Aku tak suka terburu-buru, namun Levi--seolah mengerti apa yang kupikirkan--mencegah protes keluar dari mulutku. Rio mengangguk optimistik. Kami mengontak Garage 69, minta studio dikosongkan sampai tiga hari ke depan.
Gairah memenuhi udara. Jantungku berdegup penuh kegembiraan. Saira menginjak pedal gas dalam-dalam. "Ke pantai," katanya saat ditanya. Sampai di sana, dia meminta waktu untuk bicara berdua denganku. Sebentar saja, katanya. Kurasa dia hendak menumpahkan amarahnya.
"Kamu tahu kenapa aku nggak masuk setelah malam itu?" tanyanya setelah kami berjalan cukup jauh. Suaranya berat.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
Bebas iklan mengganggu
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
Gratis akses ke event spesial kumparan
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814