Kisah Pilu di Balik Banjir

SATRYA BIMA PRAMUDATAMA
Mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara, Kelas B Jurnalistik
Konten dari Pengguna
8 Desember 2021 7:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari SATRYA BIMA PRAMUDATAMA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sebuah surau di tepian Sungai Kapuas tenggelam oleh banjir di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, Rabu (17/11).  Foto: Jessica Helena Wuysang/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Sebuah surau di tepian Sungai Kapuas tenggelam oleh banjir di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, Rabu (17/11). Foto: Jessica Helena Wuysang/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Iya, itu adalah banjir. Sama seperti judul ini. Tepatnya sekitar tiga minggu yang lalu kota kelahiranku, Sintang, terdampak bencana dahsyat yaitu banjir.
ADVERTISEMENT
Cerita ini saya mulai ketika curah hujan yang tinggi, mengakibatkan pusat kota Sintang terendam oleh banjir yang secara perlahan mulai melanda hingga setelah seminggu, kotaku ini dilanda hujan tanpa henti, kota ini telah berubah seperti sungai sehingga mengakibatkan banyaknya warga yang harus mengungsi untuk mendapatkan bantuan. Terputusnya jalan kota membuat semua aktivitas warga menjadi terhambat. Matinya sumber listrik di kota yang tergenang banjir membuat sintang menjadi gelap gulita, hingga jaringan internet mengalami kendala selama seminggu.
Begitulah yang saya rasakan selama seminggu tersebut. Meskipun rumah saya tidak terendam oleh banjir tetapi perasaan saya tetap merasa bersedih karena jaringan internet yang datang dan pergi secara tiba-tiba. Namun di balik itu semua, saya merasa prihatin terhadap kondisi teman-teman saya yang terdampak musibah banjir ini, dan pada akhirnya saya berusaha untuk membantu teman saya dengan memberikan sedikit rezeki bagi mereka. Tetapi, saya lupa untuk mempublikasi saat saya memberikan bantuan kepada teman saya, karena situasi jalan yang tidak memungkinkan. Bantuan yang saya berikan tersebut berupa paket sembako. Saya berharap agar bantuan dari saya dapat bermanfaat bagi mereka serta dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari selama belum bisa beraktivitas secara normal.
ADVERTISEMENT
Meskipun sedang dilanda bencana banjir, tetapi di sekitar saya masih ada saja orang yang sempat mencari keuntungan dibalik kesusahan orang lain misalnya dengan memasang tarif tinggi untuk membantu warga yang ingin menyeberang.