5 Peran Wanita dalam Kemerdekaan Indonesia beserta Tokoh-tokohnya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
Konten dari Pengguna
30 Maret 2024 22:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi peran wanita dalam kemerdekaan indonesia. Sumber: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi peran wanita dalam kemerdekaan indonesia. Sumber: pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Peran wanita dalam kemerdekaan Indonesia memajukan pendidikan perempuan pribumi dan mendirikan surat kabar perempuan.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Ilmu Pengetahuan Sosial karya Waluyo, beberapa tokoh perempuan yang terlibat dalam pertempuran dalam melawan penjajah, seperti Cut Nyak Dien, Martha Christina Tiahahu, dan masih banyak lainnya.

Peran Wanita dalam Kemerdekaan Indonesia beserta Tokoh-tokohnya

Ilustrasi peran wanita dalam kemerdekaan indonesia. Sumber: pixabay
Kaum perempuan ikut berjuang meraih kemerdekaan Indonesia dengan cara memajukan perempuan pribumi di bidang sosial, politik, dan pendidikan. Berikut penjelasannya:

1. Melawan penjajah

Salah satu tokoh perempuan yang ikut bertempur di medan perang melawan penjajah adalah Cut Nyak Dien. Cut Nyak Dien, yang berjuang hingga akhir hidupnyanya, mendapat gelar Pahlawan Nasional pada 2 Mei 1964.
Tidak hanya Cut Nyak Dien, beberapa tokoh perempuan lain yang juga ikut dalam pertempuran melawan penjajah yaitu Nyi Ageng Serang dan Martha Christina Tiahahu.
ADVERTISEMENT

2. Mengupayakan kesetaraan

Semasa hidupnya, RA Kartini terus memperjuangkan kesetaraan kaum perempuan. Kegigihannya pun membuahkan hasil, yaitu didirikannya Sekolah Wanita oleh Yayasan Kartini di Semarang pada tahun 1912.

3. Memajukan pendidikan perempuan pribumi

Sebelum sekolah yang didirikan Yayasan Kartini, pada 1904, untuk pertama kalinya, berdiri sebuah sekolah khusus perempuan bernama Sakola Istri.
Sakola Istri didirikan oleh Raden Dewi Sartika, yang banyak mengajarkan para perempuan keterampilan merenda, memasak, menjahit, membaca, dan menulis.
Kemudian, pada tahun 1912, terbentuk organisasi perempuan pertama di Indonesia, yaitu Putri Mardika. Organisasi Putri Mardika bertujuan membina para perempuan dalam bidang pendidikan dan meningkatkan kesejahteraan hidup para perempuan pribumi.

4. Mendirikan surat kabar perempuan

Pada 1912, berdiri sebuah surat kabar perempuan bernama Soenting Melajoe yang didirikan oleh Ruhana Kuddus.
ADVERTISEMENT
Lewat surat kabar Soenting Melajoe, Ruhana Kuddus banyak menulis kritik mengenai budaya patriarki, seperti perempuan menikah di bawah umur, poligami, serta pengekangan perempuan untuk mengakses perekonomian.

5. Mendirikan Organisasi Perempuan Indonesia

Beberapa organisasi perempuan yang dibentuk untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia yaitu sebagai berikut:

Tokoh Perempuan yang Memperjuangkan Kemerdekaan

Berikut adalah beberapa tokoh perempuan Indonesia yang sangat gigih memperjuangkan kemerdekaan Indonesia:
Demikian penjelasan mengenai peran wanita dalam kemerdekaan Indonesia. (ARH)