Ramen Rawon di Toribro

Dalam Semangkuk Ramen Rawon

Marini Saragih
Tidak mau makan rebung, durian, dan tauge.
11 Juli 2022 13:29 WIB
·
waktu baca 8 menit
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bagi sebagian orang, menyendokkan kuah rawon ke mulut adalah cara untuk mengembalikan hari yang telanjur rusak menjadi menyenangkan lagi.
Dulu saya berpikir bahwa makanan hanya soal perut yang penuh. Kita makan dua atau tiga kali sehari karena memang sudah seharusnya seperti itu. Perut yang tidak diisi akan membuyarkan segalanya. Kekesalan datang tiba-tiba, pandangan berkunang-kunang, kepala pening, lalu kita tidak bisa mengerjakan apa pun dengan benar. Jika tak makan terus-menerus kita akan kehabisan tenaga, lalu jatuh sakit dan mati.
Ternyata saya salah. Benar bahwa makanan dibutuhkan agar fungsi biologis tubuh tetap terjaga. Namun, makanan juga berkisah tentang cerita yang kita peram baik-baik sampai matang menjadi ingatan.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
check
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
check
Bebas iklan mengganggu
check
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
check
Gratis akses ke event spesial kumparan
check
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten