Passion mu, Pekerjaan mu

Konten dari Pengguna
30 September 2017 11:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sarah Yulianti Purnama tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kebutuhan pokok yang tidak terlepas dari kehidupan kita sehari-hari adalah makanan. Berbisnis makanan bisa dikatakan sebagai "bisnis abadi" karena bisnis kuliner merupakan salah satu usaha yang tidak akan mati dan terus berkembang dari dulu sampai sekarang.
ADVERTISEMENT
Indonesia termasuk negara dengan tingkat konsumtif tertinggi di dunia, hal ini dimanfaatkan sebagai peluang oleh Lucy Wiryono dan Afit. Mereka adalah sepasang suami istri yang sukses menggugah selera penikmat kuliner dengan steaknya, Holycow! Steakhouse by Chef Afit.
Untuk menikmati wagyu steak yang memiliki rasa gurih dan nikmat, cukup merogoh kocek cukup besar. Hal tersebut menginspirasi Lucy untuk membuat wagyu yang bisa dikonsumsi oleh masyarakat dengan harga yang lebih terjangkau. Berawal dari "Suka makan enak tapi gamau bayar mahal" jelas Lucy, sebagai salah satu speaker pada Talk Show Young and Innovative oleh Kumparan, Sabtu (30/9).
Semakin banyaknya kompetitor dibidang bisnis kuliner, membuat wanita kelahiran Jakarta ini harus terus membuat inovasi agar bisnis yang dijalankannya bisa terus berkembang. Inovasi tersebut tidak selalu untuk produknya saja, melainkan bisa inovasi dalam target khalayak. Seperti bisnis kuliner terbarunya yaitu Holy nasgor yang menargetkan anak kuliahan.
ADVERTISEMENT
Bukan menjadi musuh, kompetitor bagi Lucy dijadikan sebagai bahan pelajaran agar menjadi lebih sukses. Cara Lucy untuk mendapatkan ide untuk inovasi bisnisnya tersebut, ia banyak mengobrol dengan orang-orang yang kompeten dan banyak makan. Salah satu cara untuk monitoring konsumennya yaitu menggunakan media sosial sebagai wadah untuk menerima masukan.
Konsep yang Lucy usung yaitu makanan yang bikin enak dan ngangenin dengan harga terjangkau. Untuk menjalankan konsep itu, mereka mempetimbangkan selama 2 tahun untuk mendapatkan produk yang diinginkan agar bisa memberikan yang terbaik untuk masyarakat. Keterbukaan, konsistensi, tidak mementingkan ego, dan berfikir objektif merupakan hal yang harus dilakukan ketika menjalankan sebuah bisnis.
Bagi Lucy, passion yang ia miliki yaitu membuat kebahagiaan bagi orang lain dan yang paling penting passion itu bisa memberi manfaat untuk banyak orang. "You cannot be good at everything, but you can pick one thing" ungkap Lucy.
ADVERTISEMENT