Kuliah Mesin ITB, Apa itu Sustainable Engineering?

SDGs Network ITB
SDGs Network ITB adalah entitas SDGs di Indonesia, dengan tujuan ingin berpartisipasi mengakselerasi pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) di Indonesia.
Konten dari Pengguna
19 November 2020 11:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari SDGs Network ITB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: https://scienmag.com/examination-of-conscience-on-the-role-of-engineering-in-sustainable-development/
zoom-in-whitePerbesar
Foto: https://scienmag.com/examination-of-conscience-on-the-role-of-engineering-in-sustainable-development/
ADVERTISEMENT
Penulis: Tristia Riskawati
Apa itu sustainable engineering (keteknikan berkelanjutan)? Lantas, apa bedanya dengan engineering pada umumnya?
ADVERTISEMENT
Ketua SDGs Center ITB, Dr. Tirto Prakoso, M.Eng. dan tim ahli SDGs Center ITB Ir. Teti Armiati Argo, MES., Ph.D. memaparkannya dalam kuliah tamu Teknik Mesin ITB para Rabu, 11 November 2020.
Tirto memaparkan mengenai apa itu sustainability. Ketua Program Studi Teknik Bioenergi dan Kemurgi ITB ini memaparkan, inti dari sustainability adalah ketika pembangunan manusia dapat memberikan masa depan yang minimal sama dengan anak cucu kita.
"Bandung makin ke sini makin panas. Apakah panas merupakan kebutuhan generasi masa depan? Saya kira tidak, mereka seharusnya mendapatkan kesempatan seperti saya rasakan, Bandung yang segar," papar Tirto.
Kemudian, Tirto memaparkan perbedaan antara traditional engineering dengan sustainable engineering. Seperti jika traditional engineering fokus pada objek, sedangkan sustainable engineering membahas keseluruhan sistem. "Jika traditional engineering menyelesaikan masalah secepatkan, sustainable engineering menyelesaikan masalah hingga ke depan," ungkap Tirto.
Dari slide Dr. Tirto Prakoso.
Sedangkan Teti menyampaikan beberapa hal terkait Sustainable Development Goals (SDGs), atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB). Ia juga memaparkan grafik Enviromental Kusnetz Curve, yang menggambarkan kaitan pemasukan per kapita dan polusi.
Sumber: https://www.johnlocke.org/research/the-market-forces-behind-north-carolinas-falling-emissionsnew-research-shows-that-improvements-are-market-oriented-not-government-driven/
Grafik tersebut menggambarkan, bahwa polusi terus naik ketika pertumbuhan ekonomi terus meningkat. Beberapa hal yang membuat tingkat polusi menjadi turun ialah dengan perkembangan teknologi, perubahan selera pasar, serta shifting industri.
ADVERTISEMENT
Dalam dunia keteknikan, menurut Teti yang merupakan dosen Planologi ITB ini, ada dua SDG yang menjadi pilar. Pertama, adalah SDG no 9, yakni Industry, Innovation, and Infrastructure. Jika dijabarkan, SDG no 9 berarti membangun infrastruktur tangguh, industrialisasi yang inklusif dan berkelanjutan, serta mendorong inovasi.
Lebih jauh lagi, SDG no 9 sendiri dapat mempercepat pencapaian SDG-SDG lainnya. Seperti mesin pengolah tumbuhan untuk menjadi bioenergi (SDG no 7). Atau mesin pengolah sampah menjadi ecobrick (SDG no 12).***