Korean Wave Mencuri Perhatian Masyarakat

salsabilacahyaningrum
Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Konten dari Pengguna
31 Desember 2020 10:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari salsabilacahyaningrum tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Image by Behance
Korean Wave atau Hallyu, merupakan istilah yang diberikan karena tersebarnya budaya pop Korea diberbagai negara. Budaya pop Korea sudah sejak dulu tersebar sejak 90-an, namun tidak seramai saat ini.
ADVERTISEMENT
Berbagai budaya pop Korea, seperti makanan, fashion, kosmetik/alat kecantikan, drama, hingga musik sudah tidak asing lagi kita dengar digenerasi saat ini. Terlebih ketika media yang menjadi jembatan untuk menyebarkan budaya ini. Diketahui media adalah tempat yang strategis untuk menyebarkan sesuatu, karena efek yang diberikan begitu besar.
Budaya popular sendiri menurut William dalam (Velda, 2014) memaknai bahwa,
Dalam artian bahwa budaya popular mempunyai konsep yang menghasilkan suatu produk yang disebut budaya popular yang banyak disukai orang. Sedangkan menurut Raymond Williams dalam (Olivia, 2013) tokoh studi budaya (cultural studies) dari Inggris memberikan beberapa definisi budaya. Seperti,
Lalu definisi budaya popular yang kedua yaitu,
Sebuah budaya popular itu sendiri tentu menjadi sebuah trend yang disukai banyak orang, yang dimana berpotensi diikuti oleh masyarakat luas. Oleh karena itu jika ada sebuah trend dikhalayak maka dipastikan hal tersebut disukai masyarakat luas.
ADVERTISEMENT
Kdrama, seperti yang diketahui merupakan drama korea yang selalu menyajikan drama-drama yang membuat para penontonnya nyaman menonton meski seharian, karena drama korea sendiri menyajikan berbagai macam jenis genre. Tidak melulu mengenai percintaan, banyak pesan-pesan yang disampaian melalui tayangan tersebut. Bisa mengenai pelajaran hidup, motivasi, dan sebagainya sesuai dengan jenis genre tersebut.
Tidak hanya itu, bahasa korea sendiri juga kerap diucapkan oleh beberapa orang. Terlebih ketika terbawa suasana setelah menonton drama korea, hal itu kerap terjadi pada kehidupan sehari-hari saat kita tidak sengaja mengucapkan kosa kata yang sering kita dengar. Seperti, “Annyeonghaseo.”, “Saranghae.”, “Kamsahamnida.”, “Ne.”, “Aniyo.”, “Mwo?”, “Wae?”, “Jinjayo?”, “Kajja!”, “Jebal!”, “Aigo!”, “Omo!”, “Uljima.”, “Palli!”, “Molla!”, dan masih banyak lagi.
ADVERTISEMENT
Selain kosa kata, budaya popular akibat Kdrama yang akhir-akhir ini terjadi adalah bagaimana ketika makan dan alat apa saja yang ada dimeja makan. Seperti yang diketahui, orang Indonesia sudah terbiasa makan menggunakan sendok dan garpu, namun setelah menonton Kdrama, mereka bisa merubah garpunya menjadi sumpit. Terlebih lagi makanan korean juga saat ini sudah mulai meluas di berbagai wilayah di Indonesia, karena diminati oleh masyarakat.
Fenomena ini terus berlanjut dalam industri musik, dikarenakan industri musik ini menjanjikan jika dilihat betapa tingginya pengaruh Kpop. Boygrub dan Girlgrub menjadi salah satu yang paling diminati khususnya remaja hingga orang dewasa. Diketahui Lee Soo Man pendiri SM Entertaiment melahirkan idol bernama H.O.T (Highfive Of Teenagers) pada tahun 1995, dan sejak saat itu disusul idol-idol baru lagi yang memenuhi media hingga saat ini puncaknya Boygrub dan Girlgrub menyita banyak perhatian.
ADVERTISEMENT
Karya-karyanya membuat para fans jatuh cinta, terlebih bakat dan visual yang mereka punya. Oleh karena itu banyak idol dan juga aktor/aktris makin memperkenalkan budaya korea, dikarenakan fans tentu akan memperhatian apapun yang idola mereka lakukan atau pakai.
Seperti K-fashion yang menjadi pusat perhatian, karena diperkenalkan secara visual oleh idol serta aktris/aktor. Secara tidak langsung mereka melakukan promosi K-fashion kepada siapapun yang melihatnya terutama para fans. Dari situlah K-fashion mulai dicontoh dan diperkenalkann dipublic melalui media.
Seperti satu paket dengan fashion style, produk kecantikan juga menjadi perbincangan. Korean look menjadi daya tarik tersendiri, karena riasannya yang simple, elegan, dan juga segar mampu menarik perhatian remaja dan wanita, khususnya Indonesia. Budaya popular ini sendiri disambut baik oleh masyarakat luas, terbukti permintaan pasar yang melonjak.
ADVERTISEMENT
Di Indonesia, Korean wave di sambut baik karena memungkinkan dalam geografis, Korea dan Indonesia masih dalam kawasan Asia yang dimana masih menganut budaya timur. Budaya timur sendiri lebih mengutamakan kesopanan dan ramah tamah. Berbeda dengan budaya barat yang identik dengan kebebasan. Seperti dalam berpakaian, budaya timur cenderung lebih sopan dan tertutup jika dibandingkan dengan budaya barat yang bebas dan cenderung terbuka. Sama halnya dengan makeup look, budaya barat lebih mencolok dan tajam dalam berias, sedangkan budaya timur cenderung simple dan tipis.
Hallyu yang sudah meluas di Indonesia, terlebih diterima baik oleh sebagian masyarakat bukan berarti hanya memiliki sisi positif, tentu semua ada dampak baik dan buruknya. Namun jika itu dilakukan dengan porsinya, dan tidak berlebihan, tentu akan memberikan efek positif. Jika kebalikannya, melakukan sesuatu tidak sesuai porsinya tentu akan menimbulkan dampak negatif.
ADVERTISEMENT