Permintaan Ekspor Gula Semut Nira Kemukten Meningkat Saat Pandemi, Kok Bisa?

Satrio Mur Bayu
Seorang Penulis
Konten dari Pengguna
9 Juni 2020 19:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Satrio Mur Bayu tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi proses pembuatan gula semut. Foto: Satrio Mur Bayu
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi proses pembuatan gula semut. Foto: Satrio Mur Bayu
ADVERTISEMENT
Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) juga menjadi salah satu sektor yang terdampak saat pandemi Covid-19 ini. Karena itu dibutuhkan upaya untuk pemulihan agar UMKM bisa kembali bergerak.
ADVERTISEMENT
Pemerintah melalui Menteri Koperasi dan UKM mengatakan, saat ini pemerintah memiliki langkah strategis untuk memberikan stimulus untuk kebangkitan UMKM.
Berbeda dengan yang produk lainnya yang terdampak saat pandemi berlangsung, produk UMKM dari Nira Kemukten yang berada di Desa Gumelem, Banjarnegara ini berbanding terbalik. Dikatakan demikian karena penjualan produknya justru meningkat ditengah pandemi ini. Hal ini di sampaikan langsung oleh Susanto, pemilik dari Nira Kemukten.
"Alhamdulillah produk kita tidak terdampak, malah penjualan khsusunya ekspor meningkat," katanya. (9/6/2020).
Tidak bisa dipungkiri apa yang dikatakan oleh Susanto, hal ini karena 95 persen penjualan dari Nira Kemukten ini adalah pasar ekspor terutama benua Amerika dan Eropa yang sudah sejak lama menjadi pembeli dari produknya ini.
ADVERTISEMENT
Perlu diketahui, mengapa produk dari Nira Kemukten ini banyak dipasarkan di luar negeri karena tingkat konsumsi dalam negeri yang masih sangat rendah akan gula semut yang berasal dari air nira ini dan lebih memilih gula pasir atau gula kristal dari pada produk ini.
Selain itu, produk dari Nira Kemukten yang berupa gula semut berbahan dasar air nira ini merupakan suatu produk lokal yang mempunyai daya saing tinggi di pasar internasional dan juga bisa bertahan untuk waktu yang lama sehingga produksinya tetap berjalan meski saat pandemi seperti sekarang ini.
Sebelumnya, dengan masuknya wabah Covid-19 pernah menjadi suatu ketakutan tersendiri bagi Nira Kemukten, namun hal demikian sudah dipikirkan dengan cara menyimpan atau menimbun dahulu jika hal buruk itu terjadi.
ADVERTISEMENT
"Awalnya kita ya sempat berpikir dampaknya, tp kita sudah punya strategi misalnya dengan menyimpan atau menimbun dulu produknya," pungkas Susanto.
Meski tidak berdampak, namun dirinya mengaku jika dari proses produksi hingga pemasaran tetap mengikuti protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah baik dari produknya hingga dokumen pendukung terutama untuk proses ekspor.