4 Alasan Bangsa Indonesia Memiliki Makanan Tradisional yang Beragam

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
Konten dari Pengguna
25 April 2024 23:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi mengapa bangsa Indonesia memiliki makanan tradisional yang beragam. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mengapa bangsa Indonesia memiliki makanan tradisional yang beragam. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indonesia memiliki keanekaragaman budaya yang luar biasa dan fakta tersebut sering kali membuat banyak orang ingin tahu, termasuk mengapa bangsa Indonesia memiliki makanan tradisional yang beragam.
ADVERTISEMENT
Artikel di bawah ini akan mengupas fakta menarik tentang mengapa bangsa Indonesia memiliki makanan tradisional yang beragam yang menarik untuk diketahui.

Mengapa Bangsa Indonesia Memiliki Makanan Tradisional yang Beragam?

Ilustrasi mengapa bangsa Indonesia memiliki makanan tradisional yang beragam. Foto: Pixabay
Negara Indonesia terkenal karena keragaman budaya, mulai dari rumah adat, pakaian adat, alat musik, tarian, dan termasuk juga makanan daerah.
Setiap daerah memiliki makanan khas dengan berbagai cita rasa, antara lain Jakarta yang dikenal dengan kerak telor atau Malang yang terkenal karena bakso.
Namun, apa yang sebenarnya menyebabkan bangsa Indonesia memiliki makanan tradisional yang beragam? Berikut adalah jawabannya.

1. Kondisi Demografis

Indonesia memiliki kondisi demografis yang berbeda yang menyebabkan keberagaman sumber daya yang berbeda pula. Contoh utama adalah beras sebagai makanan pokok orang Indonesia.
ADVERTISEMENT
Pada beberapa daerah yang kesulitan mendapat beras, maka akan mengganti dengan jagung untuk wilayah Madura dan sagu untuk wilayah Papua.

2. Sumber Daya Alam

Kondisi alam yang berbeda juga memengaruhi rempah-rempah yang tumbuh dan digunakan di suatu wilayah. Salah satu rempah khas adalah kluwek yang banyak ditemukan di Jawa Timur sebagai bahan utama pembuat rawon.

3. Pengolahan Makanan

Cara mengolah makanan yang berbeda juga bisa menciptakan berbagai macam jenis panganan. Sebagai contoh untuk daging, di Sumatra lazim sekali daging diolah menjadi rendang. Berbeda dengan Jawa yang lebih familier untuk dibakar menjadi sate.

4. Pengaruh Budaya

Budaya juga nilai filosofis yang erat bisa menjadi faktor keragaman makanan. Ketupat yang merupakan olahan beras sangat populer di Jawa sebagai warisan turun-temurun dalam sejarah Islam sejak era Wali Songo.
ADVERTISEMENT
Sedangkan, sate lilit memiliki lambang persatuan dan kesatuan. Nilai filosofi pada makanan tersebut pada akhirnya diturunkan terus-menerus dalam rangka mempertahankan keragaman budaya Indonesia.
Hal itu pula yang menjadi jawaban dari pertanyaan mengapa bangsa Indonesia memiliki makanan tradisional yang beragam. (SP)