3 Tantangan dalam Penerapan Pancasila di Era Reformasi Negara Indonesia

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
Konten dari Pengguna
7 Mei 2024 21:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Tantangan dalam Penerapan Pancasila di Era Reformasi. Sumber: Unsplash.com/Thought Catalog
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Tantangan dalam Penerapan Pancasila di Era Reformasi. Sumber: Unsplash.com/Thought Catalog
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Reformasi merupakan periode baru setelah berakhirnya pemerintahan Orde Baru di Indonesia. Kala itu, ada banyak tantangan dalam penerapan Pancasila di era Reformasi.
ADVERTISEMENT
Salah satu tantangan tersebut adalah menurunnya rasa persatuan serta kesatuan antarsesama warga. Penurunan rasa persatuan dan kesatuan itu dapat terlihat dari banyaknya konflik antarwarga, misalnya konflik antardaerah atau tawuran antarpelajar.

3 Tantangan dalam Penerapan Pancasila di Era Reformasi

Ilustrasi Tantangan dalam Penerapan Pancasila di Era Reformasi. Sumber: Unsplash.com/Priscilla Du Preez 🇨🇦
Setiap pergantian masa pemerintahan, suatu negara akan mengalami proses adaptasi serta sejumlah tantangan. Hal itu ternyata juga terjadi di negeri Zamrud Khatulistiwa, Indonesia.
Setelah masa Orde Baru berakhir, Indonesia mengalami masa Reformasi. Kala itu, Indonesia menghadapi banyak tantangan dalam penerapan Pancasila.
Berikut adalah empat contoh tantangan dalam penerapan Pancasila di era Reformasi yang pernah terjadi di negeri ini:

1. Kebebasan Berpendapat dan Berorganisasi

Mengutip dari buku Pasti Bisa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Tim Ganesha Operation (2019: 5), pada era Reformasi, tiap individu berhak mengemukakan pendapat di depan umum. Selain itu, setiap individu juga berhak untuk membentuk atau mengikuti organisasi.
ADVERTISEMENT
Kondisi itu memang menimbulkan dampak positif berupa penegakan hak asasi manusia yang mempunyai kaitan dengan kebebasan berpendapat dan berorganisasi. Namun, hal itu juga memiliki dampak negatif.
Mengutip dari buku yang sama, Tim Ganesha Operation (2019: 5), dampak negatifnya adalah menimbulkan konflik jika pelaksanaan kebebasan tersebut tidak diiringi dengan sikap saling menghormati dan menghargai antarsesama.

2. Penurunan Rasa Cinta Tanah Air

Ketika era Reformasi, bangsa Indonesia mengalami penurunan rasa cinta tanah air. Salah satu penyebabnya adalah globalisasi yang membuat berkembangnya budaya-budaya asing sehingga perilaku, pergaulan, dan gaya pun berubah drastis.
Jika terus mengabaikan dampak negatif globalisasi, rasa cinta terhadap tanah air dapat kian menurun. Oleh karena itu, sikap selektif terhadap globalisasi perlu dilakukan guna mengedepankan nilai-nilai Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa.
ADVERTISEMENT

3. Penurunan Rasa Persatuan dan Kesatuan

Mengutip dari buku Super Complete SMP/MTs 7, 8, 9, Tim Guru Inspiratif (2019: 746), tantangan lain dari penerapan Pancasila di era Reformasi adalah menurunnya rasa persatuan dan kesatuan di antara sesama warga.
Kondisi tersebut memiliki tanda dengan adanya konflik antardaerah, tawuran antarpelajar, serta tindak kekerasan yang disalahgunakan menjadi alat untuk menyelesaikan masalah. Padahal Pancasila telah mengajarkan penyelesaian masalah secara bijak, yakni musyawarah.
Kini, jelas bahwa ada banyak tantangan dalam penerapan Pancasila di era Reformasi. Salah satunya adalah karena kebebasan berpendapat dan berorganisasi yang tidak diiringi dengan sikap saling menghormati dan menghargai. (AA)