum berakhir.
"Ternyata kemudian pada semester 3, Krimi mengikuti student exchange ke negara jiran. Universitas top di sana. How could be? Lah dia bukan student lagi kok," lanjut cuitan Fauziah.
Krimi disebut mengikuti program pertukaran pelajar selama satu semester di Malaysia. Dia kemudian diduga melamar sebagai mahasiswa di universitas tersebut dan diterima. Dari cerita Fauziah di Twitter, Krimi bukan sebagai mahasiswa baru tetapi lanjutan dari UI. Padahal jelas-jelas dia sudah di-DO.
"Kok bisa? Sabar. Sebenarnya kita tidak mengikuti lagi perjalanan anak ini, sampai suatu ketika fakultas menerima surat permohonan konfirmasi dari pascasarjana universitas negara jiran tersebut. Rupanya setelah lulus S1 di sana, Krimi pengin lanjut S2 di universitas yang sama. Luar binasa ya...As part of the procedures, pihak sana kirim imel konfirmasi ke kami karena.. karena? Krimi ini dianggap lulusan S1 kita! Lho, kan DO sejak lama, bahkan semester 2 pun tak lulus," jelas Fauziah.
ADVERTISEMENT
Fauziah menyebut Krimi ternyata memalsukan dokumen. Salah satunya transkrip nilai palsu.
Berbeda nasib saat di Indonesia, di Malaysia mahasiswa ini dikenal berprestasi. Dia juga adalah seorang aktivis mahasiswa di sana. Untuk saat ini, dia tengah bekerja di sebuah bank di Malaysia. Lebih hebatnya, menurut Fauziah, dia berteman dengan dosen dan beberapa staf administrasi Universitas Indonesia.
Menurut Fauziah, saat ini universitas di Malaysia juga tengah menyelidiki kasus Krimi. "Ternyata di sana telah berlangsung investigasi serius tentang kredibilitas yang bersangkutan," tulis Fauziah.
Munculnya pengakuan dosen UI ini kemudian memunculkan tanggapan dari berbagai pihak.
"Saya tahu ini siapa, dan saya sangat tidak menyangka ketika tahu dia adalah si Krimi ini. Sejak SMP dan SMA baik sekali orangnya padahal. Tapi saya lebih kecewa sama almamater saya sendiri dan kampus di sana kok tidak ada tindakan tegas dan nyata dalam menindak masalah ini," komentar akun @NofalAha.
ADVERTISEMENT
"Syok...baru tahu sekarang. Pernah sekelas pas maba dulu," tulis akun @tazology
Akun @SuryaLubis96 juga merasa tahu siapa sosok Krimi, "Wah Bu, saya mungkin tau nih orangnya, pernah ngundang jadi pembicara :((( untung dikasih tau kemudian," tulisnya.
Lalu, siapa sosok Krimi sebenarnya? Belum diketahui secara pasti. kumparan mengkonfirmasi hal ini ke pihak Universitas Indonesia.
"Tanggapan kami dari Humas UI, bahwa segala bentuk Pelanggaran Akademik yang dilakukan di UI, entah itu menyontek, plagiarisme, apalagi hingga pemalsuan dokumen pasti akan dikenakan sanksi hingga diberhentikan menjadi sivitas akademika UI," kata Egia Etha Tarigan, staf humas Universitas Indonesia.
Sementara itu, Fauziah Zen hingga saat ini belum membalas konfirmasi dari kumparan. Namun, menurut beberapa mahasiswa sempat merasakan kuliah bersama Krimi, isi tweet dari dosen FEB UI ini memang benar.
ADVERTISEMENT