Hipertensi Adalah Penyebab Terbesar Komplikasi di Indonesia

22 Februari 2018 17:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hipertensi. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Hipertensi. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Dalam konferensi pers 12th Scientific Meeting of Indonesian Society of Hypertension (InaSH), dr. Rossana Barack, SpJP, FIHA, ketua 12th Scientific Meeting of InaSH mengatakan bahwa Indonesia masih dihantui bahaya hipertensi.
ADVERTISEMENT
Bahkan, dalam konferensi pers yang berlangsung pada Kamis (22/2) itu ia menuturkan, hipertensi berpotensi membawa kerugian yang sangat besar pada negara karena biaya yang dikeluarkan oleh BPJS untuk hipertensi sangatlah besar. Selain itu, hipertensi adalah penyebab terbesar komplikasi di Indonesia, yaitu stroke, jantung koroner, dan diabetes.
Dr. dr. Yuda Turana, Sp.S, ketua InaSh mengatakan dalam presentasinya, data penelitian kohor Kemenkes pada tahun 2017 menunjukkan hipertensi meningkatkan potensi terkena stroke hingga 2,8 kali lipat dan diabetes melitus hingga 1,9 kali lipat.
Data Indonesian Renal Registry (IRR) pada tahun 2015 juga menunjukkan, 35 persen penyebab Gagal Ginjal Kronik (GGK) dan 25 persen penyebab diabetes di Indonesia adalah hipertensi.
Tak hanya itu, data dari hasil survei InaSH selama Mei 2017 menunjukkan tingginya persentase penderita hipertensi yang kemudian menderita penyakit kardiovaskular. Survei tersebut dilakukan terhadap 71.894 orang di seluruh Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dari data tersebut, diketahui sebanyak 39,2 persen pria dan 39 persen wanita penderita hipertensi kemudian menderita penyakit jantung koroner.
Sementara itu, sebanyak 47,6 persen pria dan 42 persen wanita penderita hipertensi kemudian mengalami stroke. Dan 43,5 persen pria serta 44,4 persen wanita penderita hipertensi kemudian mengalami diabetes.
Gejala diabetes bisa mudah dikenal (Foto: thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Gejala diabetes bisa mudah dikenal (Foto: thinkstock)
Dalam pemaparannya di acara yang sama, dr. Tunggul D. Situmorang, SpJP, FIHA, FasCC, seorang pakar hipertensi, mengatakan bahwa diabetes, gagal ginjal, dan penyakit jantung setelah hipertensi bisa datang bersamaan.
Diawali dengan hipertensi dan diabetes, setelah itu, mulai ada kerusakan jantung dan kebocoran ginjal yang berlanjut pada penurunan fungsi keduanya. Pada akhirnya, penderita hipertensi akan mengalami serangan jantung dan gagal ginjal yang berakhir pada kematian.
ADVERTISEMENT
“Hipertensi itu biang masalah dari semua kerusakan organ yang punya pembuluh darah,” kata Tunggul.
dr Tunggul D. Situmorang, SpPD-KGH. (Foto: Zahrina Yustisia/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
dr Tunggul D. Situmorang, SpPD-KGH. (Foto: Zahrina Yustisia/kumparan)
Dalam kesempatan yang sama, dr. Rossana Barack mengatakan bahwa hipertensi pasti akan berujung pada komplikasi.
“Hipertensi itu tidak pernah sendiri, pasti mencari teman,” katanya dalam sesi tanya jawab konferensi pers tersebut.