Anjing Mulai Dilatih untuk Lacak Barang Kuno yang Dicuri

11 Januari 2018 18:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anjing German Shepherd (Foto: pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Anjing German Shepherd (Foto: pixabay)
ADVERTISEMENT
Sebagai salah satu hewan dengan kemampuan penciuman yang tajam, anjing, telah kita kenal kiprahnya dalam membantu pihak kepolisian dalam menemukan narkoba atau bom yang tersembunyi. Kini, hewan yang disebut sebagai sahabat manusia itu akan diuji ketajaman hidungnya dalam menemukan artefak kuno.
ADVERTISEMENT
Dilansir Live Science, tim peneliti akan mencoba melatih anjing untuk melacak keberadaan artefak kuno yang dicuri dan coba diselundupkan ke negara lain. Salah satu fokus utama para peneliti saat ini adalah menguji kemampuan tersebut pada artefak kuno yang diselundupkan dari Timur Tengah ke Amerika Serikat.
Negara-negara seperti Suriah dan Irak misalnya, yang mengalami penjarahan besar-besaran atas artefak kuno negara mereka. Para peneliti berharap anjing dapat membantu menemukan kembali artefak yang dicuri tersebut.
"Teroris, kejahatan teroganisir, dan kriminal biasa menghancurkan situs arkeologi dalam skala besar demi mendapatkan uang secara ilegal. Karena itu kita perlu mengetahui apakah kita bisa melatih anjing untuk membantu," kata Michael Danti, konsultan pendidik di University of Pennsylvania, Museum of Archaeology and Anthhropology.
ADVERTISEMENT
Ada beberapa institusi yang berkolaborasi dalam program riset bernama K-9 Artifact Finders itu. Di antaranya adalah University of Pennsylvania Museum, Red Arch Cultural Heritage Law & Policy Research, serta Working Dog Center di University of Pennsylvania School of Veterinary Medicine.
Cara Pelatihan Anjing
Untuk melatih anjing mengendus artefak, para peneliti akan menggunakan teknik yang mirip dengan cara melatih penciuman anjing untuk mendeteksi narkoba dan bom.
The University of Pennsylvania Museum akan membantu pelatihan ini dengan menyediakan potongan tembikar kuno asal Suriah dan peneliti dari Working Dog Center akan mengambil aroma dari tembikar tersebut dengan suatu material penyerap.
Anjing pelacak dalam apel pagi di Monas, Jakarta (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Anjing pelacak dalam apel pagi di Monas, Jakarta (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
"Kita akan melatih anjing untuk mengenali aroma yang mirip dengan sampel potongan tembikar," kata Cynthia Otto, Direktur Eksekutif dan peneliti di Working Dog Center.
ADVERTISEMENT
Dari penjelasan Otto, cara yang digunakan untuk mengajari anjing mengenal aroma khas artefak cukup sederhana. Anjing akan dibuat mengendus suatu objek yang memiliki aroma khas artefak, dan ketika mereka berhasil mengendus aroma yang sama pada objek lain, mereka akan mendapatkan hadiah.
"Kami mencoba untuk menemukan apa yang paling memotivasi dan bermanfaat bagi tiap anjing," jelas Otto.
Jenis Anjing yang Dilatih
Ada beberapa anjing yang mengikuti pelatihan ini, meski tidak dijelaskan secara rinci berapa jumlahnya. Menurut Otto, ada anjing jenis German Shepherd dan Labrador yang sedang dilatih.
Tetapi Otto menjelaskan bahwa jenis anjing tidak sepenting perangai dari masing-masing anjing. Hal ini dikarenakan aroma dari potongan tembikar akan sangat halus, dan diperlukan anjing dengan perangai yang sabar untuk mengendusnya.
ADVERTISEMENT
Peneliti berharap anjing-anjing dapat dilatih untuk bisa mengendus sampel tembikar dari Irak dan juga wilayah lain di Timur Tengah. Meski demikian, tidak diketahui apakah artefak tembikar dari Irak bakal memiliki aroma berbeda bagi para anjing dengan tembikar dari Suriah.
Jika program ini terbukti sukses, para peneliti akan mulai mencari dukungan dana untuk melakukan tes langsung. Dan jika tes langsung tersebut sukses, maka program ini akan menjadi terobosan baru dalam melawan perdagangan ilegal artefak kuno.