news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Metamorfosa Makna Pahlawan di HUT ke-76 Republik Indonesia

Sandy Wisnu Aji
Pranata Humas Muda - Sekretariat Daerah - Kabupaten Bogor
Konten dari Pengguna
21 Agustus 2021 19:19 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sandy Wisnu Aji tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Renungan Suci Apel Kehormatan di TMP Pondok Rajeg, 17 Agustus 2021. (Foto: Sandy Wisnu).
zoom-in-whitePerbesar
Renungan Suci Apel Kehormatan di TMP Pondok Rajeg, 17 Agustus 2021. (Foto: Sandy Wisnu).
ADVERTISEMENT
Berbeda dengan perayaan hari Kemerdekaan RI tahun lalu. Tahun ini Perayaan hari kemerdekaan ke-76 tahun Republik Indonesia, sudah mulai dilakukan dengan upacara bendera di lapangan dengan menerapkan protokol kesehatan ketat. Hampir dipastikan di seluruh penjuru negeri ini ikut merayakannya. Bukan hanya upacara bendera, namun acara Renungan Suci Apel Kehormatan pun dilakukan dengan penuh hikmat dan haru.
ADVERTISEMENT
Seperti dikutip dari akun Youtube Sekretariat Presiden, yang dibacakan oleh Presiden Joko Widodo saat Renungan Suci Apel Kehormatan pada malam 17 Agustus 2021 Pukul 00.00 WIB di Taman Makam Pahlawan Nasional (TMPN) Kalibata, "Dalam rangka memperingati Hari Proklamasi Kemerdekaan ke-76 Republik Indonesia. Kami yang hadir hari ini Selasa 17 Agustus 2021 pukul 00.00 WIB pada upacara mengenang arwah dan jasa para pahlawan nusa dan bangsa yang telah bersemayam di taman makam ini sebanyak TNI dan Polri 9.192 pahlawan, Badan Perjuangan 892 pahlawan, tokoh nasional 63 pahlawan, tidak dikenal 43 pahlawan, jumlah 10.190 pahlawan."
Diluar kontroversi pendapat yang mulai gaduh, apakah benar Bangsa ini dijajah 350 tahun atau tidak, acara renungan suci Apel Kehormatan tersebut selalu dilaksanakan dengan hikmat. Karena Momentum Renungan Suci Apel Kehormatan ini tentunya bukan hanya sekadar ritual tahunan semata, melainkan untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah rela mengorbankan jiwa, raga dan hartanya untuk memperjuangkan kemerdekaan.
ADVERTISEMENT

Hakikat pahlawan kemerdekaan

Pahlawan, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), adalah sebagai orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran, pejuang yang gagah berani.
Sedangkan yang dimaksud pahlawan nasional adalah, gelar yang diberikan kepada warga negara Indonesia atau seseorang yang berjuang melawan penjajahan di wilayah yang sekarang menjadi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Mereka yang gugur atau meninggal dunia demi membela bangsa dan negara, ataupun yang semasa hidupnya melakukan tindakan kepahlawanan atau menghasilkan prestasi dan karya yang luar biasa bagi pembangunan dan kemajuan bangsa dan Negara Republik Indonesia.
Syarat umum untuk mendapatkan gelar pahlawan nasional, pertama haruslah WNI atau seseorang yang berjuang di wilayah yang sekarang menjadi wilayah NKRI.; Selanjutnya, memiliki integritas moral dan keteladanan. Lalu, Berjasa terhadap bangsa dan negara; Kemudian, Berkelakuan baik. Setia dan tidak mengkhianati bangsa dan negara dan tidak pernah dipidana penjara berdasarkan putusan pengadilan, yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana, yang diancam dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun.
ADVERTISEMENT
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan, yang menjadi dasar konstitusi yang mengatur mengenai gelar kepahlawanan secara formal di Indonesia.
Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati pahlawannya, Ungkapan tersebut sudah tidak asing lagi di telinga kita.
Pahlawan menjadi sangat penting karena sosoknya dapat menjadi panutan dan sumber inspirasi dan motivasi. Hal itu dapat dijadikan upaya untuk terus memperbaiki kondisi bangsa ini, memotivasi agar terus bangkit, dan menjadi suatu bangsa yang dapat dibanggakan.
Bangsa yang tak memiliki sebuah kebanggaan atau tidak memiliki tokoh yang bisa dibanggakan, maka bangsa itu adalah bangsa yang tak memiliki harga diri dan berpotensi diremehkan oleh bangsa-bangsa lain. Karena itu, sudah sepantasnya setiap bangsa memiliki tokoh yang disebut pahlawan.
ADVERTISEMENT

Pahlawan di masa kini

Peluang yang sama menjadi pahlawan baik dalam pengertian dan lingkup yang sempit maupun dalam luas, dimiliki oleh setiap kita. Namun, tidak setiap orang dapat melakukan tindakan kepahlawanan. Sejatinya Pahlawan tidak pernah meminta, tapi justru selalu memberi.
Di hari kemerdekaan RI ke-76 tahun ini medan juang kita pun berubah. Disaat ini bukan hanya bangsa kita, tetapi warga bumi ini dihadapkan pada tantangan wabah Covid-19, yang sampai hari ini masih kita perangi. Sejak pertama kalinya Indonesia mengkonfirmasi kasus covid-19 pada 2 maret 2020 lalu. Saat itu, Presiden Joko Widodo mengumumkan ada dua orang Indonesia positif terjangkit virus corona, yakni perempuan berusia 31 tahun dan ibu berusia 64 tahun. yang kemudian kita kenal kasus 01 dan 02.
ADVERTISEMENT
Pada bulan Juli 2021, penyebaran Covid-19 mencapai angka paling tinggi selama wabah ini melanda. Infeksi kasus positif per hari menyebabkan keterisian rumah sakit Bed Occupancy Rate (BOR) mencapai 100 %.
Keadaan ini menggeser hakikat medan juang seiring kondisi yang semakin genting. Medan juang kini berisi para tenaga kesehatan, satgas Covid-19, TNI/POLRI, para relawan, dan semua anggota masyarakat indonesia. Kita semua yakin dan percaya bahwa sifat kepahlawanan yaitu berani, pantang menyerah dan rela berkorban demi masyarakat, bangsa dan negara, akan selalu dapat kita temukan kapanpun, dimanapun, setiap profesi apa pun, yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam penanganan Covid-19 ini.
Apalagi jika kita mengingat bagaimana kondisi ketersediaan Alat pelindung diri (APD) saat awal pandemi melanda. Semua serba susah dan seketika menghilang. Mulai yang paling kecil, masker, baju hazmat, dan lain sebagainya yang umum digunakan tenaga Kesehatan dan relawan di garda terdepan.
ADVERTISEMENT
Bahkan tanpa APD yang memadai layaknya baju besi sebagai perisai melawan musuh yang Bernama Covid-19, ini pun para tenaga Kesehatan dan relawan tetap berani untuk menghadapinya. Banyak dari mereka hanya menggunakan Jas Hujan berbahan kantong kresek sekali pakai, untuk menghadapi musuh yang tak terlihat tapi mematikan ini. Dan akhirnya satu persatu dari mereka gugur sebagai syuhada, dalam perjuangan melawan Covid-19. Semoga mereka semua mendapatkan tempat terbaik disisi Tuhan yang Maha Esa.

Kongkritnya Pahlawan

Jika mengutip surat wasiat Bung Hatta yang beliau tulis sendiri dengan tangannya di tahun 1975. "Jika saya meninggal dunia Saya ingin dikuburkan di Jakarta tempat diproklamasikannya Indonesia Merdeka. Saya tidak ingin dikubur di makam pahlawan (Kalibata). Saya ingin dikubur di kuburan rakyat biasa yang nasibnya saya perjuangkan seumur hidup saya.”
ADVERTISEMENT
Contoh lain, Li Kang Sing seorang pengusaha Hong Kong, investor dan filantropi. Dia merupakan orang terkaya di Hong Kong dan Asia Timur. Menurut majalah Forbes dia juga orang keturunan Cina terkaya di dunia. “Hal apa yang tersulit? pinjam uang,” jawabnya.
Orang yang yang mau meminjami uang adalah pahlawan. Pahlawan seperti itu tidak banyak. Jika sampai menemukan mereka hargailah dengan tulus. Orang yang bisa bersedia meminjamkan uangnya ketika seseorang mendapat kesulitan bukanlah karena ia punya banyak uang tapi karena ia ingin menarik mu saat jatuh.
Yang dipinjamkannya juga bukan sekadar uang semata, melainkan ketulusan, kepercayaan, dukungan dan kesempatan untuk kamu berinvestasi di masa depan.
Menghargai jasa para pahlawan mungkin sedikit sulit jika kita kurang peka terhadap hal-hal kecil. Kebaikan orang yang kita anggap sepele seperti, seorang yang suka berinisiatif mentraktir bukan karena ia punya banyak uang, tetapi karena ia memandang pertemanan lebih penting daripada hartanya.
ADVERTISEMENT
Seorang yang suka mengalah saat bekerja sama bukanlah karena ia takut, melainkan tahu apa artinya berbagi. Seorang yang bekerja keras lebih dari orang lain bukanlah karena ia bodoh tapi karena ia mengerti apa artinya tanggung jawab. Seorang yang terlebih dahulu meminta maaf saat berdebat bukanlah karena ia mengaku salah, melainkan tahu artinya menghargai.
Mungkin yang lebih mudah lagi seperti meme yang viral saat ini. “mau jadi pahlawan saat ini rebahan aja” kurangi aktivitas yang tidak perlu diluar rumah untuk menghindari penyebaran Covid-19. Jika kepahlawanan sederhana ini dibangkitkan, bisa saja upaya penyekatan mudik, penyekatan tempat wisata, tempat hiburan dan tempat lain yang bersifat tersier atau “gak urgent” bisa membantu fokus pemerintah untuk menanggulangi Covid-19. Alih-alih daya upayanya digunakan untuk menyekat jalan yang mengeluarkan biaya dan energi yang tidak sedikit.
ADVERTISEMENT
Kebersamaan adalah hal yang perlu ditingkatkan jika melihat kondisi sekarang ini. Untuk itu mari lakukan yang terbaik. Karena waktu kita terbatas melaksanakan kegiatan di dunia ini dan kita tidak tahu sampai kapan bisa hidup di dunia ini. Tinggalkan legacy terbaik untuk diri, keluarga, agama, bangsa, dan negara kita.
KH. Abdulah Gymnastiar atau Aa Gym, pernah berkata “lakukanlah 3M, mulai dari diri sendiri, mulai dari hal yang kecil dan mulailah saat ini.” Ingat hakikat kemerdekaan adalah tanggung jawab bukan kebebasan.