news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Seorang Pria di India Punya 2 Jantung yang Bersebelahan

21 Februari 2018 16:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Alat Robotik untuk Atasi Penyakit Jantung (Foto: Robert S. Eshelman/Youtube)
zoom-in-whitePerbesar
Alat Robotik untuk Atasi Penyakit Jantung (Foto: Robert S. Eshelman/Youtube)
ADVERTISEMENT
Seorang pria di India kini memiliki dua buah jantung setelah para dokter melakukan operasi langka sebagai langkah untuk menyelamatkan dirinya yang punya penyakit pada jantung.
ADVERTISEMENT
Awalnya pria berusia 56 tahun itu direncanakan untuk melakukan operasi transplantasi jantung secara standar. Tetapi, para dokter kemudian menyadari bahwa organ jantung yang akan ditransplantasi ke pria tersebut ukurannya terlalu kecil.
Hal itulah yang membuat ahli bedah jantung, A Gopala Krishna Gokhale, membuat rencana baru dengan menghubungkan jantung baru yang berukuran kecil itu dengan jantung lama si pria.
Dengan begini, pria India yang tak diungkap namanya ini kemudian memiliki dua jantung. Satu jantung yang besar adalah organ asli miliknya sendiri, dan jantung yang lebih kecil adalah hasil donor dari seorang yang mengalami mati otak. Posisi jantung kedua dari pasien itu berada di antara paru-paru sebelah kanan dan jantung lamanya.
Ilustrasi operasi (Foto: pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi operasi (Foto: pixabay)
Gokhale berhasil melakukan operasi ini selama tujuh jam di Apollo Hospital di Hyderabad, India.
ADVERTISEMENT
"Dua jantung di pasien saling melengkapi satu sama lain untuk memudahkan sirkulasi (darah), tapi mereka berdetak pada tingkat yang berbeda," ujar Dr. Gokhale pada koran lokal The Hindu.
"Ini adalah prosedur yang langka untuk dilakukan. Operasi yang dikenal dengan heterotopic atau transplantasi jantung 'gendongan' cukup langka dan di seluruh dunia, hanya sekitar 150 kali prosedur yang sama pernah dilaporkan."
Setelah menjalani operasi, tekanan darah si pasien kembali mendekati tingkat normal, tetapi kini ia memiliki dua denyut nadi yang berbeda dan juga sebuah grafik elektrokardiogram (EKG) yang sangat kompleks.
Transplantasi jantung 'gendongan' atau heterotopic dipelopori oleh Cristiaan Barnard di Afrika Selatan pada 1970. Prosedur ini memiliki tingkat keberlangsungan hidup pada pasien sekitar 10 tahun.
ADVERTISEMENT