Menerka Kepribadian Kota

Sartana
Dosen Psikologi Sosial di Departemen Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Konten dari Pengguna
22 Juni 2024 9:29 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sartana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Setiap kota memiliki kepribadian berbeda. Sumber : Gambar dibuat oleh penulis dengan Microsoft Designer
zoom-in-whitePerbesar
Setiap kota memiliki kepribadian berbeda. Sumber : Gambar dibuat oleh penulis dengan Microsoft Designer
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebagaimana manusia, kota juga memiliki kepribadian. Kepribadian kota merujuk pada berbagai karakteristik fisik dan psikososial yang menjadikan sebuah kota memiliki suasana yang unik dan berbeda dengan kota lainnya.
ADVERTISEMENT
Untuk menilai kepribadian seseorang, kita dapat mengamati tutur kata, bahasa tubuh, perilaku, atau kebiasaan yang mereka tunjukkan. Selain itu, kita juga dapat mengkonfirmasinya dari pakaian yang mereka kenakan, pilihan kata yang mereka gunakan, serta interaksi sosial mereka dengan orang lain di sekitar.
Sementara itu, untuk melihat kepribadian sebuah kota, dapat dilakukan dengan mengamati artefak-artefak fisik di kota tersebut, seperti tata kota, bangunan-bangunan, jalan-jalan, taman-taman, serta barang-barang yang dikonsumsi atau diproduksi di sana. Selain itu, mengamati pola perilaku dan kebiasaan warga kota juga dapat memberikan gambaran tentang identitas dan karakteristik unik dari kota tersebut.
Kepribadian kota ini bisa kita rasakan saat kita mengunjungi dan berinteraksi langsung dengan kota bersangkutan. Saat kita berada di sebuah kota, kita akan merasakan suasana dan atmosfer yang berbeda dengan tempat asal kita. Beberapa kota terasa ramai, sibuk, dan kompetitif. Sementara beberapa kota lebih santai, tenang, dan berorientasi pada rasa kebersamaan. Pengalaman ini umumnya akan meninggalkan kesan mendalam dalam ingatan kita.
ADVERTISEMENT
Namun, kita juga dapat merasakan kepribadian sebuah kota melalui produk-produk atau karya-karya yang dihasilkan oleh penduduk atau orang yang tinggal di sana. Ini termasuk sikap, perilaku, dan kebiasaan umum yang dimiliki oleh warga kota tersebut.
Jika diperhatikan, setiap kota di Indonesia, termasuk juga kota-kota di seluruh dunia, memiliki ciri khas yang unik. Beberapa kota terlihat lebih kreatif dibandingkan yang lain. Contohnya, kota-kota kreatif ini sering kali menghasilkan talenta-talenta terkenal di berbagai bidang.
Tingkat kreativitas hanya salah satu ciri kepribadian yang dapat kita nilai dari sebuah kota. Kita dapat menerka kepribadian kota dengan beragam aspek. Ada banyak teori yang dapat kita gunakan untuk menilai kepribadian kota tersebut.
Salah satu teori yang dapat dirujuk untuk meninjau kepribadian kota tersebut adalah model kepribadian lima besar (Big Five Personality). Teori juga kerap dikenal dengan Model Lima Faktor.
ADVERTISEMENT
Teori yang dikembangkan oleh Robert McCrae dan Paul T. Costa ini menganggap bahwa kepribadian dapat dipilah menjadi lima model, yaitu keterbukaan (openess), kesantunan atau kemudahan beradaptasi (agreebleness), neurotisme atau kestabilan emosi (neurotism), ekstraversi (ekstraversi), kesungguhan atau ketelitian (consientiusness).
Merujuk pada model Big Five Personality tersebut, setiap kota memiliki tingkat yang berbeda-beda dalam setiap dimensi kepribadian tersebut, dan kombinasi dari tingkat-tingkat tersebut yang membuat setiap kota menjadi unik.
Sebagai misal, ada kota yang cenderung introvert atau ekstrovert. Kota yang introvert lebih didominasi oleh bangunan-bangunan yang mengedepankan kedamaian dan ketegangan, seperti vila tempat bertetirah, galeri seni, perpustakaan umum, atau rumah-rumah untuk kegiatan budaya. Masyarakat di kota tersebut juga lebih menghargai kesederhanaan, ketenangan, dan kedamaian.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, kota yang ekstrovert cenderung mengedepankan nilai-nilai keramaian, atraktif, dan kehidupan sosial yang dinamis. Banyak bangunan atau acara yang ditujukan kegiatan pesta dan hiburan, seperti konser musik, festival atau pameran dalam skala yang besar. Penduduk kota tersebut juga cenderung senang bersosialisasi, ramah, dan ekspresif.
Dari sisi kestabilan emosionalnya, kita dapat melihat bahwa beberapa kota cenderung memiliki kepribadian yang neurotis. Kota-kota dengan tipe kepribadian ini ditandai oleh penduduknya yang cenderung merasa tidak aman dan terancam. Orang yang datang di kota tersebut merasa khawatir atau ketakutan.
Secara fisik, kota-kota yang cenderung neurotis seringkali rumah-rumah penduduknya dilindungi dengan pagar tinggi. CCTV dipasang di banyak tempat. Orang-orang juga saling curiga satu sama lain. Penduduk kota bersangkutan juga cenderung menaruh curiga atau kekhawatiran terhadap orang asing.
ADVERTISEMENT
Sudah banyak penelitian dilakukan untuk mengidentifikasi kepribadian kota-kota. Sebagai contoh, Bleidorn dan rekan-rekannya (2016) melakukan studi untuk mengidentifikasi sifat kepribadian dari 860 kota di Amerika Serikat berdasarkan Model Big Five, dengan melibatkan 543.934 responden. Penelitian ini mencakup pemetaan kecenderungan kepribadian penduduk di berbagai kota di Amerika Serikat.
Salah satu hasil riset tersebut menunjukkan bahwa penduduk dari masing-masing kota memiliki kepribadian yang berbeda-beda dibandingkan dengan penduduk kota lainnya. Sebagai contoh, penduduk Santa Monica cenderung memiliki kepribadian yang terbuka, sementara penduduk Tuscaloosa cenderung kurang terbuka. Penduduk kota Whitewater cenderung ekstrovert, sedangkan penduduk kota Portland cenderung introvert.
Dilihat dari intensitasnya, ada kota-kota dengan kepribadian yang kuat dan ada pula yang lemah. Kota-kota dengan kepribadian kuat cenderung memiliki identitas yang jelas, sehingga lebih mudah dikenali.
ADVERTISEMENT
Bagi pemerintah sebuah kota dan para pemangku kepentingan yang lain, mendesain sebuah kota dengan kepribadian tertentu sangatlah penting. Karena, kepribadian kota ini kerap menjadi alasan seseorang untuk mendatangi kta tersebut atau meninggalkannya. Orang lebih mungkin untuk mengunjungi sebuah kota ketika mereka merasa kota itu sesuai dengan kepribadian mereka.
Lebih jauh, kepribadian kota ini juga akan memengaruhi kesehatan mental, kreativitas dan produktivitas warga kota bersangkutan. Kota yang memiliki kepribadian terbuka lebih mungkin menciptakan masyarakat yang sehat secara mental, dan produktif. Kota yang memiliki kepribadian yang teliti dan disiplin, juga lebih mungkin untuk menghasilkan orang-orang dengan karakter serupa.
Lebih dari itu, kepribadian kota adalah sesuatu yang dapat dibentuk. Ia bukan sesuatu yang bawaan dan menetap. Meskipun setiap kota umumnya memiliki dimensi-dimensi utama kepribadian yang relatif stabil, kepribadian tersebut secara umum masih dapat diintervensi.
ADVERTISEMENT
Untuk mengubah atau mengintervensi kepribadian seseorang, kita harus terlebih dahulu mengenali kepribadian mereka. Hal yang sama berlaku untuk mengintervensi kota. Untuk mengubah kepribadian kota, kita harus mulai dengan mengenali identitas, kehidupan sosial, budaya, dan dimensi-dimensi kepribadian lainnya. Dengan fondasi ini, kita dapat mentransformasi kota menjadi tempat dengan kepribadian yang kuat dan mendukung kesejahteraan warganya.
Sartana, M.A.
Dosen Psikologi Sosial di Departemen Psikologi Universitas Andalas