
“Lo ada di tengah orang-orang yang cinta banget sama kata, Bit. Ini, mas kawinnya aja buku puisi.” Saira mengibaskan buku itu ke arah mukaku, seolah dengan begitu kata-kata di dalamnya bisa langsung meresap ke dalam otakku.
“Masa, keluarnya lagu kayak ‘Saat Bersama’?” katanya lagi. Kurasa, nada suaranya lebih mengesankan usaha menyemangati dibanding mengejek. Aku senang mendengarnya.
“Lagu siapa, tuh? Judulnya generik amat," kata Ayah. Lalu ia mengembuskan asap rokoknya. Kalau yang ini, kukira, intonasinya sok asyik. Minta diajak ngobrol.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
Bebas iklan mengganggu
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
Gratis akses ke event spesial kumparan
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814