Apakah ATLM Dapat Membantu Ahli Forensik Dalam Memperkirakan Waktu Kematian?

Salsabila Yunita Kurniawan
Magister Ilmu Forensik, Universitas Airlangga
Konten dari Pengguna
12 Maret 2024 18:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Salsabila Yunita Kurniawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menurut data Kepolisian Republik Indonesia tahun 2023, kasus kejahatan di Indonesia meningkat menjadi 4,33% dengan total kasus sebanyak 288.472. Dampak yang paling fatal dari tindak kejahatan yaitu hilangnya nyawa seseorang. Kematian yang terjadi secara wajar ini sering menjadi permasalahan, terutama dalam hal penyelidikan estimasi waktu kematian (post-mortem interval). Lalu, apakah seorang Ahli Teknologi Laboratorium Medis (ATLM) memiliki peran membantu ahli forensik dalam estimasi waktu kematian?
Ilustrasi Korban Tindak Kejahatan. Foto: Pexels
Pada kasus tindak kejahatan seperti pembunuhan, korban sering kali ditemukan sudah dalam keadaan membusuk, sehingga pada tubuh korban akan ditemukan mikroba. Adanya temuan mikroba inilah yang dapat digunakan untuk memperkirakan waktu kematian (post-mortem interval).
ADVERTISEMENT
Ketika seseorang mengalami kematian, maka ada yang dikenal dengan waktu kematian (time since death atau post-mortem interval). Hal ini ditentukan dengan melihat perubahan fisik yang mulai muncul. Dekomposisi (pembusukan) menjadi tahap paling akhir dari post-mortem interval. Mikroba seperti bakteri berperan pada tahap dekomposisi. Bakteri tersebut akan menghancurkan sebagian besar jaringan lunak sehingga menyebabkan hilangnya sebagian atau seluruh komponen tubuh. Bakteri akan terus berkembang biak dan menguraikan komponen biologis tubuh sehingga terjadi pembusukan. Oleh sebab itu, bakteri dapat digunakan untuk memperkirakan waktu kematian (post-mortem interval).
Ilustrasi Kultur Bakteri. Foto: Pexels
Adanya temuan bakteri ini dapat digunakan sebagai sampel dalam pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan laboratorium yang berkaitan dengan bakteri dilakukan di laboratorium mikrobiologi. Laboratorium mikrobiologi adalah jenis laboratorium yang digunakan untuk pemeriksaan berbagai jenis mikroba, jamur dan bakteri. Pemeriksaan di laboratorium mikrobiologi dilakukan oleh Ahli Teknologi Laboratorium Medis (ATLM). ATLM adalah seseorang yang memiliki keahlian dalam melakukan pemeriksaan dari sampel cairan dan jaringan tubuh manusia untuk menghasilkan informasi tentang kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
ADVERTISEMENT
Bakteri merupakan flora normal di tubuh manusia, sehingga sampel bakteri untuk penentuan post-mortem interval dapat diperoleh dari beberapa bagian tubuh manusia seperti, pada saluran cerna, rongga mulut, kulit dan liang vagina. Penelitian mengenai penggunaan bakteri dalam estimasi post-mortem interval pernah dilakukan oleh Dong et.al (2019), hasil menunjukkan bahwa pada 24 jam setelah kematian, bakteri dari sampel swab rongga mulut ditemukan berjenis Proteobacteria dan Firmicutes. Proteobacteria menunjukkan kecenderungan menurun pada fase dekomposisi awal kemudian meningkat. Sedangkan Firmicutes menunjukkan kecenderungan meningkat pada awal dekomposisi kemudian menurun. Kecepatan dekomposisi bakteri dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya yaitu media tempat ditemukannya jenazah, dimana perbandingan kecepatan dekomposisi pada media air : udara terbuka : tanah = 1 : 2 : 8.
ADVERTISEMENT
Salsabila Yunita Kurniawan S.Tr.Kes., M.Si