Kisah Ibu dan Anak yang Meninggal Dalam Keadaan Berpelukan

Sayyid Rachman
Seorang mahasiswa yang sering galau perihal hidup dan cinta, pernah hampir diputusin karena kurang ganteng dan alhamdulillah sekarang berada dibawah naungan instansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Konten dari Pengguna
9 Desember 2021 17:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sayyid Rachman tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Rumini namanya, berusia 28 tahun meninggal karena tertimpa bangunan rumah yang terjadi setelah erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur yang terjadi pada tanggal 4 Desember pukul 13.30 WIB yang diawali dengan lahar.
ADVERTISEMENT
https://pixabay.com/photos/semeru-mountain-travelling-782743/
Rumini sebenarnya bisa dan sempat untuk melarikan diri ketika erupsi berlangsung. Namun apa daya, ibunya sudah tua renta yang berusia 71 tahun terbaring tak berdaya. Lemah tak kuat untuk bangun dan melarikan diri dari rumahnya. Namun rumini tetap menjaga dan memeluk ibunya. Salamah, ibunya yang sudah siap dijemput ajalnya pun tak bisa untuk bangun dan menyelamatkan diri.
Merupakan pilihan yang sangat berat bagi Rumini antara memilih untuk menyelamatkan diri atau menemani ibunya untuk berlayar ke dunia sebrang. Dunia yang semoga menjadi tempat tinggal yang baik dan indah bagi Rumini dan juga ibunya.
Akibat erupsi Gunung Semeru kemarin, banyak orang yang kehilangan harta, rumah, maupun jiwa atau anggota keluarganya. Namun mereka tidak bisa apa apa karena itu merupakan takdir Tuhan.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, korban yang dinyatakan hilang pada bencana erupsi Semeru ini berjumlah 27 orang, sedangkan korban yang meninggal sebanyak 15 orang per tanggal 6/12/2021.
Dalam bencana alam seperti ini, tentulah bagi kita agar seharusnya menjadi ajang tolong menolong dalam ranah kemanusiaan agar kita bisa menjadi manusia yang memanusiakan manusia.
Bukan hanya manusia yang membantu, tetapi hewan pun ikut andil dalam misi pencarian dan evakuasi warga, seperti Anjing pencari, dll.
Bahkan menurut saya pribadi, seorang anak yang mencoba melindungi ibunya dalam keadaan darurat merupakan suatu usaha yang sangat patut diapresiasi bahkan benar benar menantang nyawanya, namun naas keduanya tidak selamat dan meninggalkan kisah pilu bagi kita semua.
Seperti kisah seorang anak yang selalu sabar dalam merawat ibunya, bukan karena paksaaan melainkan memang sudah kewajiban anak untuk selalu menghormati dan menjaga ibu nya sampai ajal menjemput.
ADVERTISEMENT
Semoga para korban yang masih hilang, segera ditemukani. Dan bagi korban meninggal semoga amal ibadahnya diterima dan tempatkan sebaik baiknya tempat disisi-Nya.