Tagar Justice for Audrey Refleksikan Kembali Dukungan Untuk Perempuan

Nugroho Nurani Azhar S Si
Blogger, Penulis konten di Moslem Journey, Jurnalis Indoblognet, Tech Reviewer gadgetzone.id
Konten dari Pengguna
20 April 2019 4:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nugroho Nurani Azhar S Si tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tindakan bullying atau perundungan masih kerap terjadi (sumber: fimela.com)
Masih ingat ngga sih beberapa waktu lalu ada seorang gadis remaja malang yang mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari belasan siswi di Pontianak, Kalbar? Beritanya sempat santer dan menyita perhatian khalayak selama beberapa pekan. Sebut saja dia dengan panggilan Audrey. Perbuatan yang dialamatkan padanya tidaklah seberapa bila dibandingkan dengan luka mendalam akibat trauma yang diterimanya.
ADVERTISEMENT
Sebetulnya kejadian tersebut sepele. Berawal dari saling sindir di sosial media hanya gara-gara kondisi fisik korban yang tidak seberuntung teman-teman perempuan lain dan celakanya malah berbuntut panjang hingga berbuah menjadi kasus perundungan. Satu orang yang menjadi korban dikepung oleh 12 orang yang menjadi pelakunya. Benar-benar tidak adil dan manusiawi. Kemana lagi hati nurani para remaja putri yang duduk di bangku sekolah menengah atas tersebut? Kok bisa sampai hati melakukan tindakan bodoh kepada gadis belia yang masih bersekolah di sekolah menengah pertama. Sungguh miris!
Saat ini kasus perundungan atau bullying seolah menjadi sesuatu yg nge tren dan dianggap wajar akhirnya menjadi pembiaran. Siapa yang salah dalam hal ini? Pastilah ada hukum sebab akibat yang menyertainya. Mungkin bagi sebagian orang bully dianggap hal yang biasa saja. Toh ketika di sekolah, kita semua juga pernah terlibat dan mengalaminya. Lain dulu lain sekarang, perilaku bully malah berimbas kemana-mana hingga dijerat kasus hukum karena terbukti menganiaya dan mau tidak mau harus berurusan dengan pihak kepolisian.
ADVERTISEMENT
Keadilan untuk Audrey #JusticeforAudrey
Kecanggihan teknologi juga turut andil dalam hal ini. Fitur sosial media mudah sekali diakses dari gawai para penggunanya. Banyak hal yang bisa mereka bagikan mulai dari hal yang positif seperti menyebarkan informasi, menyalurkan hobi hingga bebas untuk beropini. Bahkan tidak menutup kemungkinan digunakan untuk berbuat hal negatif seperti melakukan ujaran kebencian (hate speech), fitnah serta berita hoax (kebohongan).
Jika berkaca dari kasus Audrey di atas tidak ada asap yang berhembus jika tidak ada api yang menyulutnya. Ternyata sesama perempuan masih saja terbuka celah untuk saling mencaci maki dan melecehkan. Betapa pentingnya komunikasi dan edukasi di sini. Hal inilah mengapa tagar #JusticeforAudrey tersebar secara masif khususnya di kanal media sosial.
ADVERTISEMENT
Nah bertepatan dengan hari perempuan internasional bulan lalu dan peringatan hari Kartini sebentar lagi Shopee mengadakan acara bertajuk Women Soiree dengan mengundang para bloger serta influencer. Bersyukur saya pun mendapat kesempatan berharga untuk menyaksikan, meski peserta yang hadir adalah didominasi para perempuan ternyata hal ini juga penting bagi laki-laki. Event yang dihelat di Harlequin Bistro & Cafe di bilangan Kemang, Jaksel ini turut pula dihadiri oleh narasumber pasangan suami istri yang juga selebriti, Atika Sari Devi dan Baim.
Kepada kami Mbak Artika bercerita bahwa sejujurnya sebelum dirinya mengikuti pelatihan dan pembekalan hingga akhirnya berkesempatan dikarantina dalam program Yayasan Putri Indonesia dan berhasil menyandang gelar Putri Indonesia 2004 tidaklah mudah. Alasan dirinya mengikuti ajang tersebut adalah ingin menantang kemampuan diri dalam mengembangkan potensi untuk membuka peluang yang lebih luas lagi.
ADVERTISEMENT
Dahulu ia banyak sekali mendapat ketidakpercayaan dari banyak pihak ketika berinisiatif untuk mendirikan sebuah program Taman Baca. Di luar sana banyak orang yang masih meragukan kemampuannya sehingga akhirnya dia memutuskan untuk melampui batasan dengan mengikuti kontes kecantikan tersebut. Dengan gestur feminim dan cara bertuturnya yang renyah serta pemikirannya yang cerdas seakan mewakili ketiga unsur dari beauty, brain dan behavior. Tak berhenti di situ dirinya lalu mencoba kembali peruntungan di ajang Ratu Cantik Sejagat Miss Universe. Lagi-lagi keluar dari zona nyamannya. Saya ingat betul pemberitaannya saat itu bagaimana Mbak Artika sempat kontroversial di tanah air karena mendapat hujatan ketika mengenakan kostum pakaian renang (swim suit) dalam ajang tersebut.
Sampai akhirnya ia menjadi seorang perempuan yang sukses dan berdaya kemudian berkeluarga dan memilik pasangan hidup seorang musisi serta dikaruniai buah hati yang sehat dan pintar. Lama tak terdengar rupanya kini Mbak Tika tengah disibukkan dengan kegiatan khusus #untukPerempuan dan berkolaborasi bersama juniornya yang juga jebolan dari Putri Indonesia Whulandary Herman mendirikan sebuah Beauty Camp sebagai wadah support system untuk mendukung para perempuan yang bercita-cita tinggi. Tujuan mereka adalah ingin menarik anak-anak perempuan dari mulai usia remaja bahkan ibu rumah tangga supaya mereka mendapatkan identitas utuh untuk diri mereka sendiri, bukan untuk orang lain.
ADVERTISEMENT
Women Soiree #untukPerempuan bersama Narasumber (dokpri)
Justru yang sangat penting sebenarnya adalah dukungan sesama perempuan yang perlu ditingkatkan lagi. Artika Whulandary yang berawal dari sebuah bimbingan untuk kontes kecantikan akhirnya berkembang luas menjadi tempat bagi para perempuan agar percaya diri dan termotivasi keluar dari jeruji keraguan dan ketidakadilan.
Dia bercerita bahwa salah satu anak didik dari camp tersebut yang bernama Sabrina berhasil lolos menjadi finalis putri Indonesia hanya saja belum berkesempatan menjadi juara. Namun tidak lantas berkecil hati dan ternyata sekarang malah punya panggungnya sendiri untuk melakukan kegiatan lain yang lebih positif. Berkat hasil kerja kerasnya belajar dan tak mengenal lelah dalam mengikuti program booth camp sekarang dirinya justru disibukkan dengan kegiatan promosinya yaitu Kultara (kultur nusantara) dengan tagarnya yang powerful yaitu #Gotravelwithpurpose. Tidak hanya berisikan tentang hobi travelling biasa tetapi jalan-jalan yang bertujuan menelusuri jejak budaya di nusantara. Wah benar-benar produktif sekali!
ADVERTISEMENT
Kalau melihat video yang dibagikan dalam laman Instagram Shopee berikut ini kita sudah seharusnya mengubah pola pikir (mind set) agar terhindar dari jurang diskriminasi dan ketidakadilan.
Apa yang dialami oleh Audrey seakan kita ditampar dan diajak untuk bercermin agar perempuan Indonesia terus memperoleh keadilannya. Tanpa disadari di dunia nyata dan jagat maya sekalipun seringkali perempuan selalu saja dihujat sana-sini. Mbak Tika menambahkan bahwa melalui Beauty camp yang didirikan oleh Artika Whulandary adalah bukti dari perayaan bagi perempuan bahwa kodrat setiap perempuan itu pada dasarnya cantik. Hanya pesonanya saja yang berbeda-beda.Untuk itu bekerja, berkarya dan jangan diam saja fokus dengan profesinya. Teruslah berinovasi dan beraktualisasi diri. Jangan mau dijudge, dijoroki apalagi dijatuhkan sesama perempuan.
ADVERTISEMENT
Atas inisiatif Shopee dalam rangka menyambut Hari Kartini beberapa hari lagi dan peringatan Hari Perempuan Internasional beberapa waktu lalu ingin mengingatkan kembali kepada kita semua orang betapa pentingnya support system sebagai dukungan untuk perempuan.
Hai para perempuan bangkitlah! Kalian tidak sendirian kok. Hal yang perlu diingat selalu ada yang merangkul, mendampingi bahkan mendukungmu tanpa henti. Mari kita bergandengan tangan supaya bisa saling menguatkan. Sebagai salah satu e-commerce terbesar di Indonesia, Shopee ingin membantu mewujudkan bahkan mendukung setiap langkah yang dilakukan oleh para perempuan. Teruslah untuk menjalani cita dan cerita kalian. Shopee saja peduli lantas hanya gigit jari? Dengan adanya pesan ini semoga kejadian serupa yang menimpa Audrey tidak perlu terulang kembali di kemudian hari. Agar tidak lagi memakan korban berikutnya. Amin
ADVERTISEMENT
Love and Respect!