Buku Harian untuk Membantu Turunkan Kecanduan Rokok

Savanna Setiawaty
Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Maju (UIMA) Jakarta
Konten dari Pengguna
28 Juli 2022 22:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Savanna Setiawaty tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber Ilustrasi: pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Sumber Ilustrasi: pixabay.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Saat ini, Penyakit Tidak Menular (PTM) semakin sering ditemukan di masyarakat. Untuk saat ini saja, usia penderita PTM bergeser pada usia muda dan produktif. Sebanyak 80% PTM diakibatkan oleh gaya hidup yang tidak sehat, dan sisanya adalah disebabkan oleh faktor lingkungan dan keturunan. Salah satunya yaitu adalah kebiasaan merokok.
ADVERTISEMENT
Kebiasaan negatif yang sudah sangat menjamur di setiap kalangan, mulai dari kalangan bawah, menengah, hingga atas. Padahal faktor risiko dari merokok yang memberikan kontribusi paling besar dibandingkan faktor risiko lainnya, lho. Jika kita merokok, kita akan mempunyai risiko 2 sampai 4 kali lipat untuk terserang penyakit.
Jumlah kasus perokok di Indonesia saat ini menghadapi sebuah ancaman yang serius akibat meningkatnya jumlah perokok. Padahal jika kalian melihat berbagai penelitian, faktor risiko Penyakit Tidak Menular (PTM) utama yang bisa dicegah bersama adalah perilaku buruk merokok.
Kalian penasaran gak, kira-kira apa sih rokok itu? Rokok merupakan salah satu zat adiktif yang bila digunakan, bisa berbahaya bagi kesehatan diri kita dan orang-orang sekitar. Jika kalian mencari artikel ilmiah, sudah lebih dari 70.000 artikel yang membuktikan secara tuntas bahwa merokok dan paparan asap-nya bisa berbahaya bagi kesehatan dan menyebabkan kematian.
ADVERTISEMENT
Jika rokok itu terbakar, lebih dari 4.000 zat kimia berbahaya, lho. Diantaranya adalah nikotin yang bersifat ketergantungan dan tar yang bersifat karsinogenik atau zat yang dapat menyebabkan pertumbuhan sel kanker. Dan asap rokok itu menempel di rambut serta baju kalian yang menyebabkan orang-orang sekitar ikut menghirup zat yang bersifat berbahaya bagi tubuh.
Nah kalian sudah tahu bukan bahaya dari merokok? Aku tahu, awal kalian memulai perilaku itu karena ingin terlihat keren atau gaya. Padahal perilaku merokok selain menimbulkan kerugian dari segi kesehatan, pasti kalian juga rugi dari sisi ekonomi. Apalagi kebanyakan saat ini, yang merokok itu adalah remaja yang belum mempunyai penghasilan.
Kalau sudah terlanjur merokok, bagaimana ya buat berhenti-nya? Disini aku ingin memperkenalkan jurnal harian untuk kalian yang ingin mengurangi atau bahkan berhenti merokok. Buku harian merupakan lembaran khusus yang kalian gunakan untuk mencatat semua kegiatan dalam kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Nah kalian bisa membuat jurnal harian ini sekreatif mungkin untuk mengurangi konsumsi rokok. Ketika kita ingin mengurangi atau bahkan berhenti merokok, kita tidak bisa melakukannya secara instant. Kita harus mempunyai komitmen tinggi dan berjalan perlahan-lahan agar bisa mencapai tujuan. Sudah banyak orang-orang yang berhenti merokok dan itu membutuhkan sekitar 1 tahun.
Isi dari buku harian-nya, apa saja? Untuk isinya hanya sederhana, seperti buku harian pada umumnya, ada tabel yang isinya tanggal dan hari ini sudah berapa batang mengkonsumsi rokok. Setelahnya, kalian catat di buku harian kalian. Misalnya, kalian perokok berat dan dalam sehari bisa menghabiskan satu bungkus rokok, dalam tiga bulan pertama, kalian mencoba atur menggunakan jurnal harian agar batang rokok yang dikonsumsi berkurang menjadi separuh dari satu bungkus rokok. Lalu lima sampai tujuh bulan berikutnya, kalian hanya merokok tiga sampai 5 batang dalam satu hari.
ADVERTISEMENT
Awal mula kalian memulai hal ini, akan terasa berat pastinya. Akan tetapi, kalian harus mempunyai prinsip untuk fokus pada hari-hari kalian yang bisa melewati hari tanpa rokok. Jika kalian mulai tergoda untuk merokok, makan permen untuk mengurangi godaan tersebut. Karena keberhasilan perokok untuk berhenti merokok ini dimulai dari diri sendiri.