Hari masih belum terlalu sore. Langkahku agak gontai mendorong motor masuk ke dalam gang. Aku mendadak merasa kelincahanku berdansa dalam gang dengan motor sedang tidak menyala.
Di kejauhan, ada Botol sedang merokok di samping warung Encang. Dia melambaikan tangan. Aku membalas dengan anggukan pendek saja. Dipepet Rio pakai kondom (yang pasti dicuri dari lemari kerja Ayahnya), ditambah Saira ternyata tidak masuk sekolah, dan Levi yang tahu-tahu membatalkan latihan di Garage 69, membuat energiku seperti dikocok habis.
Pertama, sodokkan dari Rio membuatku kembali mempertanyakan langkahku. Semua urusan perjodohanku dengan Saira ini ternyata tidak sekuat niat yang latarnya mau memecahkan problem penting. Semua orang meraba geraknya dan rumit sendiri.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
Bebas iklan mengganggu
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
Gratis akses ke event spesial kumparan
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814