Siang di sekolahku masih seperti biasa: asap rokok mengepul tipis di sudut belakang kelas 1-4, dekat jendela. Aku masuk dengan langkah yang berbeda, tetapi Levi sepertinya merasa tak perlu menoleh.
Degup jantungku menghentakkan ritme permainan James Hetfield di lagu-lagu Metallica yang bertempo medium. Kalem, tetapi gagah. Riang, tetapi siap berperang. Ciuman pertamaku dan Saira, juga sisa kerlip bintang semalam, adalah nada komposisi ini.
Aku menatap semua dengan berbeda. Tiap gerak harus sinkron sesuai rencana dengan pacarku— ah, ternyata kata ini memang punya desir yang lain— yang tidak sembarangan. Sama sekali bukan langkah main-main. Cowok dari bapak yang mau kawin lagi bergandengan tangan dengan cewek anak mantan jenderal yang egomaniak, melawan dunia.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
Bebas iklan mengganggu
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
Gratis akses ke event spesial kumparan
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814