Hati-Hati Menggunakan Tol Brebes-Gringsing
ADVERTISEMENT
Tol Brebes-Gringsing sementara ini dalam status fungsional karena ya memang hanya itu: fungsional, jalan yang bisa dilewati.
ADVERTISEMENT
Kecuali banyaknya papan peringatan yang meminta agar pengguna jalan tidak melewati kecepatan 40 kilometer per jam, nyaris tidak ada bantuan lain untuk pengguna jalan ini.
Jalan tol masih berupa dua lajur semen tipis yang belum rata dengan variasi pengerasan jalan menggunakan batu.
Di sisi kedua dua lajur itu masih berupa tanah liat dengan banyak di antaranya jauh lebih rendah dari ketinggian jalan. Sehingga akan berbahaya kalau sampai terperosok. Karena pembatas menggunakan beton atau pengaman sementara ada di tempat-tempat yang curam.
Jalan yang belum rata membuat pengendara harus hati-hati agar tidak kehilangan kendali terutama kalau memacu mobil lebih kencang dari yang seharusnya.
Di bagian yang baru diperkeras dengan batu, pengemudi harus berjuang melawan hamburan debu, apalagi kalau kebetulan berada di di tengah atau belakang konvoi kendaraan.
ADVERTISEMENT
Sementara saat turun hujan, jalan menjadi licin karena tanah liat masuk ke jalan.
kumparan kebetulan mengalami keduanya (Kamis sore, 22/3). Sehingga jarak 110 kilometer tol Brebes-Gringsing baru bisa diselesaikan sekitar 3,5 jam.
Dengan tanpa adanya bantuan lampu sama sekali, perialanan di malam hari hampir dipastikan akan lebih berat lagi.
Namun kondisi itu tetap membuat ribuan kendaraan pribadi menggunakan jalan tol tersebut bersama kumparan. Walau sepanjang perjalanan terasa longgar tetapi untuk masuk tetap harus sabar mengantre.
Yang cukup melegakan adalah jumlah rest area (tempat peristirahatan) darurat terdapat lebih dari cukup. Termasuk keberadaan truk tangki bahan bakar yang disediakan untuk mengantisipasi kendaraan yang kehabisan bahan bakar.