4 Tradisi Unik Pernikahan Adat Jawa yang Masih Dilaksanakan

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
Konten dari Pengguna
26 Mei 2024 20:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Tradisi Unik Pernikahan Adat Jawa. Sumber: Unsplash.com/Nick Karvounis
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Tradisi Unik Pernikahan Adat Jawa. Sumber: Unsplash.com/Nick Karvounis
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tradisi unik pernikahan adat Jawa terdiri dari banyak macam prosesi. Salah satu prosesi pernikahan adat Jawa adalah giling manten yang merupakan upacara menggiling pengantin ke dalam mesin penggiling gula.
ADVERTISEMENT
Pengantin dalam tradisi tersebut tentunya bukan berbentuk manusia, melainkan boneka yang terbuat dari tepung ketan dan gula. Selain giling manten, masih banyak tradisi lain dalam pernikahan adat Jawa, misalnya adhol dhawet, midodareni, dan siraman.

4 Tradisi Unik Pernikahan Adat Jawa

Ilustrasi Tradisi Unik Pernikahan Adat Jawa. Sumber: Unsplash.com/Jez Timms
Pernikahan merupakan prosesi sakral yang terjadi sekali seumur hidup. Kesakralan tersebut membuat sejumlah wilayah di Indonesia mempunyai tradisi tersendiri yang memiliki kaitan dengan pernikahan, contohnya wilayah Jawa.
Tradisi pernikahan di Jawa ada banyak macamnya. Berikut adalah empat contoh tradisi unik pernikahan adat Jawa yang menarik untuk diketahui:

1. Giling Manten

Giling manten merupakan tradisi pernikahan yang unik di Jawa Tengah, Jawa Timur, serta Yogyakarta. Tradisi tersebut adalah prosesi menggiling mempelai pengantin ke dalam mesin penggiling gula.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari buku 100 Tradisi Unik di Indonesia, Fatiharifah (2017: 40), bukan mempelai pengantin manusia yang digiling, melainkan dua boneka pengantin. Boneka tersebut terbuat dari tepung ketan dan gula.

2. Adhol Dhawet

Adhol dhawet merupakan salah satu dari sekian prosesi pernikahan adat Jawa, khususnya di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta. Masyarakat Jawa bisanya melaksanakan adhol dhawet setelah prosesi siraman.
Mengutip dari buku yang sama, Fatiharifah (2017: 41), adhol dhawet mengandung makna bahwa suami istri harus saling bekerja sama dalam mencari nafkah. Pihak yang melakukan prosesi tersebut adalah kedua orang tua mempelai wanita.

3. Midodareni

Tradisi pernikahan Jawa yang lainnya adalah midodareni. Mengutip dari buku Corak Puteri, Murtiadji (2012: 32), upacara midodareni adalah acara tirakatan atau wungon.
ADVERTISEMENT
Maksud dari tirakatan atau wungon adalah duduk-duduk sambil berbincang-bincang pada malam hari ketika orang punya hajatan. Midodareni umumnya dilaksanakan di tempat calon pengantin wanita.

4. Siraman

Siraman merupakan tradisi pernikahan Jawa yang cukup populer. Siraman adalah prosesi memandikan calon mempelai, baik itu pria maupun wanita.
Prosesi siraman berlangsung di kediaman masing-masing dengan harapan untuk membersihkan sifat yang kurang baik. Jadi, calon mempelai dapat memasuki perkawinan dalam keadaan yang suci, baik itu secara lahir maupun batin.
Setelah menyimak pemaparan ringkas di atas, jelas bahwa ada banyak tradisi unik pernikahan adat Jawa. Empat contoh tradisi tersebut adalah giling manten, adhol dhawet, midodareni, dan siraman. (AA)