Naturalisasi dan Pergeseran Nasionalisme Indonesia

Sartana
Dosen Psikologi Sosial di Departemen Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Konten dari Pengguna
28 Mei 2024 9:55 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sartana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Naturalisasi dan pergeseran nasionalisme. Sumber : Gambar dibuat penulis dengan menggunakan Microsoft Designer.
zoom-in-whitePerbesar
Naturalisasi dan pergeseran nasionalisme. Sumber : Gambar dibuat penulis dengan menggunakan Microsoft Designer.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dalam beberapa waktu terakhir, terjadi gelombang naturalisasi pemain di tim nasional sepak bola Indonesia. Naturalisasi merupakan proses di mana seorang pemain sepak bola yang sebelumnya adalah warga negara asing berubah statusnya menjadi warga negara Indonesia.
ADVERTISEMENT
Pada era kepemimpinan Mochamad Iriawan dan Erick Thohir, PSSI telah melakukan naturalisasi terhadap belasan pemain sepak bola. Dan tampaknya perburuan pemain sepak bola keturunan tersebut masih berlanjut. Masih ada beberapa nama pemain keturunan yang digadang-gadang akan masuk menjadi bagian dari skuat timnas Garuda.
Bahkan, gelombang naturalisasi juga berlangsung pada tim kelompok umur U20. Pelatih Timnas U20, Indra Safri, telah melakukan pemantauan dan inventarisasi beberapa pemain sepak bola keturunan yang berpotensi untuk direkrut sebagai anggota Timnas U20.
Untuk melancarkan rencananya tersebut, pelatih yang membawa Timnas meraih juara Sea Games pada tahun 2023 itu melakukan kunjungan ke Belanda untuk secara langsung memantau para pemain yang diincar.
Sebenarnya, gelombang naturalisasi pemain sepak bola tidak hanya terjadi di Indonesia. Banyak negara yang melakukan hal serupa. Bahkan, negara seperti China, yang memiliki prosedur ketat dalam pemberian kewarganegaraan kepada warga asing, juga melakukan naturalisasi atlet olahraga.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut menunjukkan bahwa naturalisasi pemain di bidang olahraga telah menjadi tren global. Dari tahun ke tahun, jumlah pemain yang dinaturalisasi di berbagai negara semakin meningkat. Ke depan, naturalisasi pemain bola kemungkinan akan semakin umum dan menjadi hal yang biasa terjadi.
Sikap masyarakat terhadap naturalisasi pemain bola ini relatif beragam. Di beberapa negara, peristiwa naturalisasi pemain bola menjadi kontroversial. Misalnya di China, Jerman, Turki, dan Qatar. Masyarakat di negara-negara ini cenderung menolak proses naturalisasi pemain sepak bola tersebut.
Sementara di beberapa negara lain, seperti Singapura, Amerika Serikat, Kanada, Prancis, dan Australia, naturalisasi pemain bola relatif tidak menimbulkan kontroversi. Secara umum, masyarakat menerima dengan baik kehadiran pemain-pemain naturalisasi tersebut.
Negara-negara yang cenderung menerima naturalisasi pemain bola umumnya memiliki sejarah panjang dengan imigrasi dan keragaman budaya. Mereka memiliki budaya yang relatif inklusif terhadap keberadaan bangsa, etnis, atau budaya yang berbeda-beda.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, negara-negara yang cenderung menolak proses naturalisasi, umumnya adalah negara memiliki akar tradisi atau budaya yang relatif kuat, serta kurang memiliki pengalaman dalam imigrasi besar-besaran. Bukan bangsa imigran.
Di Indonesia, naturalisasi pemain bola masih menjadi topik kontroversial. Sebagian pihak menolak sementara sebagian lain mendukung. Alasan penolakan masyarakat tersebut bervariasi. Di antaranya, karena mereka meragukan nasionalisme pemain naturalisasi. Mereka merasa pemain yang dinaturalisasi itu tidak sepenuhnya setia pada bangsa Indonesia. Mereka dianggap mengubah kewarganegaraan semata karena kepentingan pribadi.
Sebagian masyarakat menolak karena mereka menganggap naturalisasi pemain tersebut dapat mengancam sumber daya lokal. Misalnya, dengan adanya naturalisasi pemain tersebut, para pemain lokal sulit mendapatkan kesempatan bermain di tim nasional.
Sementara sebagian masyarakat yang mendukung menganggap bahwa naturalisasi pemain naturalisasi memberikan keuntungan pada masyarakat Indonesia. Ia dapat mendongkrak prestasi timnas Indonesia di kancah global, dan dapat menaikkan kebanggaan nasional.
ADVERTISEMENT
Dalam kajian psikologi kebangsaan, adanya kontroversi terkait pemain naturalisasi ini merepresentasikan perbedaan gagasan kebangsaan atau nasionalisme masyarakat Indonesia. Kehadiran pemain naturalisasi tersebut menjadi media bagi masyarakat untuk mengingat dan menegaskan identitas nasional mereka, serta untuk mengekspresikannya.
Sehubungan dengan itu, sebagian masyarakat menganut apa yang disebut sebagai nasionalisme primordial (Coakleym 2018). Mereka percaya bahwa “orang Indonesia” adalah mereka yang memiliki ikatan mendalam atau hubungan emosional dengan tanah air dan budaya Indonesia. Mereka adalah orang asli atau warga pribumi Indonesia, yang memiliki darah Indonesia, serta lahir, tumbuh, dan besar di Indonesia.
Karena itu, mereka menganggap pemain naturalisasi yang lahir dan dibesarkan di luar negeri, meskipun memiliki keturunan Indonesia, memiliki nasionalisme yang lemah. Karena mereka dianggap tidak memiliki ikatan emosional yang mendalam dengan tanah air Indonesia, sebagai akibat dari mereka lahir dan besar di luar negeri.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, mereka yang mendukung naturalisasi cenderung mendukung nasionalisme sipil atau nasionalisme kewarganegaraan (Simonsen, 2020). Pendukung nasionalisme ini percaya bahwa identitas kebangsaan seseorang lebih didasarkan pada kewarganegaraan, prinsip-prinsip politik, dan nilai-nilai bersama daripada kemurnian asal-usul genealogis, etnisitas, atau tempat kelahiran dan pertumbuhan.
Pendukung nasionalisme ini cenderung mengembangkan sikap inklusif terkait dengan kebangsaan. Mereka memandang kebangsaan sebagai sesuatu yang sejajar dengan kewarganegaraan, yang dapat dipilih secara sukarela. Mereka mengukur kebangsaan seseorang berdasarkan kesediaannya untuk menerima nilai-nilai dan kewarganegaraan yang dimiliki, bukan berdasarkan faktor asal-usul atau etnisitas.
Kontroversi antara dua kelompok pendukung nasionalisme ini menunjukkan adanya perdebatan gagasan-gagasan nasionalisme yang sedang berlangsung. Hasil dari perdebatan ini akan menentukan karakter nasionalisme mana yang akan lebih dominan berlaku di Indonesia di masa depan.
ADVERTISEMENT
Penulis melihat bahwa masyarakat Indonesia saat ini relatif mendukung dan menerima naturalisasi pemain sepak bola, dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya. Bahkan, kecenderungan demikian juga berlangsung di kalangan generasi tua, yang umumnya lebih mendukung konsep nasionalisme etnis daripada sipil.
Fenomena ini dapat menjadi penanda adanya pergeseran konsepsi nasionalisme dan identitas nasional di masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia semakin terbuka dan menerima keberagaman budaya serta orang asing, serta semakin menghargai nilai-nilai kemanusiaan yang bersifat universal. Bangsa Indonesia semakin berkarakter sipil dan cosmopolitan.