news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pembelajaran dan Promosi Kerupuk Ikan Tenggiri Mojokerto oleh Mahasiwa UMM

Afiandi Sasmitadiharjo
Mahasiswa Hubungan Internasional, Universitas Muhammadiyah Malang
Konten dari Pengguna
31 Oktober 2020 11:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Afiandi Sasmitadiharjo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kegiatan kunjungan ke rumah pengusaha kerupuk ikan tenggiri Desa Gedangan untuk melihat proses produksi dan melakukan sosialisasi serta promosi produk lokal.
Lima mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang yang tergabung dalam kelompok Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) di Desa Gedangan, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto ini mengadakan kunjungan untuk belajar dan promosi usaha kerupuk ikan tenggiri.
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini merupakan bagian dari sosialisasi e-marketing yang menjadi intisari program pengabdian kelompok 90 ini. Promosi ini menjadi bagian dari kegiatan agar publik mengetahui bahwa di desa inilah, pusat industri kerupuk ikan tenggiri berdiri dan menjadi penopang ekonomi masyarakat lokal.
Proses pembuatan adonan kerupuk ikan tenggiri.
Proses penggorengan kerupuk ikan tenggiri dari adonan yang sudah digulung.
Program pertama adalah pembelajaran mengelola usaha kerupuk dengan melakukan kunjungan ke rumah pengusaha. Dari kunjungan ke beberapa rumah, kelompok PMM melihat langsung pembuatan kerupuk ikan dari menggulung adonan hingga menggoreng ikan. Selain itu, kelompok PMM juga melihat proses pengemasan yang dilakukan pengusaha kerupuk ini.
Proses pengemasan kerupuk ikan tenggiri yang siap untuk dipasarkan.
Di tengah program pembelajaran, kelompok PMM juga melakukan wawancara kepada pemilik rumah mengenai permasalahan yang dihadapi. Memang usaha kerupuk ikan tenggiri pada tahun 2020 lebih sepi daripada tahun-tahun sebelumnya. Penurunan produksi ini rata-rata dialami oleh semua pengusaha kerupuk ikan tenggiri yang ada di Desa Gedangan tersebut.
ADVERTISEMENT
Permasalahan yang dihadapi saat ini sangatlah kompleks terutama pada penurunan permintaan pasar akibat pandemi covid-19. Selain faktor pandemi, persaingan harga juga menjadi tantangan tersendiri yang harus dihadapi pengusaha untuk menjaga kualitas produk, ujar Novitaningsih selaku pengusaha.
Tantangan persaingan harga disebabkan banyaknya sales atau penjual kedua yang berani menawarkan harga yang relatif tidak jauh berbeda dengan harga belanja, seperti contohnya, ada salah satu sales membeli kerupuk ikan tenggiri pada pengusaha dengan harga Rp 10.000 per plastik ukuran besar, dan dijual lagi dengan harga Rp 15.000, sementara ada sales kedua yang membeli dengan harga sama Rp 10.000, namun dijual dengan harga Rp 11.000.
Adanya persaingan penurunan harga juga berdampak bagi pengusaha kerupuk ikan tenggiri yang sudah lama menjual dagangannya secara besar. Jumlah penjualan per-hari tidak lagi pada ukuran satuan plastik melainkan ukuran gram, sehingga pengiriman bisa jadi 100 lebih plastik ukuran besar yang disatukan dalam plastik besar (1 bal). Dari permasalahan inilah, program sosialisasi e-marketing dan promosi produk lokal dilakukan kelompok PMM.
ADVERTISEMENT
Perwakilan kelompok PMM menjelaskan mengenai teknik pemasaran e-marketing kepada pengusaha kerupuk ikan tenggiri Desa Gedangan.
Dengan diselenggarakannya program ini, maka pengusaha dapat menjual secara langsung kepada masyarakat tanpa melalui sales. Selain itu, pengusaha dapat terhindar dari persaingan harga yang ada pada pasar dan memudahkan mereka untuk mendapatkan pangsa pasar yang lebih luas sekaligus pasar dapat mengetahui harga asli dan membandingkan produk pengusaha satu sama lain.
Adapula program promosi melalui instagram yang dilakukan kelompok PMM Desa Gedangan ini adalah sebagai pengenalan ke publik mengenai keberadaan produk lokal kerupuk ikan tenggiri. Promosi langsung dilakukan dengan mencantumkan nama pengusaha, nomor handphone dan alamat rumah pengusaha agar publik yang berminat untuk beli dapat langsung datang ke rumah pengusaha kerupuk ikan tenggiri.
Syaiful Anwar selaku anggota kelompok menyampaikan kepada para pengusaha agar materi yang sudah dijelaskan dapat dipelajari dengan baik dan dipraktekkan untuk penjualan ke depannya karena saat ini sudah masuk pada era industri digital 4.0.
ADVERTISEMENT