Jauhi Eating Disorder dengan Body Positivity

Salman Alfarisi
Saya merupakan mahasiswa fakultas kesehatan masyarakat Universitas Indonesia
Konten dari Pengguna
30 Desember 2020 12:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Salman Alfarisi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Eating disorder atau perilaku makan menyimpang merupakan gangguan mental yang diakui oleh psikologi, kedokteran, ilmu gizi, dan pekerjaan sosial. Awalnya trend eating disorder hanya ada pada negara barat. Namun pada tahun 1980 mulai terjadi peningkatan prevalensi eating disorder, di negara timur terutama pada remaja perempuan di Singapura yaitu sebanyak 7,4% dan terus meningkat hingga 6 kali lipat pada tahun 2002.
ADVERTISEMENT
Jenis Perilaku Makan Menyimpang
Ada beberapa bentuk eating disorder yang umum diketahui, di antaranya adalah bulimia nervosa, dimana penderitanya selalu ingin segera membuang makanan yang dikonsumsinya dengan cara yang tidak sehat seperti dengan memuntahkannya, anorexia nervosa dimana penderitanya dengan sengaja membatasi asupan makanannya karena merasa bentuk tubuhnya tidak ideal, padahal kenyataanya sudah kurus bahkan sangat kurus, serta binge eating yang penderitanya kehilangan kontrol sehingga mengkonsumsi makanan dalam jumlah banyak tanpa disertai dengan pemuntahan.
Eating disorder ini umumnya terjadi pada remaja, terutama remaja perempuan. Pada masa pubertas, remaja perempuan cenderung memiliki body image yang negatif karena kemungkinan meningkatnya lemak pada tubuh mereka. Karakter remaja yang masih labil dan mudah dipengaruhi faktor eksternal seperti standar tubuh ‘ideal’ yang ada di masyarakat pun meningkatkan risiko eating disorder.
ADVERTISEMENT
Standar yang sebenarnya merupakan sebuah konstruksi sosial ini akan sangat mempengaruhi persepsi atau pola pikir yang tidak puas terhadap bentuk tubuh yang mereka miliki. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Furnham, Badmin, dan Sneade pada tahun 2002, bentuk tubuh ideal perempuan yang ada di masyarakat adalah sangat ramping, dengan fokus utama pada pinggul yang langsing, bokong, dan paha.
Body Positivity
Maka dari itu, pandangan diri terhadap tubuh sendiri (body image) merupakan hal penting yang harus dikendalikan untuk menjaga kesehatan mental kita. Menanamkan body image yang positif terhadap diri sendiri, atau yang biasa disebut dengan body positivity, merupakan usaha yang dapat dilakukan untuk lebih menerima dan bersyukur terhadap apa yang kita miliki.
ADVERTISEMENT
Berikut adalah 10 cara yang dapat dilakukan untuk membangun body positivity menurut Center for Discovery khusus Eating Disorder Treatment.
1. Pasang catatan afirmasi positif di cermin Anda
Cermin merupakan tempat yang sering digunakan dalam mengutarakan kebencian terhadap tubuh. Coba dengan memasang catatan afirmasi positif terhadap tubuh di cermin Anda, seperti, "Aku Cantik", "Aku cinta tubuh ini", dan "Aku sudah cukup".
2. Singkirkan timbangan Anda /Jangan Ambil Pusing Timbangan Anda
Menimbang diri sendiri bisa menjadi sebuah obsesi. Jangan biarkan skala mempengaruhi kebahagiaan dan harga diri Anda. Angka pada skala tidak menentukan nilai Anda, melainkan hanya menunjukkan hubungan Anda dengan gravitasi bumi.
3. Jika Anda tidak ingin mengatakannya kepada teman Anda, jangan katakan pada diri Anda sendiri / Anggap Tubuh Anda sebagai Sahabat Anda Sendiri
ADVERTISEMENT
Ketika Anda selalu mengkritik negatif dan merasa tidak nyaman dengan tubuh Anda, coba anggap tubuh Anda sebagai sahabat sendiri, apakah Anda akan mengatakan kritikan negatif kepada sahabat Anda sendiri. Jadi mulailah perlakukan tubuh Anda seperti sahabat sendiri.
4. Belajar menerima pujian
Kebiasaan tidak menerima pujian merupakan bentuk merendahkan diri sendiri. Hindari menanggapi pujian dengan “Terima kasih, tapi…”. Cukup tanggapi hanya dengan “Terima kasih”. Anda juga dapat menanggapinya dengan membalas pujian, dengan catatan tidak diikuti dengan meremehkan diri sendiri.
5. Donasikan pakaian Anda yang sudah tidak pas dan beli pakaian yang menurut Anda cocok
Anda hanya akan menyiksa diri Anda sendiri jika Anda terus memikirkan pakaian yang sudah tidak pas di tubuh Anda. Lebih baik donasikan pakaian tersebut dan beli pakaian baru yang membuat Anda lebih nyaman dan bahagia.
ADVERTISEMENT
6. Pertanyakan manfaat dari membenci diri sendiri
Apa sebenarnya manfaat dari membenci tubuh Anda sendiri? Apakah itu membuat Anda merasa lebih baik? Apakah itu membuat sebuah perubahan? Mengapa harus menciptakan stres yang tidak perlu pada diri Anda sendiri? Tanyakan pertanyaan-pertanyaan tersebut kepada diri Anda sendiri dengan lantang. Anda akan menyadari bahwa membenci tubuh sendiri hanya buang-buang tenaga.
7. Jangan bandingkan diri Anda dengan orang lain bahkan (atau diri Anda yang lebih muda)
Setiap orang memiliki kondisi tubuh yang berbeda-beda. Tubuh manusia secara natural akan berubah seiring bertambahnya usia. Membandingkan diri Anda dengan orang lain bahkan dengan diri Anda sendiri yang lebih muda, tidak akan memberikan dampak baik apapun terhadap diri Anda. Hal tersebut hanya akan merusak kebahagiaan Anda, yang terpenting adalah tetap sehat dan bahagia.
ADVERTISEMENT
8. Jangan minta teman untuk menghapus tag Anda pada gambar itu
Jangan lakukan itu! Belajarlah menerima penampilan Anda dalam situasi apapun. Anda tidak perlu terlihat "sempurna" dalam gambar. Meskipun Anda merasa Anda tidak terlihat "baik" dalam gambar tertentu yang diunggah teman tentang Anda, orang yang akan melihat gambar tersebut kenal Anda dan tahu bagaimana penampilan Anda di dunia nyata. Jadi, apa salahnya mengunggah gambar konyol atau gambar yang mungkin tidak Anda sukai sepenuhnya kecuali yang merusak cinta diri Anda?
9. Tentang gagasan bahwa orang kurus itu lebih bahagia
Apakah Anda tahu jika ada orang kurus yang tidak bahagia? Apakah Anda tahu jika ada orang gemuk yang bahagia? Kebahagian seseorang bukan diukur melalui ukuran tubuh yang mereka miliki. Orang yang memiliki tubuh kurus belum tentu merasa bahagia dalam hidupnya.
ADVERTISEMENT
10. Temukan lingkungan yang suportif untuk membuat Anda tetap positif
Kelilingi diri Anda dengan orang-orang yang suportif. Berada di sekitar orang-orang yang suportif akan membangkitkan rasa percaya diri Anda. Jika teman atau keluarga Anda mempermalukan diri sendiri atau orang lain, ini adalah kesempatan Anda untuk memberitahu mereka tentang menjadi positif terhadap tubuh.
Dengan menerapkan cara-cara di atas, mindset body positivity akan tertanam pada diri kita. Mindset body positivity akan membantu kita untuk memperlakukan tubuh kita dengan lebih baik, sebagai bentuk rasa syukur terhadap diri sendiri. Oleh karena itu, mulailah tanamkan mindset body positivity agar terhindar dari risiko eating disorder.
Penulis:
Achmad Salman Alfarisi
Audi Kinanti Pasha