2 Kali Puasa 2 Kali Lebaran Tak Pulang Mudik

Sandy Wisnu Aji
Pranata Humas Muda - Sekretariat Daerah - Kabupaten Bogor
Konten dari Pengguna
8 Mei 2021 21:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sandy Wisnu Aji tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Yuk tunda mudik, sumber Freepik.com
zoom-in-whitePerbesar
Yuk tunda mudik, sumber Freepik.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mudik sudah menjadi tradisi turun-temurun masyarakat Indonesia sejak dahulu. Dengan tujuan yang hampir sama yaitu untuk berkumpul, bertemu, dan bersilaturahmi dengan keluarga di kampung halaman. Istilah mudik dan pulang kampung sekarang kembali menjadi bahan ‘eyel-eyelan’.
ADVERTISEMENT
Di luar konteks dan perdebatan istilah itu, Surat Edaran Satgas Penanganan COVID-19 Nomor 13 Tahun 2021 menegaskan, definisi mudik yang dipakai di sini adalah kegiatan pulang ke kampung halaman selama Ramadhan dan Idul Fitri 1442 Hijriah.
Berdasarkan arahan Presiden Joko Widodo serta hasil keputusan rapat koordinasi tingkat menteri maka ditetapkan bahwa tahun 2021 mudik ditiadakan. Larangan mudik lebaran tahun ini dimulai tanggal 6 sampai 17 Mei 2021.
Tujuannya adalah untuk mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19 seperti yang terjadi sebelumnya, yakni pada beberapa kali masa libur panjang, termasuk saat libur Natal dan Tahun Baru 2020 lalu.
Larangan mudik lebaran tidak hanya berlaku bagi Aparatur Sipil Negara (ASN), pegawai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), maupun TNI/Polri, melainkan pegawai swasta dan juga seluruh masyarakat Indonesia. Untuk itu pemerintah tegas pastikan tidak ada moda transportasi angkutan mudik lebaran yang beroperasi selama masa pelarangan mudik tahun ini.
ADVERTISEMENT

Kenapa ya gak boleh mudik?

Sebagai kelompok masyarakat biasa, ada perasaan sedih kecewa, dan kesal menanggapi keputusan larangan mudik yang dikeluarkan Pemerintah.
Bahkan timbul ide kreatif khas warga +62 bagaimana cara untuk mengakali aturan tersebut. Menurut data riset yang dikeluarkan Bahana Sekuritas, ada efek signifikan larangan mudik 2021 ini.
Pertama, Jakarta menyumbang 20% pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional.
Muncul anggapan bahwa saat nilai PDB naik, maka negara bersangkutan dinilai sejahtera. Dengan mudik maka aliran uang bukan hanya terjadi di Jakarta, tapi akan meyebar luas dan berdampak secara ekonomi ke daerah-daerah.
Kedua, 997.730 orang Warga Jakarta sudah menjalani vaksinasi dan 294.083 orang sudah mendapat suntikan kedua. Data selanjutnya 96,7% telah pulih dari COVID-19, angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan rasio tingkat nasional yang baru mencapai 88,8%.
ADVERTISEMENT
Jika dilihat dari rasio, 9:100 penduduk di Jakarta sudah di vaksin. Hal ini juga lebih banyak dari data nasional yang baru mencapai 2:100 penduduk.
Ketiga, data yang lain mengungkapkan, tingkat kesembuhan COVID-19 di Jakarta 96,7%, hal ini juga telah mengungguli tingkat kesembuhan rata-rata nasional yang baru mencapai 88,8%.

Yuk tahan diri untuk nggak mudik

Jika melihat data hasil survei yang dilakukan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) terhadap 5.173 responden yang dilakukan pada 28-30 Maret 2020 tahun, lalu gairah mudik responden masih sangat tinggi.
Survei Persepsi Masyarakat terhadap Mobilitas dan Transportasi itu, sebanyak 43,78% responden memilih untuk tetap mudik, sementara 56,22% menyatakan tidak akan mudik.
Dari data tersebut teridentifikasi berasal dari lima besar provinsi, yakni dari Provinsi Jawa Barat (22,94%), DKI Jakarta (18,14%), Jawa Timur (10,55%), Jawa Tengah (10,02%), dan Banten (4,68%).Untuk itu maka pemerintah tahun ini perlu mengambil langkah yang lebih tegas dan terencana.
ADVERTISEMENT
Ada beberapa hal yang wajib diperhatikan kita tetep nekat untuk mudik. Pertama, sulitnya untuk menjaga jarak. Hal itu di sebabkan oleh alasan kedekatan dan karena bertemu keluarga atau kangen-kangenan. Ditambah lagi bagi mereka yang belum memiliki kesadaran akan pentingnya menjaga jarak.
Selanjutnya, munculnya Virus "Eek", varian baru Virus Corona. Istilah “Eek” digunakan pada varian baru ini berasal dari bahasa Inggris, exclamation dapat diartikan ekspresi terkejut, takut, atau peringatan. Selain lebih mudah menular virus Eek dapat mengurangi efektivitas vaksin telah ditemukan.
Kemudian, yang perlu dipahami juga bahwa kemampuan daerah menangani pandemi ini berbeda-beda. Dari mulai jumlah fasilitas kesehatan, tenaga kesehatan, dan anggaran untuk penanganan pandemi. Jangan sampai mudik membawa atau menambah masalah baru saat berkunjung walau dengan niat baik silaturahmi.
com-Ilustrasi packing pakaian untuk mudik Foto: Shutterstock

Butuh mawas diri

Pada prinsipnya peniadaan mudik ini salah satu upaya untuk mencegah lonjakan kasus meskipun bukan satu-satunya upaya yang diandalkan. Agar antisipasi berjalan baik, pengendalian kegiatan masyarakat perlu dilakukan secara tegas dan terencana. Peran serta masyarakat perlu ditingkatkan dengan penuh rasa kesadaran demi kepentingan bersama.
ADVERTISEMENT
Untuk aparat penegak hukum, agar profesional dalam bertugas menegakkan aturan di lapangan. Mudah-mudahan cara ini dapat memaksimalkan manfaat dari pelaksanaan vaksinasi COVID-19 yang telah dilakukan sejak beberapa waktu lalu dan lonjakan kasus COVID-19 dapat dibendung.
Kita semua berharap dengan kesadaran, kedisiplinan, dan pengorbanan semua pihak COVID-19 ini dapat segera musnah dari Bumi Indonesia. (Sandy Wisnu Aji)