Perihal Mengenal Jurnalisme

Tasya
Seorang ibu rumah tangga yang lulus sarjana magister ilmu komunikasi.
Konten dari Pengguna
9 September 2020 5:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tasya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Perjalanan jurnalisme tidak lepas dari perkembangan teknologi ilmu komunikasi di setiap masanya. Pada mulanya hal kronik rekam merekam berkembang bersamaan dengan munculnya alat cetak, yakni yang di dalamnya termasuk dengan media koran di awalnya (Thomas, 1970). Di saat itu pada belahan dunia bagian barat, perkembangan jurnalisme juga ditandai sebagai bentuk kebebasan dalam berpendapat atau sering disebut sebagai demokrasi. Kevin G. Barnhurst dan John Nerone, menekankan bahwa sejarah jurnalisme muncul dari dua sumber. Pertama, berasal dari daya keinginantahuan dan rasa ketertarikan pada ilmu pengetahuan yang tinggi terhadap evolusi pada bidang komunikasi. Pada awal perkembangan teknologi komunikasi yakni alat cetak dan banyak pelajar di waktu itu melacak kembali minat terhadap pemikiran Plato Phaederus, yang membahas masalah kognitif yang berhubungan dengan menulis. Di mana untuk menulis berpengaruh terhadap kemampuan seseorang secara daya berpikir atau menangkap suatu pesan dan masalah, dalam suatu kejadian atau fenomena. Pemikiran yang berasal dari negara Barat, bagian Eropa sangat memperhatikan bagaimana penggunaan huruf, kemudian menyadari pentingnya melek akan huruf, dan akhirnya dengan munculnya industri percetakan menyebabkan perubahan struktural yang mendalam dalam kehidupan sosial, budaya, dan politik (Heyer, 1988). Saat itu para jurnalis, menulis mengenai bagaimana perjalanan mesin uap, di mana ini menjadi isi dari jurnalisme di awal mulanya.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, sumber kedua perjalanan sejarah jurnalisme, lebih menitikberatkan pada sifat sebagai pekerjaan. Ketika pemberitaan mengenai informasi tenologi tersebut berkembang dan diprofesionalkan, itu turut membangun sejarah untuk dunia jurnalistik sendiri dengan memproyeksikan identitas jurnalis. Jadi, sejarah jurnalis tumbuh bersama dengan jurnalisme itu sendiri, dan kesadaran historisnya adalah ciri dari pengembangan aktualnya.Kedua histori terseb ut menggambarkan bagaimana perkembangan teknologi komunikasi sampai saat ini terus berkembang dengan pesat. Terutama pada jurnalisme online, yang memiliki ciri-ciri mandiri dan bebas untuk dapat siapapun menggunakannya, artinya setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk dapat memberikan informasi kepada khayalak. Setiap orang juga memiliki media masing-masing untuk dapat membagikan opini atau informasi yang ingin disampaikan.
Dalam tulisan mengenai kesembilan prinsip jurnalistik oleh Bill Kovach dan Tom Rosenstiel, mereka menambahkan satu prinsip yang kesepuluh dengan menyadari adanya evolusi diperkembangan jurnalisme. Isi dari prinsip tersebut adalah warga juga memiliki hak dan tanggung jawab dalam hal-hal terkait berita. Munculnya jurnalisme warga (citizen journalism), jurnalisme komunitas (community journalism), dan media alternatif. Hadirnya prinsip kesepuluh ini seperti merupakan tanda bahwa perkembangan media benar-benar membuka ruang kepada masyarakat untuk dapat menjadi bagian dari dalam dunia jurnalisme. Meskipun, sebagai jurnalisme warga, ada hal-hal yang mungkin tidak sepenuhnya dipahami oleh masyarakat mengenai etika jurnalisme.
ADVERTISEMENT
Hal sepele yang menurut penulis, kendati sering terjadi ketika membaca informasi dari masyarakat melalui media adalah adalah bagaimana pemilihan diksi dalam tulisan, judul yang hiperbola, teknik pengambilan gambar, mempertanyakan kevalidan/kebenaran informasi, dan sebagainya. Mungkin dengan hal-hal tersebut maka ada baiknya sebagai pembaca diperlukan kemampuan untuk mencermati tulisan dan skeptis dalam informasi yang dirasa tidak sesuai dengan kejadian atau hoaks semata. Sebaliknya, jika kita berada diposisi sebagai orang yang memberi informasi, setidak etika jurnalis seperti mengenai kevalidan dan keterbukaan menjadi pedoman agar tulisan atau informasi yang dibagikan menjadi informasi yang berbobot dan berguna.
Referensi
Heyer, P. (1988). Communication and History: Theories of Media, Knowledge, and Civilization. New York: Greenwood Press.
ADVERTISEMENT
Kovach, B., Rosenstiel, T. (2001). The Elements of Journalism. New York: Crown Publishers.